Jowonews

Keren, Di Kendal Ada Perpustakaan Modern Dilengkapi dengan Kafe

Perpustakaan Modern

KENDAL – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah mempersiapkan sebuah perpustakaan daerah di Kendal dengan gaya futuristik yang diberi nama ‘The Light Library‘. Pembangunan perpustakaan tersebut menggunakan dana senilai Rp 9,35 M dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021. Perpustakaan yang terletak di Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal, Kendal, Jateng ini menawarkan berbagai fasilitas yang sesuai untuk anak muda dan generasi Z dalam memperoleh literasi. Perpustakaan ini dilengkapi dengan fasilitas futuristik seperti ruang pameran, ruang podcast, ruang baca digital, ruang audio visual, ruang diskusi, dan kafe. “Ini merupakan contoh yang sangat baik untuk meningkatkan literasi. Infrastruktur dan fasilitas yang disediakan sangat baik sehingga akan menarik minat orang untuk datang,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulis pada Jumat (9/6/2023). Selain mempromosikan literasi, Ganjar mengungkap bahwa perpustakaan ini juga dapat menjadi tempat bagi anak muda yang ingin mengadakan acara atau kompetisi, seperti kompetisi menulis dan meninjau buku. Fasilitas yang tersedia juga dapat dimanfaatkan oleh anak muda untuk menciptakan karya, seperti memainkan musik, membuat film, podcast, dan sebagainya. “Nongkrong di sini juga dapat meningkatkan literasi. Misalnya, jika seseorang ingin membahas etika media sosial, kami menyediakan tempat untuk itu sehingga literasi semakin meningkat,” kata Ganjar. Perpustakaan Daerah Kendal dijadwalkan akan dibuka tahun ini. Saat ini, pembangunan sedang berfokus pada penyelesaian interior dan beberapa bagian eksterior. Perpustakaan Daerah Kendal adalah salah satu bentuk komitmen Ganjar untuk melibatkan anak muda dalam setiap bentuk inovasi. Baru-baru ini, Ganjar menyatakan dukungannya untuk pengembangan riset kendaraan hemat energi yang diprakarsai oleh anak muda dengan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Foto Dok. Lingkar News

Serunya Kontes Menthok Kendal, Keindahan Bulu Hingga Bobot Jadi Penilaian

Kontes Menthok Kendal

KENDAL – Lomba menthok yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal begitu menarik perhatian. Untuk untuk menentukan pemenang Kontes Menthok Kendal ini, para juri mencari menthok dengan keindahan bulu, bobot, dan panjang badannya. Untuk kategori terberat yang jadi penilaian adalah bobot atau berat menthok, serta panjang badan. Menthok ditimbang dengan timbangan elektronik dan diukur panjang tubuhnya. Sedangkan untuk kategori tercantik dinilai dari corak dan tekstur bulu serta kesamaan warna bulu. Selain itu, keaktivan menthok dan kebersihan kaki sangat menentukan. Selain kesesuaian bulu dengan tinggi dan panjang badan, kontes yang diprakarsai Persaudaraan Menthok Kendal ini bertujuan untuk mengawetkan unggas yang biasa dikonsumsi dagingnya oleh masyarakat. “Ada beberapa kriteria yang dinilai dalam duck contest festival. Selain anggota tubuh entok, keindahan bulu juga menjadi penilaian juri. Jumlah peserta untuk kategori bobot 60 peserta dan kategori beauty ada 40 peserta,” panitia penyelenggara, Bayu Aji Amto, dikutip dari iNews Jateng, Selasa (22/11/2022) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengaku sangat menikmati lomba menthok tersebut. Sebab hal ini merupakan sebentuk kepedulian pecinta menthok untuk melestarikan hewan unggas ini. “Saya berharap dengan adanya lomba ini, semakin banyak warga sekitar yang beternak dan beternak sapi mint,” kata Pandu Rapriat Rogojati. Tidak hanya untuk dimakan, tetapi dapat dijadikan hewan peliharaan yang bernilai tinggi seperti kicauan burung. Foto: doc. iNews Jateng

Cuaca Buruk, Sejumlah Nelayan Kendal Beralih Profesi Menjadi Pengrajin Boneka Dawangan

