Jowonews

Penularan Covid-19, Jateng Siaga Klaster Keluarga

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siaga mengatasi penularan Covid-19 dalam klaster keluarga usai libur Lebaran. “Sekarang klaster yang banyak di Jateng dari keluarga. Untuk itu masyarakat harus siaga di keluarga, jangan sepelekan,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (17/5). “Ini perlu menjadi perhatian semua agar tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) karena potensi penambahan ada,” katanya dalam acara halalbihalal via daring di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja. Selama 14 hari ke depan, Gubernur mengatakan, semua upaya untuk menekan penularan Covid-19 harus terus dilakukan termasuk pelaksanaan tes antigen serta penyiapan fasilitas isolasi mandiri, rumah sakit, dan sumber daya manusia (SDM) pendukung pengendalian penularan virus corona. Dia meminta seluruh kepala daerah di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan serta menyiagakan fasilitas isolasi dan rumah sakit guna menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19. “Tempat isolasi dan rumah sakit saya minta untuk stand by (siaga). Kami minta paling tidak selama 14 hari ke depan SDM siap, khususnya yankes rumah sakit dan pelayanan medis harus siap. Tempat isolasi disiapkan, baik yang di rumah sakit maupun mandiri, agar kita siap siaga kalau ada peningkatan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar mengatakan bahwa hasil evaluasi sementara menunjukkan selama libur Lebaran tahun ini jumlah orang yang masuk ke wilayah Jawa Tengah berkurang dibandingkan tahun lalu. “Jika tahun lalu mencapai sekitar satu jutaan pada tahun ini sekitar 600 ribuan. Hal ini tentu terlaksana atas banyaknya masyarakat yang taat untuk tidak mudik,” katanya. Dalam upaya menekan risiko penularan virus corona, ia menjelaskan, pada masa arus balik Lebaran pemerintah provinsi menjalankan pengawasan ketat dan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 secara acak di beberapa titik. Menurut data pemerintah provinsi pekan lalu setidaknya ada 28 orang yang positif tertular Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat antigen di jalur penyekatan.

Jokowi: Hati-hati Klaster Kantor, Keluarga dan Pilkada

JAKARTA, Jowonews- Presiden Joko Widodo meminta agar para menteri Kabinet Indonesia Maju membuat langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di klaster perkantoran, keluarga dan pilkada. “Hati-hati saya perlu sampaikan yang namanya klaster kantor, klaster keluarga hati-hati. Yang terakhir juga klaster pilkada, hati-hati. Agar ini selalu diingatkan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin (7/9). Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan topik “Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021”. Sidang ini diikuti langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju serta sejumlah pejabat terkait termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. “Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik. Tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan,” ungkap Presiden. Menurut Presiden Jokowi, penyebaran di klaster perkantoran dan keluarga karena masyarakat sudah merasa aman sehingga melonggarkan protokol kesehatan. “Di klaster keluarga karena kita sampai di rumah merasa aman justru di situ harus hati-hati. Dalam perjalanan sudah masuk kantor merasa aman. Sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” ucap Presiden menambahkan. Sedangkan untuk klaster pilkada, Presiden Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk memberikan tindakan tegas. “Dan yang ketiga saya minta ini Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi. Betul diberikan ketegasan. Betul Polri juga berikan ketegasan mengenai ini. Aturan main di pilkada pilkada karena sudah jelas di PKPU-nya jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Pak Mendagri dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberi peringatan keras,” perintah Presiden, sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pasien positif Covid-19 paling banyak ditemukan di klaster permukiman dan perkantoran. Sedangkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut bahwa penularan Covid-19 di Kota Bogor, dari klaster keluarga saat ini menempati peringkat tertinggi dibandingkan penularan dari penyebab lainnya. Yaitu sebanyak 48 klaster keluarga dengan 189 kasus per 30 Agustus 2020. Sementara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan adanya temuan pelanggaran protokol kesehatan pada periode pendaftaran peserta pilkada serentak di 270 daerah, 4-6 September 2020. Karena banyak pasangan calon di berbagai daerah memancing kerumunan dengan melakukan konvoi atau arak-arakan. Seperti di Kota Medan, Kota Solo, Kabupaten Karawang, dan Kota Surabaya.