Jowonews

Kemenperin Pastikan Kesiapan Industri Makanan Hadapi Kebutuhan Lebaran

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memastikan kesiapan sektor industri makanan dan minuman untuk menghadapi Lebaran yang biasanya terdapat permintaan tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri tahun ini. “Sektor industri makanan dan minuman sudah memiliki kesiapan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Untuk itu, kami akan terus melakukan koordinasi dengan pelaku industri di sektor ini,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Minggu. Pihaknya terus mendorong pengembangan sektor industri makanan dan minuman agar tetap produktif terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Apalagi, selama ini industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Kemenperin mencatat pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2019 mencapai 7,78 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri nonmigas yang berada di angka 4,34 persen maupun pertumbuhan industri nasional sebesar 5,02 persen. Selain itu, di tahun yang sama, sektor industri makanan dan minuman juga berkontribusi hingga 36,40 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas. “Hal ini menunjukkan pentingnya peran industri makanan dan minuman terhadap pertumbuhan industri dan ekonomi nasional,” ungkap Rochim. Ia menambahkan pemerintah telah mengeluarkan stimulus ekonomi jilid kedua untuk menjaga agar sektor riil tetap bergerak serta menjaga daya beli masyarakat. Stimulus tersebut berupa stimulus fiskal, yaitu relaksasi PPh pasal 21, PPh pasal 22 impor, PPh pasal 25 dan restitusi PPN, serta stimulus nonfiskal seperti penyederhanaan dan pengurangan impor, terutama dalam rangka pemenuhan bahan baku industri. Secara khusus terkait dengan fluktuasi harga gula di pasaran, pemerintah telah memberikan penugasan kepada pabrik gula rafinasi untuk dapat memproduksi gula kristal putih, sehingga harga gula pasir di tingkat konsumsi dapat kembali normal. Selanjutnya, untuk menjaga keberlangsungan produktivitas industri makanan dan minuman, Kemenperin aktif melakukan monitoring terhadap ketersediaan bahan baku serta stabilitas harga. Terkait dengan pasokan bahan baku, pihaknya sudah memfasilitasi agar dapat terserap oleh industri makanan dan minuman di dalam negeri. “Ketersediaan bahan baku untuk industri makanan minuman seperti gula dan tepung terigu sudah mencukupi kebutuhan dan kami harapkan bahan baku ini dapat diserap oleh industri,” jelasnya. Kemenperin juga berkoordinasi dengan Gabungan Pengusaha Makan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) untuk memastikan stabilitas harga produk di pasaran. “GAPMMI menyampaikan komitmen untuk menjaga stabilitas harga produk makanan dan minuman. Komitmen ini akan terus kami pantau,” tambahnya.Rochim menambahkan penjualan produk makanan dan minuman untuk Lebaran cukup terbantu dengan adanya penjualan yang dilakukan secara daring. Berdasarkan data perusahaan e-commerce enabler SIRCLO, peningkatan permintaan yang terjadi pada produk makanan dan minuman mencapai 143 persen dari Februari hingga Maret 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat. “Peningkatan penjualan produk makanan dan minuman secara daring menunjukkan terjadinya pergeseran belanja dari yang semula pembelian langsung di toko ataupun pasar tradisional menjadi berbasis digital yang disebabkan adanya pembatasan aktivitas di luar rumah,” kata Rochim. Rochim menjelaskan, dampak dari pandemi COVID-19, membuat konsumen cenderung mengubah perilakunya menjadi mode bertahan hidup dan lebih konservatif. Konsumen menjadi lebih berhati-hati dan lebih ingin berada di dalam rumah daripada keluar untuk melakukan konsumsi. “Dalam studi yang dirilis Nielsen, sejak diberlakukannya imbauan tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19, sekitar 30 persen konsumen merencanakan untuk lebih sering berbelanja secara online,” papar Rochim. Selanjutnya dari sisi konsumsi, sebanyak 49 persen konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah. Hal ini mendorong kenaikan pertumbuhan penjualan bahan pokok seperti telur yang naik 26 persen, daging yang mengalami kenaikan penjualan 19 persen, permintaan daging unggas naik 25 persen, serta penjualan buah dan sayur yang meningkat 8 persen. “Barang-barang inilah yang sering dibeli oleh masyarakat di pasar tradisional, namun seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial, maka saat ini masyarakat lebih cenderung berbelanja di pasar modern. Penurunan pengunjung di pasar tradisional disiasati oleh pedagang pasar tradisional dengan menawarkan produknya melalui media sosial dan bekerja sama dengan e-commerce,” pungkasnya. (jwn5/ant)

