Jowonews

Ganjar : Antisipasi Kerumunan Massa Saat Libur Akhir Tahun

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta petugas gabungan dari berbagai unsur agar mengantisipasi terjadinya kerumunan massa saat libur akhir tahun guna mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. “Saya minta semua siaga karena ada banyak hal yang menjadi perhatian. Selain gangguan kamtibmas, juga ada potensi kerumunan yang bisa menjadikan penyebaran Covid-19 Juga karena saat ini musim hujan, ada juga potensi bencana yang mengintai,” katanya di Semarang, Senin (21/12). Hal tersebut disampaikan Ganjar agar petugas gabungan tidak hanya fokus pada potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, tapi juga potensi penyebaran Covid-19 melalui kerumunan-kerumunan. Menurut dia, potensi kerumunan dan potensi bencana tak kalah berbahaya selama perhelatan Natal dan Tahun Baru. Dalam menanggulangi potensi kamtibmas, ia yakin TNI/Polri sudah melakukan antisipasi-antisipasi sejak dini dan berharap tidak ada gangguan yang berarti serta meminta seluruh masyarakat saling menghormati dan menghargai berbagai perbedaan. “Mari kita saling menghargai dan menghormati agar kita bisa hidup berdampingan dengan aman dan nyaman,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Terkait potensi kerumunan, pihaknya meminta dukungan dari masyarakat dan kalangan pengusaha pariwisata agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap memiliki kontrol diri dengan tidak mengunjungi lokasi-lokasi keramaian yang ada. Pengelola pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, restoran dan sebagainya agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi tamu, memastikan tamu khususnya dari luar kota sudah dites, dan memenuhi semua sarana prasarana protokol kesehatan yang ada. “Yuk masyarakat tidak usah berkerumun. Kita laksanakan acara keramaian tahun baru dengan pesta di rumah saja, kecuali kegiatan keagamaan seperti Natal. Saya sudah komunikasi dengan tokoh agama, nanti akan diatur di gereja dengan daring dan jemaahnya dibatasi,” demikian Ganjar Pranowo.

Polda Jateng akan Bubarkan Kerumunan Perayaan Tahun Baru

BATANG, Jowonews- Perayaan tahun baru era pandemi ini mungkin tidak seperti biasanya. Masyarakat diminta menghindari kerumunan massa. Bahkan pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan bertindak tegas membubarkan segala kegiatan kerumunan pada saat perayaan Tahun Baru 2021. “Kita akan bubarkan (apabila ada kegiatan berkerumun, red.). Demikian pula, pesta kembang api juga tidak ada saat perayaan Tahun Baru 2021,” kata Kepala Polda Jateng Irjen Polisi Achmad Luthfi di Mapolres Batang, Rabu (16/12). Kapolda mengatakan jajaran polda bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten, provinsi, dan TNI/Polri akan bersama-sama menertibkan masyarakat yang berkerumun. “Hal ini untuk memperkecil (laju penyebaran Covid-19) di wilayah Mapolda Jawa Tengah,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Adapun dalam upaya melakukan penindakan pada pelanggar Covid-19, kata dia, polda akan mengacu pada peraturan daerah (perda) maupun peraturan bupati maupun peraturan wali kota di masing-masing wilayah. “Jadi penegakan itu, didasarkan pada perbup maupun atau perwali yang sudah dibentuk. Prinsip, ini yang kami gunakan dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tutur-nya. Kapolda menegaskan polda telah menyiapkan rencana Operasi Lilin Candi 2020 yang akan digelar secara kemanusiaan dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat. “Jadi tidak ada penindakan dalam Operasi Lalin Candi pada Tahun Baru 2021. Namun demikian, kita mengimbau mengimbau pada masyarakat dalam rangka menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 agar tertib,” katanya. Kapolda menambahkan sebaiknya masyarakat dalam rangka menyambut Tahun Baru 2021 agar berada di rumah bersama keluarganya dan tidak berpergian kemana-mana karena penyebaran Covid-19 masih tinggi.

