Jowonews

Dataran Tinggi Puncak Gunung Gupak Magelang Telah Diresemikan

Gunung Gupak Magelang

MAGELANG – Akhirnya wisata dataran tinggi puncak Gunung Gupak Magelang diresmikan oleh Bupati Magelang pada 29 Desember 2022, kemarin. Tempat ini menjadi salah satu desa wisata penunjang candi Borobudur yang akhir-akhir ini semakin masif berkembang. Lokasi Puncak Gunung Gupak Magelang berlokasi di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasi ini merupakan objek wisata dataran tinggi berbasis konservasi alam. Bupati Magelang Zaenal Arifin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, masyarakat harus bersyukur. Pasalnya, Kabupaten Magelang dikaruniai alam yang begitu indah sehingga menjadi daya tarik dan potensi wisata. “Masyarakat Kabupaten Magelang harus selalu bersyukur dikaruniai alam yang begitu indah,” ungkapnya. Menurutnya, jika potensi ini dimanfaatkan secara maksimal, tentu akan menjadi potensi wisata yang luar biasa. “Seperti halnya tempat-tempat yang saat ini sudah terkenal seperti Ketep Pass, Nepal Van Java, Punthuk Setumbu, Silancur Highland, dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (29/12/2022). Potensi Gunung Gupak, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan puncak sembilan gunung secara utuh, yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Telomoyo, Andong, Prau, Menoreh, dan Gunung Tidar. Wahana yang disajikan berupa camping ground, wisata edukasi pertanian yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Polresta Magelang Musnahkan 1.127 Botol Miras Hasil Giat Operasi

Polresta Magelang Musnahkan 1.127 Botol Miras Hasil Giat Operasi

MAGELANG – Ribuan botol minuman keras (miras) hasil giat operasi di kota Magelang dimusnahkan. Pemusnahan barang haram itu dilakukan di halaman Mapolrestabes Magelang, Kamis (22/12/2022). Sebelum pemusnahan, dilakukan penandatanganan pemusnahan miras yang disaksikan oleh Forkopimda Kota Magelang, Kepala Departemen Agama Kota Magelang dan Kapolres Kota Magelang. “Kami telah memusnahkan 1.127 botol dan tiga jerigen (ciu) berisi 30 liter sebagai hasil dari Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada tahun 2022. Semua bukti ini berkekuatan hukum tetap,” kata Kapolres Yolanda Magelang Evalyn Sebayang usai melakukan pemusnahan miras. Yolanda melanjutkan, operasi tersebut merupakan bagian dari upaya Polres Magelang Kota untuk menindak kejahatan masyarakat. Hal ini dilakukan secara teratur dan terus menerus untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.

Komunitas Seniman Magelang Luncurkan Konten Terminal Mendut

Komunitas Seniman Magelang Luncurkan  Konten Terminal Mendut

MAGELANG – Seniman Komunitas Lima Gunung, Magelang, meluncurkan kanal Youtube “Terminal Mendut” untuk menyebarluaskan khasanah budaya lokal. Peluncuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pengasuk Pondok Pesantren API Magelang, K.H. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (16/4/2022). Inisiator sekaligus Presiden Lima Gunung, Sutanto Mendut, menjelaskan kanal Youtube tersebut pada nantinya akan berisi konten terkait kebudayaan, kesenian dan kuliner. Ia berharap upaya yang pihaknya lakukan dapat menjawab tantangan zaman yang serba digital. Hal senada juga disampaikan Gus Yusuf. Ia berharap Terminal Mendut ini dapat mengangkat kearifan lokal, geliat seni dan kebudayaan. Selain itu, Terminal Mendut ini dapat menjadi media untuk saling belajar, meskipun jargonnya “Goblok Bareng”. “Dari yang goblok ini, nanti sedikit demi sedikit dapat hilangnya gobloknya. Sehingga kami berharap jadi media untuk saling belajar dan silaturrahmi,” kata Gus Yusuf, dikutip dari Antara Jateng. Di tengah hantaman derasnya budaya-budaya asing, lanjutnya, mau tidak mau perlu ada inovasi agar budaya lokal jjuga ikut muncul ke permukaan. Salah satunya memanfaatkan media sosial agar warnanya lebih beragam. Foto: Doc. Antara Jateng

