Jowonews

Jokowi Siapkan Perpres dan Inpres Atur Mudik Lebaran 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah menyiapkan peraturan presiden (perpres) dan instruksi presiden (inpres) sebagai dasar hukum pengaturan mudik Lebaran 1441 Hijriah/2020 Masehi untuk mencegah penyebaran COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas tentang Antisipasi Mudik Lebaran (melalui video conference) dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin, meminta semua elemen masyarakat tetap fokus pada pencegahan meluasnya COVID-19 dengan mengurangi mobilitas antardaerah. “Kebijakan ini adalah untuk memutus mata rantai persebaran Birus Corona,” kata Presiden Jokowi. Selain itu, imbauan secara gencar kepada masyarakat untuk tidak mudik selama pandemi COVID-19, dan bagi masyarakat yang telanjur mudik agar meningkatkan pengawasan, meningkatkan protokol kesehatan, tetapi tidak melakukan skrining secara berlebihan. Presiden Jokowi menegaskan bahwa keselamatan rakyat merupakan hal utama yang diupayakan pemerintah di tengah pandemi COVID-19. Artinya, keselamatan rakyat ialah hukum tertinggi. Saat memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi bersama jajarannya, Presiden Jokowi menyebut bahwa di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19, mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran COVID-19. “Bahkan laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya,” kata Presiden Jokowi pula. Sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta, ujar Presiden, telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju ke Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta ke Provinsi Jawa Timur. Selama 8 hari terakhir ini tercatat ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. “Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainnya misalnya kereta api maupun kapal laut, dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi,” katanya pula. Karena itu, Kepala Negara menekankan beberapa hal, yaitu pertama, fokus pemerintah saat ini adalah mencegah meluasnya COVID-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Kedua, demi keselamatan bersama, Presiden juga meminta dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah. Menurutnya, imbauan-imbauan saja tidak cukup untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. “Saya melihat sudah ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur kepada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti itu juga belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini,” katanya. Ketiga, Presiden melihat bahwa arus mudik yang terlihat lebih dini bukan karena faktor budaya, tetapi karena memang terpaksa. Misalnya, banyak pekerja informal di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat, yaitu kerja di rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. “Karena itu, saya minta percepatan program ’social safety net’, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor formal, dan para pekerja harian, maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil, betul-betul segera dilaksanakan di lapangan, sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari,” ujarnya lagi. Keempat, untuk keluarga yang sudah telanjur mudik, Presiden meminta kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk meningkatkan pengawasannya. Menurutnya, pengawasan di daerah masing-masing merupakan hal yang sangat penting. “Saya juga menerima laporan dari Gubernur Jawa tengah, Gubernur DIY bahwa di provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik di desa maupun di kelurahan bagi para pemudik. Ini saya kira juga inisiatif yang bagus,” kata Jokowi pula. Presiden juga mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan tersebut dilakukan secara terukur, tidak sampai menimbulkan langkah-langkah penapisan atau ”screening” yang berlebihan bagi pemudik yang telanjur pulang kampung. “Terapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa,” kata Presiden Jokowi lagi. (jwn5/ant)

Presiden Jokowi Langsung Terbang ke Solo Usai Mendengar Kabar Ibunda Meninggal

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo langsung terbang ke Solo setelah mendengar berita duka ibunda tercinta, Sujiatmi Notomiharjo, berpulang pada Sabtu sekitar pukul 16.45 WIB.  Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, membenarkan berita berpulangnya ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Benar. Presiden dalam penerbangan menuju Solo saat ini,” kata Bey. Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo dikabarkan meninggal dunia dalam usia 77 tahundi RST Tingkat III Slamet Riyadi Surakarta. Ucapan duka cita mengalir deras di berbagai lini masa media sosial dan banyak grup whatsapp. Juru Bicara Presiden Jokowi Bidang Sosial Angkie Yudistia menyampaikan duka citanya yang mendalam atas kabar tersebut. “Saya mendapat informasi terkait dari Sekretaris Pribadi Bapak Presiden. Konfirmasi detail akan segera disampaikan oleh Biro Pers ya. Mohon doanya, semoga almarhumah husnul khotimah,” katanya. Senada disampaikan Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman yang mendapatkan berita tersebut dari Mensesneg Pratikno. “Innalillahi w.r. Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno Berita Duka Innalillahi wa innaillaihi rojiun Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah,” sebutnya. (jwn5/ant)