Peringati May Day, Ganjar Minta Buruh Tak Buat Kerumunan Massa

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para buruh tidak membuat kerumunan massa saat Hari Buruh (May Day) yang diperingati tiap 1 Mei guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19. “Saya berharap teman-teman buruh merayakan ‘May Day’ dengan sesuatu yang kreatif. Tolong jangan mengumpulkan massa yang banyak karena itu bahaya (saat pandemi COVID-19),” katanya di Semarang, Kamis. Ganjar mengusulkan agar peringatan Hari Buruh dapat dilakukan secara virtual, apabila ada tuntutan yang ingin disampaikan pada pemerintah, maka bisa dilakukan secara tertulis atau audiensi perwakilan buruh. “Kemarin perwakilan federasi buruh sudah menyampaikan pada kami dan menyampaikan beberapa tuntutan. Kalau memang masih ada tuntutan, silakan sampaikan dengan surat atau lainnya,” ujarnya. Ia menyebut isu yang sedang santer di kalangan buruh adalah Omnibus Law yang saat ini pembahasannya sudah ditunda oleh pemerintah karena adanya pandemi COVID-19. “Jadi buruh bisa tenang, kemungkinan isu yang agak aktual soal Tunjangan Hari Raya (THR) atau kondisi ekonomi hari ini, maka lebih baik besok dirayakan tanpa berkerumun dan saya mengajak para perusahaan untuk bersama kami membantu buruh. Minimal, sebulan di bulan Ramadhan ini logistik rumah tangga mereka aman,” kata Ganjar. Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan akan memberikan bantuan berupa sembako kepada para buruh yang terdampak COVID-19 yakni yang terkena PHK atau dirumahkan. “Kami dari Pemprov Jateng besok akan mendatangi empat tempat yakni Kota Semarang, Grobogan, Boyolali, dan Demak. Kami akan memberikan bantuan kepada kawan-kawan buruh yang di-PHK atau dirumahkan,” katanya. Bantuan itu, lanjut Ganjar, diberikan sebagai bentuk kepedulian kepada para buruh yang terdampak COVID-19. “Ini bentuk bantuan pada mereka yang sedang nyandang susah (kesulitan), mudah-mudahan bisa meringankan beban kawan-kawan kami,” ujarnya. (jwn5/ant)

Cegah Penularan COVID-19, Polres Kudus Bubarkan Kerumunan Massa

KUDUS, Jowonews.com – Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, mendatangi kerumunan massa di berbagai tempat di Kabupaten Kudus untuk diberikan pengertian agar membubarkan diri guna mencegah penularan virus corona atau COVID-19. “Kami sudah melakukan imbauan kepada masyarakat yang kebetulan bergerombol, khususnya di Alun-alun Kudus pada Senin (23/3) malam untuk membubarkan diri guna menghindari terjadinya penularan COVID-19,” kata Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi di Kudus, Selasa. Ia mengungkapkan pemerintah sudah memberikan imbauan agar tidak membuat kerumunan atau kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak. Untuk itulah, lanjut dia, Polres Kudus menindaklanjutinya dengan mendatangi kerumunan massa atau masyarakat yang sedang nongkrong dan mengingatkan agar mematuhi imbauan pemerintah untuk melakukan pembatasan aktivitas di luar rumah (social distancing) demi keselamatan dan kesehatan masyarakat. “Masyarakat diharapkan untuk turut mengantisipasi agar virus tersebut tidak menular di antara kerumunan massa,” ujarnya. Ia mengungkapkan lokasi yang menjadi sasaran untuk membubarkan kerumunan massa, tidak hanya di kawasan Alun-alun Kudus, melainkan lokasi lain yang memang menjadi pusat kerumunan massa setiap malam harinya agar memahami di tengah mewabahnya virus corona lebih baik berdiam diri di rumah hingga menunggu perkembangan lebih lanjut. Untuk memantau lokasi yang sering dijadikan tempat nongkrong masyarakat, jajaran Polres Kudus akan memantau secara rutin untuk memberikan imbauan agar tidak ada kumpul-kumpul. Polres Kudus juga tidak akan memberikan izin kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, mulai dari acara hajatan, pengajian, arisan maupun acara organisasi untuk ditiadakan sampai nanti perkembangan lebih lanjut. Selain mendatangi langsung, Polres Kudus juga menempelkan selebaran soal imbauan kepada masyarakat di sejumlah lokasi mulai di kawasan GOR Wergu Kudus, tempat usaha warung makan serta tempat-tempat lainnya. (jwn5/ant)