Klaster Sunatan Picu Penambahan Kasus Covid-19 di Magelang

MAGELANG, Jowonews- Warga harus lebih berhati-hati ketika harus menghadiri kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebanyak 31 warga di Dusun Clapar, Desa Ngawen, Muntilan, Kabupaten Magelang terkonfirmasi positif Covid-19 diduga terpapar dari klaster sunatan. “Hingga sekarang masih kami telusuri, dengan melakukan penyelidikan epidemiologi karena bisa saja itu terjadi bersamaan,” kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo di Magelang, Jumat (18/6). Ia menyampaikan karena kasusnya banyak penyelidikan epidemiologinya nanti gambarannya seperti apa akan terlihat dari hasil tracing juga. Selain itu, penyelidikan epidemiologi untuk mencari indeks kissnya guna mencari kasus yang pertama menyebabkan terjadinya klaster tersebut, lansir Antara. Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Magelang yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan kasus konfirmasi baru di Kabupaten Magelang terhitung sejak kemarin bertambah 220 orang. Panambahan kasus tersebut tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang. Kasus tertinggi di Kecamatan Muntilan 37 orang, Mungkid 31 orang, Srumbung 25 orang, Secang 31 orang, Borobudur 9 orang, Kaliangkrik 8 orang, sedangkan di kecamatan yang lain rata-rata 5 orang ke bawah. 

18 Mei, Obyek Wisata di Magelang Kembali Dibuka

MAGELANG, Jowonews- Obyek wisata ditutup selama libur Lebaran di Kabupaten Magelang akan dibuka kembali mulai 18 Mei 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi di Magelang, Senin (17/5), mengatakan pengelola destinasi wisata dipersilakan membuka kembali pada Selasa (18/5). Ia menyampaikan pembukaan kembali dengan memperhatikan ketentuan, yakni kapasitas pengunjung 30 persen, kemudian jam operasional sampai pukul 15.00 WIB, dan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edward Alfian mengatakan surat Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Nomor 556/324/19/2021 salah satu poinnya menyebutkan penutupan DTW di Kabupaten Magelang mulai tanggal 4 Mei sampai 17 Mei 2021. Ia menyampaikan terkait surat tersebut, maka mulai 18 Mei 2021 pengelola DTW dipersilakan beroperasional kembali. “Mulai besok, silakan para pengelola daya tarik wisata di Kabupaten Magelang membuka kembali usahanya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, pembatasan pengunjung, dan pembatasan jam operasional,” katanya. General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan telah menerima informasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang dan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang tentang pembukaan kembali destinasi wisata di Kabupaten Magelang, termasuk Candi Borobudur. Sebagaimana dalam SE Bupati Magelang nomor 443.5/1729/01.01/2021 disebutkan destinasi wisata di Kabupaten Magelang tutup sampai tanggal 17 Mei 2021. “Karena tidak ada pembaruan surat edaran, otomatis setelah tanggal 17 Mei 2021 bisa dibuka kembali. Kami menerima informasi dari Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga kabupaten magelang. Destinasi wisata dibuka kembali dengan catatan kapasitas 30 persen, kemudian jam operasional sampai pukul 15.00 WIB dan ketiga mengenai penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,” katanya. 

