Jowonews

Cegah Corona, Anggota Polresta Banyumas Adu Kreatif Bikin Masker

PURWOKERTO, Jowonews.com – Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, beradu kreativitas membuat masker yang praktis, higienis, dan estetis dalam upaya pencegahanan penyebaran virus corona baru (COVID-19). Lomba yang digelar di halaman Kantor Satlantas Polresta Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin pagi itu, tidak hanya diikuti anggota Polri, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di lingkungan Satlantas Polresta Banyumas. Berbagai kreasi pun dicurahkan oleh anggota Polri maupun ASN agar masker yang mereka buat dapat digunakan dengan praktis dan estetis serta higienis sesuai fungsinya mencegah penyebaran COVID-19. Para anggota Polri dan ASN juga menambahkan berbagai tulisan pada maskernya sebagai sarana edukasi kepada masyarakat, antara lain “Stay Healthy”, “#Aja Angel Ngumah Bae”, dan “Stay Healthy Be Careful – Polisiku Keluarga Menantimu di Rumah – We Love You – Bersatu Melawan COVID-19”. Kepala Satlantas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Davis Busin Siswara mengatakan hasil yang ingin dicapai melalui lomba itu adalah anggota Satlantas Polresta Banyumas dan ASN menyadari dalam penanggulangan pandemi COVID-19 wajib memakai masker apabila melaksanakan kegiatan. “Kami juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum agar menaati imbauan pemerintah untuk menggunakan masker dalam rangka penanggulangan COVID-19,” katanya. Terkait dengan pemenang lomba tersebut, dia mengatakan juara pertama diraih oleh ASN Satlantas atas nama Murdono, juara kedua Banit Regident Satlantas Aipda Tiyan, dan juara ketiga Banit Laka Satlantas Bripka Davitson. Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama Polresta Banyumas terus berupaya menekan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan mewajibkan masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan. Bahkan nantinya, masyarakat yang ketahuan tidak mengenakan masker saat beraktivitas akan mendapat sanksi berupa denda yang rencananya digunakan oleh Pemkab Banyumas untuk membeli fasilitas kesehatan dalam rangka penanggulangan COVID-19. Berdasarkan data pantauan COVID-19 Kabupaten Banyumas yang diunggah pada laman http://covid19.banyumaskab.go.id/ pada Senin, pukul 09.04 WIB, tercatat 89 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terdiri atas 37 PDP dengan hasil pemeriksaan swab negatif, 49 PDP masih menunggu hasil pemeriksaan swab, dan tiga PDP telah meninggal dunia. Selain itu, terdapat tujuh pasien positif COVID-19 , tiga orang di antaranya masih dalam perawatan, dua orang telah dinyatakan sembuh, dan dua orang telah meninggal dunia. (jwn5/ant)

BLK Boyolali Produksi Masker Bantu Cegah COVID-19

BOYOLALI, Jowonews.com – Balai Latihan Kerja (BLK) Teras Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah memproduksi masker untuk membantu masyarakat dan tenaga medis dalam pencegahan penyebaran  virus corona penyebab COVID-19. Puluhan penjahit di BLK Teras Boyolali yang memproduksi masker, juga alat pelindung diri (APD) untuk membantu tenaga kesehatan dalam mencegah penyebaran COViD-19, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, Syawaludin, di Boyolali Selasa. Menurut Syawaludin pembuatan masker dan APD untuk tenaga medis tersebut diprakarsai langsung oleh Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnakar) Boyolali, karena BLK di bawah naungan Dinkopnaker. “Sebanyak 2.000-nan lebih masker produksinya sudah dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Antara lain, dibagikan melalui Pemerintah Desa Randusari, Mliwis, Kecamatan Cepogo dan masyarakat sekitar BLK Boyolali. Menurut dia, pembuatan masker dan APD tersebut sebagai langkah konkret percepatan penanganan wabah COVID-19 di Boyolali. Sehingga, BLK yang memiliki program pelatihan menjahit berupaya membantu pemerintah dalam penanganan kasus COVID-19 dengan cara memproduksi masker dan APD untuk tenaga medis. Perlengkapan APD tersebut, kata dia, untuk membantu ketersediaan untuk tenaga medis khususnya yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali. Menurut dia, APD tersebut terbuat dari bahan kain katun 100 persen. Hal itu, sesuai dengan ketentuan APD untuk tenaga medis. Bahan kain katun didatangkan langsung dari Jakarta. Semua bahan ini semuanya dari Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19. “Kami produksi APD untuk tenaga medis ini, dibantu oleh 12 penjahit yang merupakan peserta pelatihan dan instruktur BLK Boyolali,” katanya. Selain itu, lanjut dia, juga ada penjahit dari alumni peserta pelatihan BLK Boyolali, sehingga produksi rata-rata setiap orang mampu 4-5 stel APD. “Kami berharap dalam lima hari ke depan bahan kain yang diberikan sudah dapat selesai semuanya,” katanya. (jwn5/ant)

