Jowonews

Jokowi Kirim 20 Ribu Paket Sembako ke Solo

SOLO, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo mengirim 20.000 paket sembako bagi warga Kota Solo yang terdampak pandemi COVID-19 menjelang Lebaran 2020. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada pemkot dan masyarakat Kota Solo. Paket ini akan kami distribusikan salah satunya kepada UMKM yang terdampak COVID-19, jumlahnya sekitar 3.000 UMKM,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Selasa. Selain ke UMKM, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan tersebut kepada seniman dan pelaku wisata yang jumlahnya sekitar 3.000-4.000 orang. “Ini juga termasuk pedagang kuliner yang tidak mampu, PKL (pedagang kaki lima) yang terdampak, karena belum dapat bantuan dari pemkot maupun pemerintah pusat. Untuk pemberian kepada PKL ini kami tanpa mempertimbangkan posisi di mana,” katanya. Ia mengatakan untuk penyaluran paket sembako tersebut harus tepat sasaran dengan memastikan nama dan alamat lengkap penerima. “‘By name by adress’, tanda terima akan kami buatkan satu-persatu. Penerimanya harus yang terdampak dan betul-betul ada alamatnya. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” katanya. Menurut dia, untuk warga yang sudah memperoleh Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp600.000 per kepala keluarga dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak mendapatkan bantuan ini. “Jangan sampai ada dobel penerima bantuan. Masih ada warga yang belum dapat bantuan dari manapun di Solo. Kita kasih bantuan dari sembako langsung dari Presiden Jokowi,” katanya. Sementara itu, Kepala Bagian Dana Operasional dan Bantuan Presiden Helmi Agustian mengatakan 20.000 paket sembako tersebut berisi 10 kg beras, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, dan satu kotak teh celup. “Pesan Presiden kepada masyarakat Solo, kita harus tetap jaga jarak, jaga kesehatan, ‘sosial distancing’, dan semoga COVID-19 segera berlalu,” katanya. (jwn5/ant)

Ganjar Kirim 7.000 Paket Sembako untuk Warga Jateng di Jabodetabek

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo mengirimkan 7.000 paket sembako untuk membantu warga Jawa Tengah yang tidak mudik dan tetap berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi saat pandemi COVID-19. “Alhamdulillah mulai kemarin kami laksanakan. Untuk tahap pertama ini, belum semua dari daftar yang menerima, baru mereka yang ada di Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Jakartanya baru mereka yang ada di Jakarta Timur,” kata Ganjar di Semarang, Minggu. Rincian 7.000 paket sembako yang dikirim melalui PT Pos Indonesia itu adalah 2.707 paket untuk warga Jateng di Jakarta Timur, di Bogor 990 paket, di Depok 1.027 paket, di Tangerang 967 paket, dan di Bekasi 1.309 paket. Dia mengatakan total warga Jateng yang tidak mudik dan sudah terverifikasi di Jabodetabek tercatat berjumlah 27.400 orang dan sampai saat ini, pendaftarannya masih naik terus dan kemungkinan jumlahnya bertambah. “Saya minta jangan ditutup pendaftarannya, kemungkinan ada yang belum terkaver dan datanya bertambah. Termasuk cadangan bagi mereka yang tercecer, tidak terdaftar dimanapun yang menghubungi saya langsung, ini harus terkaver,” ujarnya. Dari semua warga Jateng di Jabodetabek yang terdaftar itu, Ganjar memastikan semua akan mendapatkan bantuan berupa sembako dan bukan dalam bentuk uang tunai. “Bantuannya sembako, kalau uang saya khawatir dibelikan yang lain seperti rokok atau pulsa, makanya kami fokus ke makan dulu, minimal mereka tenang karena di rumah ada makanan. Kalau itu bisa, maka apapun bisa dilakukan dan mudah-mudahan mereka tetap bisa ‘survive’,” katanya. Selain Jabodetabek, Ganjar juga akan memperhatikan warganya yang ada di daerah lain, termasuk mereka yang di luar Jawa atau luar negeri. Beberapa yang sudah berkomunikasi, juga sudah direspons meskipun tidak terlalu bisa mencakup semuanya. “Kami tetap berusaha merespons meskipun tidak terlalu banyak. Kami tetap coba urus seoptimal mungkin,” ujarnya. Kepala Badan Penghubung Jateng di Jakarta Wachyu Alamsyah mengatakan bantuan paket sembako itu sudah dibagikan kepada masyarakat pada Sabtu (17/5) dan untuk tahap selanjutnya, bantuan akan diberikan usai Lebaran. “Total yang sudah mendaftar dan terverifikasi ada 28.000-an. Tahap pertama ini, 7.000 paket kami serahkan, sisanya nanti habis lebaran,” katanya. Paket sembako yang dibagikan itu terdiri atas beras, sarden, kornet, minyak goreng, kecap, dan lainnya. Untuk beras, langsung dikirim dari Jawa Tengah, sedangkan kebutuhan lainnya, dibeli di Jakarta oleh PT Pos Indonesia. (jwn5/ant)

