Jowonews

Mudik Gratis Pemprov Jateng Kembali Hadir, Siapkan 12.000 Kursi

Mudik Gratis Pemprov Jateng

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kembali menggelar program “Mudik Gratis Pemprov Jateng” bagi warga Jateng yang merantau di Jabodetabek. Tahun ini, disediakan lebih dari 12.000 kursi untuk mengangkut para pemudik pulang kampung saat Lebaran 2024. Pendaftaran program ini akan dibuka pada Rabu (6/3) pukul 09.00 WIB melalui daring dan luring. Bagi yang ingin mendaftar secara daring, dapat mengakses laman “www.pedamateng.penghubung.jatengprov.go.id” dan mengunggah dokumen yang diperlukan. Sementara itu, bagi penyandang difabel dan yang ingin mendaftar secara langsung, dapat mendatangi Kantor Badan Penghubung Jateng di Jakarta atau Kantor Cabang Bank Jateng di Panglima Polim, Kramat Jati, atau melalui paguyuban warga Jateng di Jakarta. “Tahun ini, kami menyediakan lebih banyak bus mudik, yaitu 228 unit. Selain itu, juga ada dua rangkaian kereta api untuk mengangkut pemudik,” ujar Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sarido. Program “Mudik Gratis Pemprov Jateng” ini diperuntukkan bagi pekerja informal berpenghasilan rendah, seperti pengojek, asisten rumah tangga, pedagang asongan, dan buruh yang memiliki KTP Jateng. “Kami mengimbau warga Jateng untuk berhati-hati jika menerima informasi mudik gratis berbayar. Jangan sampai tertipu dan kehilangan uang,” pesan Sarido. Pemberangkatan mudik gratis akan dilakukan pada Sabtu (6/4/2024) dari Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta. Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat dipantau melalui akun media sosial @penghubungjateng, @perhubunganjtg, atau “hotline” 0813-1871-2523.

Tangkal Terorisme, Pemprov Jateng Pilih “Soft Approach”

Terorisme

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung upaya pencegahan kejahatan terorisme yang dilakukan oleh Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT). Satu di antaranya dengan pendekatan lunak atau soft approach, yang sering dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan menyambangi, berkomunikasi, serta memberi bantuan kepada eksnarapidana terorisme. Hal itu diungkapkan Plt Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Jateng Widi Nugroho, seusai pembukaan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI/Polri dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di wilayah Jateng, yang berlangsung di hotel Metro Park View Semarang, Rabu (8/3/2023). Dalam upaya reintegrasi dan resosialisasi eksnapiter, pihaknya berpegang pada Pergub Nomor 35 Tahun 2022. Pada aturan itu, imbuhnya, seluruh stakeholder dirangkul dalam forum kemitraan. Ia mengatakan, soft approach adalah langkah paling baik, untuk merangkul kembali mereka yang sempat terlibat dalam tindak pidana terorisme. “Semua tingkatan mengatakan approach yang paling baik adalah soft approach, seperti yang dilakukan Pak Gubernur untuk mendekati eksnapiter dan keluarga,” ujar Widi, Ia mengatakan, total eksnapiter di Jateng berjumlah 244 orang. Dengan kondisi demikian, Pemprov Jateng memiliki sejumlah strategi merangkul mereka, untuk menghilangkan pemikiran radikal. Meskipun, dari semua eksnapiter belum bisa didekati menggunakan soft approach, akan tetapi pendekatan semacam ini terus diperkuat. “Di seluruh Indonesia, Jateng menempati tertinggi dari reintegrasi dan resosialisasi karena guyub tadi. Yang dilakukan sudah banyak, sambang, Pak gubernur nambakake (mengobati) eksnapiter, pemberian bantuan dan peningkatan kapasitas aparatur desa agar bisa menerima eksnapiter,” bebernya. Strategi lainnya, terang Widi, mengajak tokoh agama hingga mengikutsertakan teman sealiran untuk mendekati. Namun, pendekatan ini memerlukan tempo yang tidak singkat. Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Polisi Wawan Ridwan mengatakan, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang dipantau oleh BNPT. Ini karena tingkat kerawanan paham radikal yang tinggi. Ia membeberkan, pada 2022 terdapat penangkapan terhadap tujuh terduga terorisme yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. Berkaca dari hal itu, pihaknya gencar meningkatkan kemampuan petugas dan instansi terkait. Wawan mengatakan, kondisi keamanan di Jateng secara umum kondusif. Namun, beberapa wilayah di Jawa Tengah banyak dipilih oleh jaringan terorisme untuk mengembangkan kekuatan dan memperluas jaringan. “Dengan undang-undang yang baru  yang baru UU 5/2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme, kita aparat hukum bisa lebih awal deteksi dan melakukan penegakan hukum. Mereka ketika misal baru susun strategi, ketika alat bukti terpenuhi, kita bisa melakukan tindakan hukum,” jelasnya. Wawan mengimbau warga tidak panik, namun tetap waspada terkait tindak kejahatan terorisme. Ia menyebut, kini jaringan teror kerap menggunakan media sosial untuk menyebarkan paham radikal. Oleh karena itu, BNPT gencar melakukan penguatan kapasitas aparat, dialog kebangsaan, dan menyebarkan wawasan nusantara. “Masyarakat tidak perlu khawatir, tetapi tetap waspada. Kalau ada anak kita yang bermain medsos tak sepantasnya (terpapar paham radikal), bisa (melapor/konsultasi) ke Kesbangpol, Satgas wilayah Densus 88, dan di kepolisian,” pungkas Wawan. (Diskominfo Jateng)