Harga Telur dan Daging Ayam di Temanggung Naik Jelang Lebaran

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Harga telur dan daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendekati Idul Fitri 1441 H terus naik. Bardasarkan pantauan di Pasar Kliwon Temanggung, Minggu, harga daging ayam yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram naik menjadi Rp33.000 per kilogram dan telur ayam dari Rp19.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram. Pedagang daging ayam di Pasar Kliwon Rofik menuturkan dalam empat hari terakhir harga daging ayam telah naik Rp5.000 per kilogram dari Rp28.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. “Permintaan daging ayam di saat pandemi Corona ini sebenarnya masih sepi, meskipun menjelang Lebaran. Namun harga dari distributor sudah naik dan kami harus mengikutinya agar tidak menanggung kerugian,” katanya. Ia menyebutkan, bahkan permintaan daging ayam saat ini masih di bawah hari biasa. Pada hari biasa permintaan bisa mencapai 50 kilogram per hari, kini rata-rata hanya laku sekitar 20 kilogram per hari. “Permintaan daging ayam masih didominasi dari pelanggan, yaitu pemilik warung makan, itu pun permintaannya turun. Kalau dari masyarakat umum permintaan cenderung sepi,” katanya. Menurut dia semakin mendekati Lebaran kemungkinan harga daging ayam masih bisa naik lagi. Pedagang sembako Meisaroh menyampaikan harga telur yang sebelumnya sempat turun hingga Rp19.000 per kilogram, dalam 3 hari ini sudah naik menjadi Rp20.000 per kilogram. Harga bawang merah juga naik dari Rp48.000 per kilogram menjadi Rp52.000 per kilogram, sedangkan harga bawang putih bertahan Rp32.000 per kilogram. Kemudian harga gula pasir tetap bertahan tinggi Rp16.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp11.000 per kilogram, cabai merah keriting dan cabai rawit masing-masing Rp12.000 per kilogram.  (jwn5/ant)