Bupati Batang Wajibkan Satu ASN Sumbangkan 5 Masker

BATANG, Jowonews.com – Bupati Batang, Jawa Tengah, Wihaji mewajibkan setiap aparatur sipil negara menyumbangkan lima buah masker sebagai upaya membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran virus corona baru atau (COVID-19. “Gerakan wajib menyumbang masker ini sebagai wujud partisipasi dan kepedulian ASN Batang dalam rangka meningkatkan pencegahan pandemi COVID-19 yang semakin meluas,” katanya di Batang, Selasa. Menurut dia, saat ini jumlah ASN sekitar 7 ribu orang sehingga apabila satu ASN menyumbangkan lima buah masker maka akan terkumpul 35 ribu masker. “Untuk mempertegas ASN menyumbangkan lima buah masker itu, kami menerbitkan Surat Edaran Nomor 800/066/2020 tentang gerakan satu aparatur sipil negara (ASN) wajib menyumbang lima masker,” katanya. Ia mengatakan apabila gerakan ini sukses terlaksana maka dalam waktu dekat Pemkab Batang akan membagikan lagi sekitar 35 ribu masker secara gratis kepada masyarakat. Sebelumnya, kata dia, pemkab juga telah membagikan sebanyak 15 ribu masker berasal dari bantuan BUMD dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Wihaji minta semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) harus menindaklanjuti surat edaran itu agar wabah COVID-19 di daerah wilayah setempat dapat diantisipasi dengan baik. “Kalaupun (ASN) harus membeli ataupun membuat masker, diusahakan berasal dari produk UMKM. Kebijakan ini agar UMKM atau penjahit yang lagi sepi order bisa terbantu dengan pesanan masker dari ASN,” katanya. Ia menegaskan bantuan masker dari ASN bisa dikumpulkan paling lambat 9 April 2020 dan disalurkan melalui posko gugus tugas penanganan COVID-19 yang berada di rumah dinas Sekda Batang Jalan Veteran. “Bencana pandemi COVID-19 harus dilawan bersama dengan bergotong royong saling memabantu dan mematuhi protokol kesehatan, sebagai langkah kita memutus mata rantai virus mematikan asal Tiongkok ini,” katanya. (jwn5/ant)