Boneka Dawangan Kendal

KENDAL – Beberapa nelayan asal Desa Bandengan, Kabupaten Kendal sejenak berganti pekerjaan setelah tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan harga BBM yang mengalami kenaikan. Mereka membuat boneka dawangan yang biasa digunakan dalam kesenian Barongan. Banyak nelayan yang berganti pekerjaan untuk tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapur masih tetap mengebul. Pasca kenaikan harga BBM, nelayan jarang melaut. “Hasil yang didapat belum termasuk biaya penangkapan. Apalagi cuaca yang kurang menentu membuat saya semakin takut untuk melaut,” kata seorang nelayan, Suwardi, dikutip dari iNews Jateng, Selasa (20/9/2022). Waktu luang karena tak bisa melaut dia gunakan untuk membuat boneka dawangan. Kerajinan kayu sengon ini sering ditampilkan dalam kesenian tradisional Barongan. Menurutnya, profesi nelayan saat ini mengkhawatirkan. Kenaikan harga BBM dan sulitnya suplai BBM untuk kapal semakin memperparah keadaan nelayan. Saat ini, beberapa rekan nelayan sedang melakukan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada musim-musim tertentu, seperti saat ombak sedang tinggi, para nelayan dengan perahu kecil terpaksa tidak melaut. Sementara itu, keahliannya membuat boneka dawangan pernah ia kerjakan sebelum pandemi Covid-19. Upaya pembuatan boneka dawangan sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi. Namun kini ada yang memesan, malah kewalahan membuat boneka dawangan. Pembuatan boneka dawangan dilakukan jika ada pesanan. Harganya berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 1 juta, tergantung ukuran boneka dawangan yang dibuat. Biasayanya pemesan berasal dari Kabupaten Kendal. Karena kesenian ini populer dan masih dilestarikan penduduk Kendal dan sekitarnya. Untuk pemesanan bisa dilakukan 2-3 hari. Ia juga menerima pembuatan ragangan badan boneka dawangan dari bambu, lengkap beserta pakaiannya. Bahan untuk kepala boneka tersebut adalah kayu sengon atau randu yang kemudian diukir sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Adapun bagian badannya menggunakan bambu. Alat yang digunakan sangat sederhana, hanya parang dan pisau untuk memotong kayu menjadi bentuk kepala boneka, setelah selesai akan dicat dengan cat agar lebih menarik dilihat. Foto: doc. Youtube Papi Genit Channel

Layanan Trans Jateng Kini Diperpanjang Hingga Weleri

Trans Jateng Weleri

SEMARANG – Layanan Trans Jateng yang sebelumnya hanya melayani rute Semarang ke Terminal Bahurekso Kabupaten Kendal, kini rutenya diperpanjang hingga Weleri. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Muhammad Eko mengatakan, untuk mendukung rute Trans Jateng sampai ke Weleri, telah disediakan lima halte, yaitu 2 halte di Puskesmas Rowosari II dan 2 halte di Pegadaian Weleri. “Satu halte di RTH (Ruang Terbuka Hijau) Weleri,” katanya, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (23/8/2022). Adapun rute Trans Jateng dari arah Semarang meliputi Terminal Mangkang kemudian ke Terminal Bahurekso, selanjutnya menuju arah Puskesmas Rowosari, Pegadain Weleri dan terakhir di halte RTH Weleri. Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Heribertus Slamet Widodo menjelaskan layanan Trans Jateng Semarang-Kendal disambut positif warga. Pada 2020, bus Trans Jateng ini ini juga melayani rute ke Kawasan Industri Kendal (KIK). “Sejak Oktober 2019 hingga Juli 2022 jumlah penumpang Trans Jateng Semarang-Kendal yang terangkut adalah 2.092.122 orang,” papar dia. Berdasar survei kepuasan layanan, orang yang beralih dari kendaraan pribadi ke Trans Jateng sebesar 36,94%. Mereka yang beralih dari angkutan konvensional ke Trans Jateng sebanyak 63,06%. Selain itu, dibukanya rute Trans Jateng Semarang-Kendal ikut menyerap tenaga kerja. “Dari 73 orang kru Trans Jateng rute tersebut, sebanyak 12,5% di antaranya berasal dari kalangan tidak mampu. Kemudian jumlah kru operator berjumlah 44 orang,” ungkap dia. Kasi Operasional Balai Transportasi Jateng Bayu Pramono Jati menambahkan total armada Trans Jateng yang melayani Semarang-Bahurekso ada 14. Selanjutnya untuk bus yang sampai ke Weleri ada 6 armada.