Dekati Lebaran, Harga Daging Ayam di Solo Sentuh Rp35.000/Kg

SOLO, Jowonews.com – Harga daging ayam di pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran bergerak naik menjadi Rp35.000 per kilogram, sedangkan pasokan dan persediaan di pedagang masih mencukupi konsumen. Pantauan di Pasar Sidodadi Laweyan Solo, Jumat, mencatat kenaikan harga daging ayam bertahap mulai dari Rp32.000 per kilogram kini menjelang Lebaran rata-rata dijual Rp35.000/kg, begitu juga telur ayam yang sebelum hanya Rp19.000/kg naik menjadi Rp20.000/kg. Namun, kenaikan harga daging ayam tidak diikuti beberapa barang kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, daging sapi, daging kambing tetap stabil, sedangkan persediaan di pasar menjelang Lebaran ini cukup Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi, pihaknya terus memantau baik stok maupun perkembangan harga barang kebutuhan pokok selama Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 di sejumlah pasar tradisional di Solo. “Kami menjamin persediaan pangan di Solo hingga Lebaran masih tercukupi atau aman. Karena, stok dan pasokan barang ke pasar berjalna lancar,” kata Heru. Menurut Heru, sudah menjadi tren naiknya harga daging ayam setiap menjelang Lebaran, tetapi harga yang ditawarkan di pasar masih terjangkau atau wajar. Khusus gula pasir harga di pasar masih di atas harga eceran tertinggi (HET) sehingga Pemkot Surakarta menggelar operasi pasar (OP). Harga semula dijual mencapai Rp17.000/kg kini turun menjadi Rp15.000/kg. “Harga gula pasir yang turun itu, karena kami secara rutin menggelar OP setiap hari Sabtu. Kami rencana menggelar OP gula di tiga pasar yakni Nusukan, Legi dan Gedhe Solo, pada Sabtu (16/5) dengan target 12 ton gula pasir,” katanya. Samiyatun (45) salah satu pedagang di Pasar Sidodadi Solo mengatakan naiknya harga daging ayam karena stok yang awalnya melimpah kini mulai berkurang. Pada tiga hari sebelum daging ayam dijual Rp32.000/kg kemudian naik Rp33.000/kg, dan kini menjadi Rp35.000/kg. “Jika harga daging ayam dari distributor naik, maka pedagang akan menyesuaikan saja. Harga daging awalnya memang anjlok hingga Rp18.000/kg dampak wabah COVID-19, tetapi kini sudah mulai membaik,” katanya. Harga barang kebutuhan pokok lainnya daging sapi di Pasar Sidodadi, tetap stabil yakni Rp110.000/kg kualitas satu, dan Rp105.000/kg kualitas dua, sedangkan daging kambing Rp90.000/kg. Harga komoditas sayuran seperti bawang putih di pasar yang sama rata-rata dijual stabil yakni Rp13.000/kg, bawang merah Rp24.000/kg, cabai rawit merah Rp15.000/kg, cabai keriting Rp12.000/kg, kol Rp8.000/kg, kentang Rp15.000/kg, wortel Rp10.000/kg, dan tomat Rp10.000/kg. Sedangkan stok dan pasokan ke pasar lancar dari daerah sentral seperti Boyolali, Tawangmangu Karanganyar, dan Salatiga. Menurut Sugiyarti (55), harga sayuran di Pasar Sidodadi Laweyan Solo menjelang Lebaran lebih murah dibanding Lebaran tahun lalu. Hal ini karena stok dan pasokan barang ke pedagang cenderung melimpah. Bahkan, sayuran seperti bayem, sawi, kangkung hanya dijual Rp200 hingga Rp700 per ikat. (jwn5/ant)

Jelang Lebaran, Polda Jateng Sekat Akses 10 Pintu Masuk

MAGELANG, Jowonews.com – Kapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan akan melakukan penyekatan di 10 pintu masuk menjelang lebaran 2020 untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah Jawa Tengah. “Jawa Tengah kita lakukan penyekatan di 10 pintu masuk dari mulai Brebes, Cilacap, Purworejo, Klaten, Cilacap, Blora, Magelang, Rembang, Sragen, dan Wonogiri dengan cara kita memutar balikkan arah kepada para pemudik yang terindikasi mereka sebagai pemudik untuk masuk wilayah Jawa Tengah,” katanya di Magelang, Jumat. Ia menyampaikan hal tersebut usai melakukan bakti sosial dan mengunjungi dapur umum di Magelang. Ahmad Lutfi menyampaikan khusus kendaraan barang logistik kebutuhan pokok masyarakat tetap akan diperbolehkan. Apabila masih ada masyarakat yang tetap nekat melakukan mudik, pihaknya akan melakukan tindakan yang sifatnya berupa imbauan agar yang bersangkutan kembali ke tempat. “Karena ini patut diwaspadai dan diduga manakala sebagai pemudik dengan status ODP dari wilayah Jakarta,” katanya. Bupati Magelang Zaenal Arifin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas mudik tahun ini. Namun demikian, apabila ada masyarakat yang sudah pulang saat ini pihaknya menyarankan untuk melakukan isolasi secara mandiri. “Agar penyebaran virus corona bisa kita tekan semaksimal mungkin,” kata Zaenal. Menurut dia secara protokol kesehatan bagi pemudik yang datang dari wilayah-wilayah yang sudah dinyatakan pandemi, maka secara otomatis yang bersangkutan harus diperlakukan secara khusus. “Mengingat di wilayah yang dinyatakan pandemi ini ada istilah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pengawasan (ODP), PDP dan sebagainya. Maka tentunya orang tersebut harus mendapat perlakuan khusus. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden kita harus berdamai dengan pandemi ini untuk sesuatu yang lebih baik lagi ke depan,” katanya. (jwn5/ant)