Studi Terbaru, Semua Orang Harus Pakai Masker

JAKARTA, Jowonews.com – Meskipun Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan hanya mereka yang sakit yang mengenakan masker, ternyata studi terbaru mengarahkan semua orang harus bermasker untuk mencegah penularan infeksi virus corona baru (COVID-19). Apakah Anda merasa sedang sakit atau sehat tanpa keluhan, sebaiknya Anda mengenakan masker terutama ketika bepergian pada situasi sekarang. Kenapa? Karena, berdasarkan studi terbaru oleh Komisi Tetap Penyakit Menular dan Ancaman Abad 21 di Amerika Serikat, virus corona bisa menular melalui percakapan dan pernapasan normal dengan orang yang terpapar. Kesimpulan studi yang dipublikasikan di laman Academy of Science Engineering Medicine dan menjawab pertanyaan resmi Gedung Putih itu secara tegas menyebut bahwa virus corona bisa menyebar hanya melalui percakapan dan pernapasan. Setelah konfirmasi dari para ilmuwan itu, Amerika Serikat bahkan sekarang menganjurkan semua warganya mengenakan masker, pembaruan imbauan yang disampaikan dua hari lalu. Produksi masker di AS pun digenjot. Gugus Tugas COVID-19 Gedung Putih, sesuai dengan Undang-Undang Produksi Pertahanan, disarankan untuk mengarahkan pangkalan manufaktur meningkatkan kapasitas produksi masker, di luar upaya 3M, yang telah menggandakan produksi masker N95 global menjadi sekitar 100 juta sebulan. Mereka juga berencana untuk mendorong menjadi 2 miliar masker dalam setahun. Negara ini harus menggunakan kembali kapasitas produksi yang ada untuk mengatasi pasokan kritis dan memberikan tantangan bagi produsen nasional untuk menghasilkan surplus 1 miliar masker pada akhir April 2020 dan setidaknya 1 miliar per minggu sesudahnya. Upaya itu akan mencukupi kebutuhan beberapa masker semua orang Amerika per minggu. Biaya produksi diharapkan kurang dari 1 dolar per masker atau 1 miliar dolar per minggu, tulis TechCrunch. “Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (The Centers for Disease Control/CDC) merekomendasikan orang Amerika mengenakan masker kain,” kata Trump dalam briefing pers coronavirus Jumat (3/4). “Ini sukarela. Saya tidak berpikir saya akan melakukannya,” tambahnya. CDC memperbarui situs webnya Jumat untuk menambahkan bagian pada masker pelindung. “Kami sekarang tahu dari penelitian baru-baru ini bahwa sebagian besar orang dengan coronavirus tidak memiliki gejala (asimptomatik) dan bahkan mereka yang pada akhirnya mengembangkan gejala (pra-gejala) dapat menularkan virus kepada orang lain sebelum menunjukkan gejala.” Sehubungan dengan bukti baru ini, CDC merekomendasikan untuk mengenakan masker kain dalam pengaturan publik di mana langkah-langkah jarak sosial lainnya sulit untuk diterapkan di daerah-daerah tertentu. CDC merekomendasikan warga AS mengenakan masker kain karena masker bedah saat ini pasokannya sangat terbatas. (jwn5/ant)

Cegah Penyebaran COVID-19, Pemkab Batang Akan Bagikan 30 Ribu Masker

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan membagikan sekitar 30 ribu masker kepada masyarakat sebagai upaya membantu pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kita sudah pesankan sekitar 30 ribu masker yang akan didistribusikan pada masyarakat secara gratis,” kata Bupati Batang Wihaji usai rakor terbatas di Mess Persibat Batang, Minggu (29/3). Menurut dia, sekitar 30 ribu masker tersebut merupakan produk dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar di tengah lesunya usaha karena virus corona, mereka bisa mendapatkan keuntungan. “Jumlah penduduk ada sekitar 700 ribu orang. Oleh karena itu, kami berharap ada tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lainnya agar bisa ikut membantu masyarakat bisa mendapat masker,” katanya. Ia mengatakan masker sendiri merupakan salah satu bagian dari pencegahan pandemi COVID-19, namun terpenting lagi yaitu pola hidup sehat harus dijalani, termasuk cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan warga lain. “Kita sudah saatnya bersama–sama solid dan saling solidaritas antarsesama. Jadi, apabila ada warga yang tidak bisa makan atau membutuhkan bantuan, tolong dibantu,”ajak Wihaji. Ia mengatakan pihaknya pasti akan hadir saat kondisi masyarakat darurat namun tidak bisa semuanya menangani karena adanya keterbatasan anggaran. “ini tugas sosial semua masyarakat. Jika memang dalam 20 hari masa ‘stay at home’ ke depan kalau ada warga tidak bisa makan tolong dibantu,” katanya. (jwn5/ant)