Magelang Tutup Seluruh Destinasi Wisata

MAGELANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Magelang,menutup seluruh destinasi wisata pada libur Lebaran 2021 karena wilayah ini masuk zona oranye kasus Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19. Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi di Magelang, Jumat (7/5), mengatakan penutupan destinasi wisata ini menindaklanjuti Instruksi Mendagri Nomor 10 tahun 2021 dan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0007136. Ia menyampaikan berdasarkan Instruksi Mendagri dan SE Gubernur Jateng tersebut destinasi wisata di daerah dengan zona merah dan zona oranye ditutup dan wilayah Kabupaten Magelang masuk zona oranye. Penutupan tersebut berlangsung sampai dengan Senin (17/5), sesuai dengan berakhirnya PPKM Mikro. “Terkait hal ini Bupati Magelang juga mengeluarkan SE nomor 443.5/1729/01.01/2021 yang menyebutkan destinasi wisata daerah untuk daerah dengan zona oranye dan zona merah, kegiatan masyarakat di destinasi wisata dilarang dan tempat wisata ditutup untuk umum,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia memohon maklum kepada seluruh masyarakat Kabupaten Magelang atas penutupan seluruh destinasi wisata di Kabupaten Magelang. Hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat. Nanda menyampaikan hal ini akan ditindaklanjuti surat pemberitahuan kepada seluruh destisani wisata yang ada di Kabupaten Magelang. “Hal ini pilihan yang memang cukup berat di tengah upaya untuk menumbuhkembangkan ekonomi, tetapi apa boleh buat karena memang ketentuan dari pusat berlaku seperti itu,” katanya.

Magelang Tetap Buka Objek Wisata

MAGELANG, Jowonews- Pemerintah Kota Magelang tetap membuka objek wisata pada masa Lebaran 2021. Namun pengunjung dibatasi 50 persen dari total kapasitas dan pengelola wajib menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. “Objek wisata tetap kita buka. Tapi pengunjung hanya 50 persen dari kapasitas. Pasar juga. Kita ketatkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ucap Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di Magelang, Rabu (5/5), usai apel pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 di Jalan Alun-Alun Selatan Kota Magelang. Ia mengharapkan kasus Covid-19 di Kota Magelang semakin menurun, termasuk dengan dukungan masyarakat di perantauan untuk menahan diri tidak mudik. Pada kesempatan itu, ia menyatakan dukungan pemkot setempat terhadap jajaran Polres Magelang Kota yang memulai Operasi Ketupa Candi 2021. Persiapan operasi itu, ujarnya dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, sudah baik. “Kita lihat semua berjalan bagus, Kapolres Magelang Kota selaku penanggung jawab sudah sangat mantap melaksanakan Operasi Ketupat Candi 2021 ini,” kata dia sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan operasi tersebut dalam rangka pengamanan perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah di Kota Magelang dengan melibatkan TNI, Denpom, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.  Dia menyebut titik konsentrasi menjelang Lebaran ini, di antaranya terminal, objek wisata, pasar, dan tempat keramaian lainnya. Pelaksana Tugas Kapolres Magelang AKBP R. Fidelis Purna Timoranto mengatakan dalam operasi itu pihaknya bersama intansi terkait menerjunkan 533 personel yang akan bertugas di pos-pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu di wilayah itu. “Kita dirikan enam pos, di antaranya dua pos sekat imbangan di simpang Trio dan Kebonpolo, dan satu pos pantau sekat di Pakelan. Pos terpadu di terminal, pos pelayanan di Gardena, pos pengamanan di Shoping, termasuk di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang,” katanya. Ia mengatakan titik prioritas di pos pelayanan sesuai instruksi Kapolri terkait dengan pengendalian persebaran Covid-19. Ia mencontohkan di Pos Gardena secara simultan akan bersinggungan dengan Pos Shoping yang melayani dan mengamankan pusat kerumunan masyarakat. “Nanti kita akan lakukan patroli bersinggungan dan satu pos pantau untuk imbangan sekat dari arah Kabupaten Purworejo di Pakelan,” katanya. Kendaraan Luar Kota Pihaknya juga akan mengecek administrasi pengendara bermotor, terutama dari arah luar kota. Apabila ditemukan pengendara yang tidak memiliki kelengkapan administrasi akan dites usap antigen dan GeNose. Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Magelang. “Kita sudah laksanakan itu sejak 25 April 2021 di tiga titik, titik penyekatan, dan di pos terpadu,” katanya. Ia mengatakan semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan akan dipantau.  Pihaknya melarang takbir keliling, termasuk prepegan (puncak keramaian masyarakat di pasar menyambut Lebaran) dan Shalat Idul Fitri yang tidak menerapkan prokes.