Stabilkan Harga, Bulog Surakarta Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran

SUKOHARJO, Jowonews.com – Perum Bulog Kantor Cabang Kota Surakarta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sukoharjo menggelar pasar murah menjual beberapa barang kebutuhan pokok untuk mengendalikan harga menjelang Lebaran, di Pasar Tradisional Tawangsari kabupaten setempat, Selasa. Pada kegiatan pasar murah yang menjual beberapa kebutuhan pokok seperti beras premium kemasan 5 kilogram, minyak goreng kemasan 1 kg, dan gula pasir kemasan 1 kg dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) disambut antusias masyarakat setempat. Bahkan, pada kegiatan pasar murah masyarakat melakukan antrean dengan tetap menjaga jarak dan mengenakan masker sesuai anjuran protokol kesehatan pemerintah di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Menurut Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Surakartya Imam Firdaus Jamal Bulog kegiatan pasar murah yang digelar di Kabupaten Sukoharjo telah menyediakan komoditas pangan antara lain beras, gula pasir, dan minyak goreng. “Lebaran yang tersisa tinggal 13 hari lagi ini, akan kami pastikan untuk mengamankan harga ketersediaan dan keterjangkauan pasokan serta harga agar Pada Hari Raya Idul Fitri masyarakat tetap tenang,” kata Imam Firdaus Jamal. Menurut Imam kegiatan pasar murah rencana berlangsung di lima titik yakni di Pasar Tawangsari, Selasa ini, di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, digelar Rabu (13/5), Pasar Tawang Kuno/Weri Sukoharjo, Kamis (14/5), Pasar Glondongan /Polokartotanggal, Senin (18/5), dan terakhir Pasar Bekonang Sukoharjo, Selasa (19/5). Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta setiap titik kegiatan pasar murah telah menyiapkan beras premium kemasan 5 kg sebanyak 200 kg, gula pasir kemasan 1 kg sebanyak 1.000 kg, dan minyak goreng sebanyak 300 liter . Pada kegiatan pasar murah Perum Bulog menjual barang kebutuhan pokok dengan harga sesuai HET, yaitu untuk harga beras kualitas premium Rp52.000/kemasan 5 kg, gula pasir Rp12.500/kg, dan minyak goreng Rp12.000/liter. “Kami berharap dengan kegiatan pasar murah ini, masyarakat di Karesidenan Surakarta tidak kesulitan mendapatkan bahan pangan kebutuhan yang berkualitas dengan harga terjangkau. Kami selanjutnya juga menggelar pasar murab di wilayah Kabupaten Wonogiri menjelang Lebaran,” kata Imam. Iman menjelaskan untuk stok beras di Perum Bulog Kanntor Cabang Surakarta per Senin (11/5) sebanyak 15.300 ton yang tersimpan di sembilan gudang milik Bulog tersebar se-Keresidenan Surakarta. Bulog Surakarta selama 2020 ini, terus melakukan pengadaan pangan baik berupa gabah maupun beras menyerap hasil panen para petani di wilayah Solo dan sekitarnya. (jwn5/ant)