Pastikan Bermanfaat bagi Petani, Ganjar akan Evaluasi Pemanfaatan Bantuan Pembangunan Irigasi

Ganjar Pranowo

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku senang, warga bisa merasakan langsung manfaat bantuan keuangan provinsi untuk desa. Di antaranya digunakan untuk pembangunan Jaringan Irigasi Desa (JIDes) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITut). Hal itu disampaikan Ganjar usai Rapat Penanganan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas, di Grhadhika Bhakti Praja, Rabu (8/3/2023). Menurutnya, agar tepat sasaran, pengelolaan anggaran diserahkan kepada masing-masing daerah. “Kami punya bantuan ke kabupaten/ kota dan desa, mereka yang akan memanfaatkan itu. Sehingga pemanfaatannya itu bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya,” ucap Ganjar. Dia menunjuk contoh, di Desa Donosari, Kabupaten Kendal. Anggaran bantuan pembangunan jaringan irigasi sebesar Rp400 juta telah dirasakan langsung oleh para petani. Mereka kini mudah mengakses air untuk lahan pertanian, sehingga hasil pertanian meningkat secara kualitas dan kuantitas. “Maka ada jaringan yang jalan desa, JIDes JITut ya, kemudian ada yang dia pakai untuk penanganan yang mendukung pertanian. Sebenarnya itu otoritasnya kami berikan kepada mereka, dan lumayan bagus,” kata Ganjar. Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) itu berharap, bantuan yang diberikan dan telah dimanfaatkan dirawat dengan baik. Ke depan, lanjut Ganjar, evaluasi juga bisa dilakukan. “Nanti bisa kami evaluasi, mana dikerjakan beneran mana yang tidak beneran, mana yang manfaat dan mana yang tidak. Itu menurut saya sesuatu yang hari ini kami dorong,” ujarnya. Lebih lanjut Ganjar mengatakan, bantuan serupa terus ditambah. Di sisi lain, anggaran juga tidak hanya datang dari pemprov. Masyarakat desa juga bisa mengoptimalkan bantuan dari pemda, termasuk dana desa itu sendiri. “Bahkan akan diturunkan lagi dari Inpres infrastruktur itu untuk membangun. Maka JITut JIDesnya itu harapan kami,  juga nanti akan lebih bisa membantu layanan infrastruktur yang ada di desa,” tandasnya. Sebelumnya diberitakan, Ketua Kelompok Tani Sido Rukun Desa Donosari, Mugiyo senang karena para petani di desanya bisa merasakan langsung manfaat bantuan pembangunan jaringan irigasi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Jaringan irigasi yang dibangun sepanjang 270 meter mampu mengairi lahan pertanian seluas 55 hektare. “Sekarang kalau bahasa Jawa airnya turah-turah (melimpah-ruah). Kalau dulu, iuran satu hektare Rp1,2 juta, kalau sekarang hanya Rp600 ribu. Jadi mengurangi 50 persen biaya,” ucapnya. (Humas Pemprov Jateng)

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Inflasi dan Pergerakan Pemudik Jadi Perhatian Ganjar 