DPD Golkar Jateng Bagikan Puluhan Ribu Paket Sembako Pada Warga

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah membantu sedikitnya 27.500 paket kebutuhan pokok (sembako) kepada warga terdampak pandemik COVID-19 di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah Panggah Susanto di Temanggung, Sabtu, mengatakan bantuan paket sembako dibagikan kepada masyarakat dalam beberapa tahap. Tahap pertama di awal pandemik COVID-19 sekitar 13.000 paket sembako dan tahap kedua sebanyak 12.000 paket sembako. “Hari ini kita membagikan 2.500 paket sembako kepada masyarakat di Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kabupaten Purworejo,” tuturnya. Panggah menyampaikan bantuan paket sembako ini akan terus berjalan karena tidak tahu kapan virus Corona ini berakhir, tidak ada yang bisa memastikan. “Kita terus melakukan upaya-upaya untuk membantu masyarakat karena memang Partai Golkar ingin didukung masyarakat, ingin dekat dengan masyarakat dan kita tentunya harus peduli kepada masyarakah,” katanya. Ia menuturkan sejak awal ditetapkannya pandemik COVID-19, pihaknya langsung mengusahakan bantuan sanitizer atau penyanitasi dan masker pada masyarakat dan APD untuk petugas medis di rumah sakit. Sembako yang telah terdistribusi, katanya berdasar catatan untuk beras sebanyak 50 ton telur 2 ton, minyak goreng 50 ton, gula pasir 65 ton. Ia berharap bantuan ini bisa membantu masyarakat terutama dalam situasi seperti ini banyak masalah ekonomi yang dialami masyarakat. (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Salurkan Ribuan Paket Sembako untuk Keluarga Miskin

PURWOKERTO, Jowonews.com – RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto menyalurkan ribuan paket sembako untuk keluarga miskin dari berbagai kelurahan/desa di sekitar rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu. “Penyaluran paket sembako ini rutin kami gelar setiap momentum bulan Ramadhan dan kebetulan berbarengan dengan kejadian pandemi COVID-19,” kata Direktur RSMS Purwokerto dr. Tri Kuncoro, M.M.R. didampingi Kepala Bagian Umum dr. Veronica Dwi Winahyu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu. Ia mengatakan ribuan paket sembako tersebut telah disalurkan dalam dua tahap, yakni pada hari Rabu (6/5) dan Jumat (8/5). Dalam hal ini, kata dia, paket sembako tersebut disalurkan untuk warga miskin di sekitar RSMS Purwokerto yang meliputi wilayah Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, dan Desa Pamijen, Kecamatan Sokaraja. Selain itu, lanjut dia, bantuan paket sembako tersebut juga disalurkan untuk warga miskin di sekitar Paviliun Abiyasa Unit Geriatri RSMS Purwokerto yang meliputi Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, dan Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat. “Paket sembako tersebut juga kami salurkan untuk warga miskin di desa binaan RSMS Purwokerto, yakni Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, dan Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja,” katanya. Ia mengharapkan bantuan berupa paket sembako tersebut dapat meringankan beban warga miskin yang sedang melaksanakan ibadah bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19. Lebih lanjut, Kepala Bagian Umum RSMS dr. Veronica Dwi Winahyu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bank Jateng, BNI, BRI, dan KPRI Sehat untuk menyalurkan 2.200 paket sembako untuk warga miskim di sekitar RSMS Purwokerto. “Dari Baznas RSMS Purwokerto juga menyalurkan 1.800 paket sembako, 1.500 paket di antaranya dibagikan saat telah memasuki bulan Ramadhan, sedangkan yang 300 paket dibagikan sebelum Ramadhan,” jelasnya. Menurut dia, Baznas RSMS Purwokerto juga memberikan bantuan berupa 319 paket bantuan keuangan sebagai stimulus bagi warga miskin di sekitar rumah sakit termasuk tukang becak, tukang parkir, dan sebagainya. Di samping itu, kata dia, Baznas RSMS Purwokerto juga membagikan makan siang untuk penunggu pasien sebanyak 400 nasi bungkus per hari selama empat hari. “Pembagian makan siang untuk penunggu pasien ini dilaksanakan Baznas sebelum bulan Ramadhan,” katanya. (jwn5/ant)