PLN Pekalongan Yakin Ketersediaan Pasokan Listrik Lebaran

PEKALONGAN, Jowonews.com – PT PLN  (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan optimis terhadap ketersediaan pasokan listrik menjelang Lebaran 2020. “Meski pada masa pandemi COVID-19, kami upayakan tidak ada pemadaman terencana, kecuali terjadinya adanya gangguan alam atau bencana. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) tidak ada pemadaman yang terencana dan listrik akan menyala selama 24 jam,” kata Manajer UP3 Pekalongan Joko Hadi Widayat di Pekalongan, Selasa. Menurut dia, dengan ketersediaan kapasitas daya dari Gardu Induk 618 mega volt ampere (MVA) dan kebutuhan daya 582 MVA, serta beban puncak tertinggi 183 MVA maka dipastikan tidak ada pemadaman terencana saat menjelang Lebaran. Selain itu, kata di, PLN Peklongn juga menyiagakan 13 unit mobil dan 8 unit motor, 8 personel pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB), serta 10 tim petugas preventif dan korektif dengan 10 unit crane yang siap siaga selama 24 jam. “Hal itu, kami siapkan apabila terjadi sesuatu yang butuh penanganan segera seperti gangguan atau kondisi darurat. PLN UP3 Pekalongan telah siap dan mampu untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat untuk menciptakan kenyamanan saat Lebaran 2020,” katanya. Ia yang didampingi Manajer Bagian Keuangan SDM dan Administrasi Endro ..mengatakan sejak ada kebijakan pemerintah agar masyarakat lebih baik di rumah saja memang terjadi kenaikan konsumsi pemakaian energi listrik pada pelanggan sekitar 9 persen. “Jika dilihat pemakaian energi listrik mulai Maret 2020 hingga April 2020 memang ada kenaikan sekitar 9 persen,” katanya. Joko Hadi mengatakan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona, PLN juga telah menjalankan keputusan pemerintah agar memberikan stimulus berupa pembebasan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA), pelanggan bisnis dan industri kecil (450 VA), serta potongan tagihan sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi. Adapun bagi pelanggan bisnis kecil dan industri kecil, kata dia, akan mendapatkan energi listrik gratis selama 8 bulan dari pemerintah. “Kami juga mendukung arahan Presiden untuk memperluas program perlindungan rakyat yang terdampak pandemi COVID-19 dan mengupayakan pemulihan ekonomi, terutama pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah,” katanya. Ia menambahkan saat ini PLN UP3 Pekalongan melayani kebutuhan pasokan listrik di wilayah Kabupaten/Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang dengan jumlah 162.289 pelanggan. (jwn5/ant)

BI Solo Siapkan Uang Tunai Rp4,3 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2020

SOLO, Jowonews.com – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,3 triliun, atau meningkat lima persen dari periode sama tahun lalu, untuk kebutuhan Lebaran 2020. “Angka ini meningkat lima persen dari tahun 2019 yaitu sebesar Rp4,17 triliun,” kata Kepala BI Kanwil Surakarta Bambang Pramono di Solo, Selasa. Ia mengatakan persediaan uang tunai tersebut sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan nominal dan pecahan yang sudah dalam kondisi layak edar. Terkait dengan kegiatan penukaran uang baru, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga keuangan untuk memberikan kemudahan kepada warga. “Di antaranya dengan perbankan, Perbarindo, Asbisindo, PT Pegadaian, dan PT Pos Indonesia agar memberikan layanan penukaran kepada masyarakat dan stakeholders terkait,” katanya. Sementara itu, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19, layanan kas keliling dan penukaran uang di ruang publik bersama perbankan ditiadakan. Meski demikian, layanan penukaran uang kepada masyarakat dan instansi maupun mitra kerja tetap dilakukan oleh perbankan di seluruh Soloraya termasuk BPR dan BPRS serta Pegadaian dan PT Pos Indonesia. “Kami juga meminta kepada perbankan agar memberikan layanan dengan menegakkan protokol pencegahan COVID-19 yang diberlakukan oleh pemerintah setempat, di antaranya penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing,” katanya. Secara keseluruhan, dikatakannya, sebanyak 175 titik loket layanan penukaran maupun penarikan uang pecahan kecil akan dilaksanakan mulai tanggal 4-22 Mei 2020. “Dalam hal ini kami tidak melakukan pembatasan jumlah penukaran, namun dalam pelaksanaannya perlu diatur agar terdapat pemerataan bagi masyarakat yang membutuhkan uang tunai tersebut,” katanya. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan penukaran uang melalui jasa penukaran uang tidak resmi atau perantara lainnya. “Karena ada risikonya, di antaranya tidak ada jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu, serta adanya pungutan biaya,” katanya. (jwn5/ant)