Ganjar Pranowo

SEMARANG – Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, Gubernur Ganjar Pranowo mengumpulkan seluruh sektor pemangku kepentingan terkait pangan di Jawa Tengah, Rabu (8/3/2023). Inflasi hingga pergerakan pemudik jadi perhatian Ganjar. Setidaknya ada lima isu yang disoroti Ganjar dalam acara yang digelar di Hotel Gumaya, Semarang itu. Antara lain terkait dengan status PPKM yang sudah dicabut. Kedua adalah potensi pergerakan pemudik. Selanjutnya masih berkaitan adalah terkait cuti bersama. “Nah, terus BMKG ini masih mewanti soal fenomena cuaca ekstrem, yang masih akan terjadi sampai akhir Maret nanti,” ucap Ganjar dalam arahannya. Isu kelima, Ganjar mengatakan masih terkait dengan cuaca ekstrem yang akan mengganggu produktivitas pertanian tanaman pangan di Jawa Tengah. “Ini momentum yang mesti kita perhatikan. Kaitannya dengan kebutuhan masyarakat sekaligus pengendalian inflasi,” kata Ganjar. Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, inflasi masih membayangi menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, terutama terkait harga beras di Jateng yang masih Rp11.270 per kilogram. Padahal, harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan Bapanas yakni Rp9.450 per kilogram. “Beras kan panen raya udah berjalan dan harganya mulai turun, tapi jangan sampai petani rugi. Maka Bulog kami minta untuk standby,” tegasnya. Ganjar telah meminta agar Bulog terus siaga memantau kondisi harga gabah kering panen di petani. Jika nantinya harganya terus menurun dari HAP, Ganjar menyebut itulah saatnya Bulog mengintervensi. Koordinasi pada pagi hari itu, Ganjar juga meminta seluruh BUMD di Jawa Tengah, turut serta dalam persiapan menghadapi situasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Ketua PP Kagama ini mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah sulitnya mengetahui pergerakan beras dari hasil panen raya. BUMD juga diminta untuk mendata produktivitas lahan yang ada, serta potensi yang rawan terganggu saat cuaca ekstrem. “BUMD wabil khusus yang urusan pangan, coba semua berkoordinasi untuk ngecek stoknya ada berapa, harganya Seperti apa, kamu ngambil dari mana, kamu jualnya ke mana,” katanya. Berikutnya adalah kesiapan menghadapi pergerakan pemudik. Ganjar mengatakan, tahun 2023 diprediksikan terjadi kenaikan jumlah pemudik mencapai 13,38 persen, atau sekitar 12 juta pemudik melintas Jawa Tengah. “Saya mintakan untuk semua siaga sampai dengan lebaran nanti, membuat simulasi agar bisa mengelola arus mudik yang diperkirakan sampai 12 juta yang akan masuk ke Jawa Tengah. Jadi ini persiapan-persiapan yang harus saya kira, jauh lebih dini akan lebih baik,” tandasnya. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi yang terjadi di provinsi ini pada Februari 2023 mencapai 0,29 persen. Inflasi dipicu oleh kenaikan harga di seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi kontribusi terbesar inflasi mencapai 0,73 persen. Adapun sejumlah komoditas yang memicu terjadinya inflasi antara lain kenaikan harga beras, rokok, serta bawang merah, dan bawang  putih.

Ganjar Ajak Para Ilmuwan Bangun Pangan Alternatif di Jateng

Ganjar Ajak Para Ilmuwan Bangun Pangan Alternatif di Jateng

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengajak para ilmuwan untuk turut serta membangun pertanian pangan alternatif untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengungkapkan produksi pangan alternatif di wilayahnya perlu ditingkatkan. Saat ini Jateng hanya mampu memproduksi jagung 3,5 juta ton jagung pertahun, singkong 3 juta ton, dan ubi jalar 140 ribu ton. Pertanian sorgum yang kini produktivitasnya mencapai 9 ton per hektare juga tengah digenjot, termasuk juga porang yang ditingkatkan di 4.000 hektare lahan yang tersebar di seluruh kabupaten di Jateng. “Bukan hanya beras, potensi pangan alternatif kita sangat banyak, kalau kita tidak punya gandum, kita masih punya porang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, singkong bahkan sagu, maka dengan ini saya mengundang, hai saudara-saudara para ilmuwan, silakan datang ke Jawa Tengah. Ayo gotong royong membangun pertanian pangan alternatif,” kata Ganjar di Semarang, dikutip dari Antara Jateng, Senin (15/8/2022). Menurutnya optimalisasi produktivitas dan potensi pangan alternatif di Jateng ini selain untuk kebutuhan dalam negeri, juga dapat menyasar luar negeri. “Pasar ekspor masih sangat terbuka untuk kita garap, ayo gotong royong mengelola dan mengoptimalkan seluruh potensi itu,” tandasnya. Ganjar sempat menceritakan ketika bertemu dengan para petani bawang putih di Kabupaten Tegal. Diketahui bahwa produksi bawang putih di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal yang pernah mencapai masa kejayaan puluhan tahun silam, namun pertengahan hingga akhir tahun 1990-an produktivitas bawang petani di Tegal menurun. Bahkan sempat jatuh karena kebijakan impor bawang putih yang membuat pada petani tidak berdaya. “Beberapa hari lalu waktu ngobrol dengan petani bawang putih di Kabupaten Tegal. Bertahun-tahun mereka dihajar habis oleh bawang putih impor. Bertahun-tahun mereka tidak berdaya, tapi tetap saja tidak mau menyerah,” katanya. Foto: Doc. Antara Jateng/Kutnadi