Jokowi Akan Ikuti KTT Luar Biasa G20 Virtual Bahas Penanganan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membahas penanganan virus corona tipe baru atau COVID-19 bersama para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20. KTT Luar Biasa G20 dijadwalkan berlangsung secara virtual pada Kamis (26/3) pukul 19.00 WIB dan dipimpin Kepala Negara Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, sebagai presiden G20 tahun ini. Diharapkan para kepala negara G20 dapat menghasilkan pernyataan bersama terkait COVID-19, demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu. Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi akan berdiskusi secara daring dengan para pemimpin negara anggota G20 dan organisasi internasional terkait diantaranya PBB, WHO, Bank Dunia dan IMF, tidak hanya mengenai penanganan krisis pandemi, tetapi juga dampak ekonomi dan sosial yang berpengaruh pada rantai pasok global. IMF memperkirakan bahwa COVID-19 berpotensi membawa dampak buruk seperti krisis ekonomi global pada 2008. Untuk itu, pertemuan G20 kali ini sangat dinanti-nanti dunia guna mendukung stabilitas keuangan dan perekonomian. Dengan berpartisipasi dalam KTT G20, Presiden RI akan mendorong solidaritas global yang memerlukan aksi bersama dan terkoordinasi, seperti kepentingan untuk kebutuhan akses dan keterjangkauan peralatan kesehatan dan vaksin. Bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya, dukungan pendanaan dalam mekanisme bilateral, regional, ataupun multilateral secara global perlu didukung dengan peningkatan kerja sama internasional dalam memerangi COVID-19 dan segala dampak ekonomi dan sosialnya. Aspek perdagangan internasional dan kerja sama internasional juga menjadi pokok bahasan utama guna menjamin kelancaran arus barang dan jasa, serta penguatan upaya global dalam merespons COVID-19. Sebelum diselenggarakannya KTT Luar Biasa G20 secara virtual, negara anggota telah melaksanakan pertemuan virtual menteri keuangan dan gubernur bank sentral pada Senin (23/3), serta pertemuan Sherpa G20 pada Selasa. Pada pertemuan virtual para menteri keuangan dan gubernur bank sentral antarnegara G20, telah dibahas paket stimulus dalam kerangka COVID-19. Di samping itu, organisasi internasional seperti Bank Dunia dan IMF juga sepakat untuk mengeluarkan bantuan pendanaan guna meredam dampak pandemic COVID-19 terhadap perekonomian global. Dalam pertemuan Sherpa G20, Indonesia telah menyampaikan perlunya G20 untuk fokus mendukung negara berkembang dan least developed countries (LDCs) sebagai pihak yang diperkirakan paling rentan terhadap dampak pandemi COVID-19. G20 yang dibentuk pada 1999 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang memiliki posisi strategis yang secara kolektif mewakili 85 persen GDP dunia, 75 persen perdagangan global, dan dua pertiga penduduk dunia. (jwn5/ant)

Jokowi Pastikan Wisma Atlet Mampu Tampung 3.000 Pasien COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memastikan Wisma Atlet  di Jakarta Pusat yang telah diubah sementara peruntukannya sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 saat ini telah siap untuk menangani 3.000 pasien. Presiden Jokowi meninjau langsung kesiapan Wisma Atlet di Jakarta, Senin pagi, yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19. ”Perlu saya sampaikan Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24.000 orang, yang saat ini telah disiapkan adalah untuk 3000 pasien,” kata Presiden. Presiden memastikan bahwa Wisma Atlet telah dimodifikasi dengan wilayah ruang yang sudah ditata dengan manajemen yang baik. Dengan begitu pasien, dokter, paramedis, dan semuanya ditempatkan dengan manajemen ruang yang berbeda. “Saya juga melihat sarana prasarana telah siap, ruang penanganan pasien, ventilator, APD juga siap. Sehingga kita harapkan Rumah Sakit darurat untuk corona ini bisa dipakai,” katanya. Namun Presiden tetap berharap agar meskipun telah tersedia fasilitas, rumah sakit darurat ini tidak digunakan yang lain apakah rumah sakit rujukan. Tetap cukup untuk menangani pasien terinfeksi corona. “Tapi saya berharap Rumah Sakit Darurat Corona ini tidak digunakan yang lain. Artinya rumah sakit yang ada, yang sudah disiapkan jauh-jauh hari itu bisa tangani virus corona,” tegas Presiden Jokowi. Dalam peninjauan itu, Presiden berkeliling dari ruang ke ruang di salah satu tower bangunan Wisma Atlet. Sejumlah fasilitas dan para petugas medis terlihat sudah siap menerima pasien. (jwn5/ant)