Jelang Lebaran, Harga Telur dan Gula di Solo Turun

SOLO, Jowonews.com – Harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti telur ayam dan gula di pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran di tengah wabah COVID-19 ini, bergerak turun, karena stok melimpah. Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Minggu, menyebutkan, harga telur yang sebelum Rp20.000/kilogram kini hanya dijual Rp19.000/kg, dan gula dari Rp18.000/kg turun menjadfi Rp16.000/kg, sedangkan minyak goreng stabil Rp13.000/kg, begitu juga beras, dan tepung terigu. Taufik (38) salah satu pedagang di Pasar Tradisional Sidodadi Solo, mengatakan, turunnya harga telus dan gula karena stok di pasar melimpah, begitu juga beras, minyak goreng, dan tepung terigu. Harga beras kualitas premium di Pasar Sidodadi Solo dijual stabil mulai Rp10.500/kg hingga Rp12.500/kg, minyak goreng Rp13.000/kg, tepung terigu mulai Rp7.500/kg hingga Rp9.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar sehingga stoknya aman hingga Lebaran mendatang. Harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti Daging sapi di Pasar Sidodadi ditawarkan stabil mulai Rp105.000/kg hingga Rp110.000/kg, daging ayam Rp28.000/kg hingga Rp30.000/kg, daging kambing Rp90.000/kg. Stok daging di pasar itu, relatif cukup. Pedagang lainnya Sugiarti (52) menjelaskan harga sayuran di Pasar Sidodadi pada Ramadhan ini, masih normal, dan persediaan barang masih aman, karena pasokan barang dari daerah sentral produksi seperti Boyolali, Karanganyar, dan Salatiga masih lancar. Menurut Sugiiarti harga cabai rawit merah dijuaal stabil Rp20.000/kg, cabai keriting Rp15.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, kentang Rp13.000/kg, kol Rp8.000/kg, wortel Rp10.000/kg, dan tomat Rp10.000/kg. Harga komoditas sayuran pada bulan Ramadhan tahun ini, kata dia, lebih murah dan stok cukup banyak dibanding tahun lalu. Padahal, masyarakat juga menghadapi wabah COVID-19 yang belum tahu kapan akan selesainya. “Saya berharap wabah COVID-19 ini, segera hilang, dan kondisi masyarakat kembali normal beraktivitas,” kata pedagang mengaku asal Boyolali itu. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan di tengah wabah COVID-19, pihaknya menurunkan semua petugas untuk menjaga di depan pintu masuk pasar tradisional di Solo, untuk memantau pedagang dan pengunjung yang tidak mengenakan masker. “Kami razia masker bagi pedagang dan pengunjung pasar. Karena ini, penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Heru. Heru mengatakan turunya harga telur disejumlah pasar di Solo karena banyak industri yang menggunakan bahan telur seperti pabrik roti produksinya turun, sedangkan gula karena barang impor sudahj mulai masuk pasaran. “Persediaan barang sembako dan gas elpiji di Solo selama bulan Ramadhan hingga paskaLebaran posisi aman dan cukup,” kata Heru. (jwn5/ant)