Didorong, Agrowisata dengan Budidaya Buah Lokal

MAGELANG, Jowonews- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pengembangan agrowisata buah di berbagai daerah dengan membudidayakan buah lokal. “Kebun kelengkeng ini menjadi salah satu tempat objek wisata. Selain memiliki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki Wisata Kebun Kelengkeng,” katanya saat meninjau kawasan Agrowisata Kebun Kelengkeng Borobudur di Kabupaten Magelang, Sabtu (6/3). Pada kesempatan tersebut Mentan juga melakukan panen kelengkeng sekaligus mencicipi buah lokal yang dikembangkan di kawasan agrowisata tersebut. “Buah kelengkengnya manis-manis sekali dan bisa dilihat buahnya sangat banyak. Agrowisata di Kabupaten Magelang luar biasa. Kami akan dorong terus untuk kawasan buah lokal bisa dikembangkan jangan di satu daerah tapi di setiap daerah ada,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, pengembangan kawasan buah lokal harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. Bahkan harus dikelola secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk buah lokal yang dikembangkan. Pemilik Agrowisata Kebun Kelengkeng Borobudur yang juga anggota Koramil 19/Borobudur, Kodim 0705/Magelang Mugiyanto menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mentan SYL di lahan agrowisata kebun kelengkeng yang dikelolanya seluas 1,3 hektare dengan populasi 250 pohon jenis kateki. “Ke depan lahan ini perlu di duplikasi di daerah lain. Ada lebih dari 8.000 desa di Indonesia, seandainya setiap desa memiliki minimal 1 hektare lahan yang ditanam dengan buah lokal maka kebutuhan Indonesia untuk buah lokal tentu akan tercukupi,” katanya. Mugiyanto mengaku dalam waktu dekat melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memperluas kawasan kebun kelengkeng. Selain itu, pengembangan kebun kelengkeng ini memiliki pohon induk yang sudah disertifikasi sehingga setiap tahun bisa menghasilkan benih kelengkeng mencapai 100.000 benih yang siap tanam dan untuk mendukung program pemerintah. “Benih sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua sudah ada. Kebetulan di Kalimantan Timur kami juga mendampingi petani di bawah Dinas Provinsi Kalimantan Timur,” katanya. Ia menyebutkan peluang usaha budidaya kelengkeng sangat menjanjikan, karena kebutuhan nasional menurut data mencapai 80 ribu ton hingga 90 ribu ton setiap tahun sebagian didatangkan dari luar. “Bertani saat ini tidak kotor dan tidak susah apabila mau terus berinovasi. Kami di sini memiliki petani binaan Kabupaten Magelang yang memang men-support kebutuhan di sini. Di kebun kelengkeng ini menghasilkan 12 sampai 15 ton, untuk memenuhi kekurangan dari permintaan kami ambil dari petani-petani binaan,” katanya. Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan Prihasto Setyanto mengatakan pengelolaan kebun kelengkeng ini merupakan model pengembangan budi daya kelengkeng berbasis kawasan yang memberikan keuntungan baik pada pengelolaan maupun kesejahteraan masyarakat sekitar. Prihasto mengatakan pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komoditas hortikultura yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan buah dan sayur selama pandemi Covid-19. Jawa Tengah merupakan sentra kelengkeng terbesar, dengan 167 ribu pohon dengan jenis kelengkeng batu, selarong, pingpong, diamond river, itoh, mutiara poncokusumo, dan kateki. Lokasi sentra tersebar kelengkeng di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Semarang, Blora, Karanganyar, Klaten, Jepara, Temanggung, Wonogiri, Magelang, dan Sragen.