2.170 Paket Sembako dari PMI Dibagikan ke Warga Terdampak Wabah di Kudus

KUDUS, Jowonews.com – PMI Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membagikan 2.170 paket kebutuhan pokok masyarakat kepada warga miskin dan warga yang terdampak pandemi penyakit virus corona (COVID-19). Menurut Ketua PMI Kabupaten Kudus Rina Budhy Ariani di Kudus, Senin, ribuan paket kepokmas tersebut dibagikan melalui masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus. Melalui pemerintah kecamatan, diharapkan bisa tepat sasaran karena merekalah yang lebih mengetahui warganya yang memang membutuhkan. Bakti sosial pembagian paket kebutuhan pokok masyarakat tersebut, digelar dalam rangka Hari Kartini. “Ribuan paket bantuan tersebut merupakan uang hasil sumbangan jajaran PMI beserta sejumlah donatur,” ujarnya. Selain untuk warga miskin atau warga terdampak COVID-19, bantuan yang berisi beras,  minyak goreng, dan mi instan tersebut juga diberikan untuk para relawan PMI. PMI Kudus juga membagikan sabun cuci tangan, masker serta toren air untuk kelengkapan cuci tangan untuk masing-masing kecamatan di Kudus. Sebelumnya, PMI Kabupaten Kudus juga turut membantu penanganan COVID-19 dengan melakukan penyemprotan sejumlah fasilitas umum dengan disinfektan. PMI Kabupaten Kudus juga telah menyumbang sembilan tempat cuci tangan, seperti di Kecamatan Jati ditempatkan di Terminal Bus Getas Pejaten, serta bantuan 268 nasi kotak untuk masyarakat terdampak COVID-19. Sementara untuk warga yang menjalani karantina, PMI Kabupaten Kudus juga memberikan bantuan perlengkapan mandi, makanan tambahan, masker dan sabun cuci tangan. “Kami juga memberikan program pendampingan Psyco Sosial Program (PSP) dan penyuluhan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi warga yang menjalani karantina di Rusunawa dan Balai Diklat Sonya Wareh,” ujarnya. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19 dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.  (jwn5/ant)

Purbalingga Siapkan 36.350 Paket Sembako Untuk Warga Terdampak COVID-19

PURBALINGGA, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah akan segera menyalurkan sebanyak 36.850 paket sembako untuk warga di wilayah setempat yang terdampak COVID-19. “36.850 paket sembako akan segera disalurkan,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jumat. Bupati menjelaskan bantuan tersebut merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial (JPS) yang dipersiapkan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak COVID-19. Paket sembako tersebut akan dibagikan dalam tiga tahap. Tahap pertama pada awal bulan Mei, tahap kedua menjelang Idul Fitri dan tahap ketiga pada bulan Juni 2020. Bupati menambahkan bantuan sembako tersebut pada saat ini masih dalam proses pengemasan. “Pengerjaan pengemasan dipusatkan di komplek UPT Lingkungan Industri Kecil Purbalingga, jika sudah selesai maka bantuannya akan segera didistribusikan dalam waktu dekat ini,” katanya. Dia juga mengatakan dirinya telah melakukan pengecekan langsung terkait kesiapan penyaluran bantuan paket tersebut. Sementara itu, bupati juga mendorong semua desa di Purbalingga untuk memaksimalkan bantuan kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat dengan menggunakan dana desa. “Selain mengoptimalkan bantuan dengan menggunakan dana APBD kabupaten, kami juga mendorong semua desa di Purbalingga untuk ikut mengintensifkan bantuan-bantuan kepada warga dengan menggunakan dana desanya,” katanya. Sementara itu, sebelumnya dia juga mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok di wilayah setempat masih relatif stabil dengan ketersediaan yang dinilai aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2020. “Kami telah memantau langsung sejumlah toko besar pemasok kebutuhan pokok masyarakat dan didapati bahwa harga masih stabil dan stok masih aman menjelang Ramadhan dan diperkirakan hingga Idul Fitri,” katanya. Bupati mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan pengecekan ketersediaan bahan pangan guna memastikan semuanya mencukupi dan tidak ada lonjakan harga yang signifikan. “Mengingat masyarakat akan segera memasuki bulan Ramadhan dan akan melaksanakan ibadah puasa maka pemerintah harus memastikan semua ketersediaan bahan pokok mencukupi,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkab Pekalongan Mulai Salurkan Bantuan 3.519 Paket Sembako