Ini Penjelasan Presiden Soal Klorokuin Untuk Pengobatan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menjelaskan perihal penggunaan klorokuin, obat yang biasa digunakan untuk penderita malaria, untuk pengobatan pasien COVID-19. “Yang pertama yang saya sampaikan bahwa klorokuin ini adalah bukan obat first line (lini pertama), tapi second line (lini kedua), karena memang obat COVID-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya,” kata Presiden usai meninjau penyiapan Wisma Altet Kemayoran menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19, di Jakarta, Senin. Presiden mengatakan bahwa badan usaha milik negara Kimia Farma memproduksi klorokuin. Obat itu digunakan untuk pasien COVID-19 di beberapa negara dan menurut pengalaman beberapa negara pasien COVID-19 yang diberi obat itu sembuh atau membaik kondisinya. “Obat ini bukan obat bebas jadi penggunaannya harus melalui resep dokter,” kata Presiden. Ia mengatakan, pemerintah sudah memiliki stok tiga juta klorokuin. Dokter di rumah sakit bisa memberikan obat itu kepada pasien COVID-19 jika menilai obat itu bisa digunakan. Saat meninjau Wisma Atlet di Kemayoran, Presiden menjelaskan bahwa sarana itu secara keseluruhan bisa menampung 24.000 orang. Pemerintah menyiapkan fasilitas untuk menangani 3.000 pasien di Wisma Atlet. Menurut Presiden, Wisma Atlet mulai Senin sore sudah bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Namun dia berharap rumah sakit-rumah sakit yang ada masih bisa menangani pasien COVID-19 dan rumah sakit darurat itu tidak sampai digunakan. (jwn5/ant)

Jokowi Saksikan Pembersihan Masjid Istiqlal Cegah Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menyaksikan proses pembersihan masjid Istiqlal dengan menggunakan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19) pada Jumat. Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang shalat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan pihak kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung. Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar. Presiden ada di lokasi tersebut sekitar 10 menit sambil petugas membersihkan area dimulai dari depan tempat khatib biasa memberikan ceramah. Karpet di ruangan pun sudah digulung seluruhnya. Meski aroma cairan disinfektan cukup menyengat tapi Presiden Jokowi tampak tidak memakai masker. Ia hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana serta kopiah. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di seluruh dunia dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian. Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian. Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit COVID-19 sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Di Pulau Sebaru, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta terdapat 256 orang yang sedang diobservasi yaitu Anak Buah Kapal (ABK) World Dream dan Diamond Princenss. Tempat lain yang juga sedang melakukan observasi adalah fasilitas Kemenkes di Ciloto, Puncak, Bogor, Jawa Barat sebanyak 4 orang dan RS Persahabatan sebanyak satu orang. Hingga sekarang telah ada lima orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua. (jwn5/ant)

Presiden Jokowi Pastikan Stok Masker Dalam Negeri Ada 50 Juta

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memastikan bahwa stok atau persediaan masker di pasar dalam negeri kurang lebih mencapai 50 juta sehingga masyarakat diminta untuk tidak perlu panik. “Dari informasi yang saya terima stok dalam negeri kurang lebih 50 juta. Memang pada masker tertentu itu yang langka,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan akan meminta jajarannya untuk melakukan cek dan tinjau langsung ke lapangan terkait hal itu. ”Saya juga berharap masyarakat tetap waspada, tetap waspada, tetap tenang, beraktivitas seperti biasa,” katanya. Di pasaran, masker sempat dikeluhkan sebagian masyarakat langka, yang diduga salah satunya karena ada aksi borong masker oleh sejumlah kalangan yang merasa panik. Kepanikan terjadi tak lama setelah Presiden secara resmi mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia. Sebelumnya dua WNI asal Depok dinyatakan positif corona setelah memeriksakan diri karena merasa demam dan sakit. Hal itu menjadi kasus corona pertama di Indonesia yang disebut Presiden kemudian sebagai kasus-1 dan kasus-2. (jwn5/ant)

Indonesia Umumkan 2 Kasus Pertama Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia pada Senin. Di Istana Merdeka Jakarta, Presiden menjelaskan bahwa virus corona baru didapati menyerang seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia. “Minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa, ditelusuri dan ketemu,” katanya. “Setelah ditemukan, ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun, dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit,” ia menambahkan. “Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona”. Presiden mengatakan bahwa sejak awal pemerintah sudah mempersiapkan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona dan mengantisipasi kemungkinan penularan virus tersebut. “Persiapan misalnya rumah sakit lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik. Kita juga memiliki peralatan sesuai dengan standar internasional, kita juga memiliki persiapan untuk reagen yang cukup,” katanya. “Kita juga memiliki tim gabungan yang ini tidak pernah saya sampaikan, tim gabungan TNI/Polri dan sipil, dalam penanganan ini. Kita juga memiliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada,” katanya. Pemerintah juga menjaga ketat 135 pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik pintu masuk yang ada di wilayah darat maupun laut. “Dalam praktiknya ini tidak mudah, karena ngecek dengan yang namanya apa thermal scanner itu kadang-kadang keakuratannya juga tidak bisa dijamin 100 persen,” katanya. Pemerintah pun sudah menyiapkan anggaran untuk menangani penularan virus corona. “Karena kalau kita tidak serius untuk menangani ini kalau dianggap tidak serius ini sangat berbahaya karena memang penyakit ini perlu kita waspadai dan perlu kita hati-hati,” katanya. (jwn5/ant)