Polda Jateng Ungkap Penimbunan Masker dan Antiseptik di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah mengungkap penimbunan masker kesehatan dan cairan antiseptik di Kota Semarang, menyusul kelangkaan terhadap alat-alat kesehatan itu di beberapa waktu terakhir. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengamankan dua orang dalam pengungkapan tersebut. Pengungkapan itu berawal dari informasi kelangkaan distribusi masker kesehatan di pasaran selama beberapa hari terakhir. “Petugas kemudian melakukan patroli siber di media sosial,” kata Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna. Dari patroli siber tersebut, polisi menelusuri keberadaan sejumlah pihak yang diduga berkaitan dengan penimbunan barang tersebut. Polisi mengamankan penjual masker kesehatan berbagai merek bernama Arj Kurniawan warga Semarang Timur yang memperdagangkan komoditas kesehatan itu melalui media sosial. “Pelaku ini diduga memperjualbelikan masker kesehatan berbagai merek dalam jumlah besar melalui media sosial,” katanya. Dari pengembangan, polisi menangkap satu pelaku lain bernama Merriyati warga Genuk, Kota Semarang yang diduga sebagai penimbun antiseptik kesehatan. Dari kedua pelaku tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti 8 boks masker kesehatan berbagai merek serta belasan kardus berisi cairan antispetik. Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Iskandar menambahkan bahwa polisi masih mengembangkan pengungkapan ini untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. (jwn5/ant)

Presiden Jokowi Pastikan Stok Masker Dalam Negeri Ada 50 Juta

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memastikan bahwa stok atau persediaan masker di pasar dalam negeri kurang lebih mencapai 50 juta sehingga masyarakat diminta untuk tidak perlu panik. “Dari informasi yang saya terima stok dalam negeri kurang lebih 50 juta. Memang pada masker tertentu itu yang langka,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan akan meminta jajarannya untuk melakukan cek dan tinjau langsung ke lapangan terkait hal itu. ”Saya juga berharap masyarakat tetap waspada, tetap waspada, tetap tenang, beraktivitas seperti biasa,” katanya. Di pasaran, masker sempat dikeluhkan sebagian masyarakat langka, yang diduga salah satunya karena ada aksi borong masker oleh sejumlah kalangan yang merasa panik. Kepanikan terjadi tak lama setelah Presiden secara resmi mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia. Sebelumnya dua WNI asal Depok dinyatakan positif corona setelah memeriksakan diri karena merasa demam dan sakit. Hal itu menjadi kasus corona pertama di Indonesia yang disebut Presiden kemudian sebagai kasus-1 dan kasus-2. (jwn5/ant)

Polri Selidiki Dugaan Penimbunan Masker dan Hand Sanitizer, Ancamannya Denda Rp50 Miliar

JAKARTA, Jowonews.com – Polri menyelidiki dugaan upaya penimbunan masker hingga hand sanitizer atau cairan pembersih tangan yang peredarannya kini semakin langka serta harganya meroket menyusul adanya dua WNI di Depok, Jawa Barat yang positif terinfeksi virus corona COVID-19. “Kepolisian melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait dan melakukan penyelidikan bagi para pelaku usaha yang melakukan penimbunan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adisaputra, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, apabila nanti terbukti ada pengusaha yang melakukan penimbunan, Polri bakal menjerat mereka dengan Pasal 107 UU Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dengan ancaman hukuman 5 tahun dan denda Rp50 miliar. “Tidak tanggung-tanggung, ancaman hukumannya 5 tahun dan ‎denda Rp50 miliar,” kata Asep. Pihaknya pun mengimbau para pelaku usaha tidak memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan. “Secara moralitas para pelaku usaha diharapkan memiliki kepedulian untuk membantu,” katanya. Terkait dengan adanya peningkatan jumlah pembelian barang oleh masyarakat di sejumlah pasar swalayan, pihaknya menilai hingga saat ini belum ada potensi terjadi kerawanan. Namun demikian Polri tetap berkoordinasi dengan pihak keamanan di pusat-pusat perbelanjaan. Asep mengimbau warga agar tidak panik karena pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pangan. “Mabes Polri melalui Satgas Pangan membantu mengontrol ketersediaan bahan pokok,” katanya. (jwn5/ant)