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, melalui kegiatan jaring pengaman sosial menyalurkan sebanyak 3.519 paket sembako pada warga terdampak virus corona jenis baru (COVID-19, Senin. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sebanyak 3.519 paket sembako ini dibagikan pada warga yang masuk dalam kriteria penerima bantuan ini, dan terdampak COVID-19. “Kami sudah punya kriteria bagi warga yang berhak menerima bantuan ini, yaitu mereka yang tidak masuk dalam program PKH dan bantuan pangan nontunai. Yang berhak menerima adalah mereka dari keluarga orang dalam pantauan (ODP),” katanya. Asip yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Pekalongan ini, mengatakan pembagian paket sembako ini diawali dilakukan di Kecamatan Wonopringgo dan selanjutnya ke kecamatan lainnya. “Hari ini kami memulai program bantuan sembako dalam rangka jaring pengaman sosial di Kecamatan Wonopringgo dengan membagikan 3.519 paket sembako untuk tahap pertama,” katanya. Pada kegiatan itu, Bupati Asip Kholbihi secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako itu pada pihak kecamatan agar didistribusikan oleh para kepala desa ke masing-masing warga terdampak COVID-19. “Saya minta para kepala desa langsung mendatangi warga terdampak COVID-19 di rumahnya sekaligus mengecek keberadaan kondisi mereka agar tahu persis,” katanya. Pada kesempatan itu, Bupati Asip Kholbihi menegaskan bahwa kondisi Kabupaten Pekalongan kini sudah masuk zona merah sehingga masyarakat diminta mematuhi aturan pemerintah terkait dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona. Pemkab Pekalongan, kata dia, sudah mengeluarkan maklumat yang berisi warga melakukan kegiatan ibadah seperti salat di rumah saja, tidak melakukan kerumunan, dan berperilaku hidup sehat. “Ketika pemerintah menganjurkan warga salat di rumah, itu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona,” katanya. (jwn5/ant)

UMP Purwokerto Serahkan Bantuan 1.000 Paket Sembako bagi Pemkab Banyumas

PURWOKERTO, Jowonews.com – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menyerahkan bantuan berupa 1.000 paket sembako kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk didistribusikan kepada warga yang terdampak COVID-19. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho kepada Bupati Banyumas Achmad Husein di halaman Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan terima kasih kepada UMP yang telah bersimpati dengan menyerahkan bantuan kepada orang-orang yang terdampak COVID-19. “Mudah-mudahan ini diberi balasan berlipat ganda oleh Yang Memberi Hidup,” katanya. Menurut dia, bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada warga yang berhak atas koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas. Sementara itu, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan pihaknya memberikan 1.000 paket sembako untuk masyarakat Kabupaten Banyumas yang terdampak COVID-19. “Ini hanya salah satu bantuan kami kepada masyarakat. Yang lain adalah kita berikan beasiswa kepada keluarga korban COVID-19, beasiswa kuliah di UMP,” jelasnya. Ia mengatakan pihaknya sebelumnya juga memberikan bantuan kepada mahasiswa yang terdampak COVID-19 sebanyak 750 paket sembako. Menurut dia, bantuan tersebut berasal dari program pertanggungjawaban sosial UMP dan sumbangan dari civitas academica UMP. “Sampai sekarang, kita sudah mengeluarkan sekitar Rp3 miliar untuk berbagai macam bantuan terkait dengan pandemi COVID-19 ini,” katanya Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiapkan Hotel UMP di kawasan Kebondalem, Purwokerto, yang berkapasitas 30 kamar untuk dijadikan tempat peristirahatan bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. “Kami persilakan kepada Dinas Kesehatan untuk menggunakan hotel itu untuk menampung para petugas kesehatan yang bertugas di garis depan,” jelasnya. (jwn5/ant)