Seluas 251.037 Hektare Lahan Kritis dan Hutan di Jateng Dipulihkan

Seluas 251.037 Hektare Lahan Kritis dan Hutan di Jateng Dipulihkan

SEMARANG – Seluas 251.037 hektare lahan dan hutan di wilayah Jawa Tengah hingga kini berhasil dipulihkan. Sejak tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan penghijauan lahan kritis, area hutan negara dan hutan rakyat. Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi Jawa Tengah, Soegiharto mengungkapkan selama kurun delapan tahun terakhir telah dilakukan penanaman sebanyak 100 juta batang pohon. Tujuannya untuk reboisasi dan penghijauan. “Upaya rehabilitasi dan lahan ini telah mengurangi luas lahan kritis di Jateng,” terangnya. Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Soegiharto mengatakan, pada tahun 2013 lalu, lahan kritis Jateng mencapi 634.598 hektar. Sementara pada tahun 2018, lahan kritis Jateng mengalami penurunan menjadi 357.733 hektare. “Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan gerakan penghijauan dan reboisasi masif untuk memulihkan kondisi lahan kritis dan hutan,” katanya, dikutip dari Antara Jateng, Kamis (28/7/2022). Menurutnya, kegiatan penanaman pohon dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lahan dan area hutan yang menjadi sasaran penghijauan dan reboisasi. Ia mencontohkan untuk reboisasi dan penghijauan lahan produktif, bibit yang ditanam antara lain jati, sengon, pinus, mahoni, damar, sure, jabon, dan kayu putih. “Kalau untuk pelestarian dan sahabat air, pohon yang ditanam adalah gayam, aren, beringin, bulu, mangrove, ketapang, kepoh, dan lainnya,” kata dia. Soegiharto mengatakan bahwa Pemprov Jateng bekerja sama dengan pemerintah pusat, badan usaha milik negara, perusahaan swasta, dan komunitas pencinta alam dalam menjalankan upaya konservasi. “Bersinergi dengan pemerintah pusat, BUMN, dan lainnya. Saling bergandengan tangan karena memang ini tanggung jawab bersama,” katanya. Foto: Doc @endruw_art

Gubernur: Terkait Vaksinasi, Jangan Percaya Hoaks

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat agar mewaspadai maraknya berita bohong atau hoaks terkait dengan vaksinasi untuk menanggulangi pandemi Covid-19. “Terkait dengan vaksinasi, sudah ikuti saja ketentuan dari pemerintah, jangan percaya dengan hoaks,” katanya di Semarang, Senin (4/1). Ganjar menjelaskan bahwa tidak semua masyarakat bisa langsung mendapatkan vaksin Covid-19. Karena sudah ada urutan-urutan serta prioritas penerima vaksin bagi tenaga kesehatan. “Tidak setiap orang hari ini bisa divaksin karena itu untuk pelayanan tenaga medis lebih dulu prioritasnya. Yang kedua itu ada batasan umurnya juga sehingga ini tidak serta merta karena jumlah di awalnya masih terbatas,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Berdasarkan hal tersebut, Ganjar kembali menegaskan agar masyarakat tidak percaya hoaks. Jika menemukan ajakan-ajakan atau berita meragukan agar melakukan pengecekan kepada pemerintah. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pelaksanaan vaksinasi secara bertahap ke masyarakat di 35 kabupaten/kota. Proses vaksinasi akan dilakukan pada 14 Januari 2021 dengan target penerima pertama adalah tenaga kesehatan dan personil penunjang di seluruh fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.

Jateng Vaksinasi Covid-19 Mulai 14 Januari

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersiap melaksanakan vaksinasi Covid-19 setelah Senin dinihari tadi mulai menerima pasokan vaksinnya. “Alhamdulillah sudah kita siapkan semuanya, termasuk nanti sistem distribusinya ke daerah sampai ke penerima,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek persediaan vaksin Covid-19 di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Kawasan Industri Tambakaji, Kota Semarang, Senin (4/1). Ia menjelaskan bahwa vaksinasi rencananya dilaksanakan pada 14 Januari 2021 dengan target pertama tenaga kesehatan dan personel penunjang di seluruh fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. “Kami sudah menghitung total nakes (tenaga kesehatan) sebanyak 177.784 orang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sasaran vaksinasi tahap kedua, menurut dia, sebanyak 1,1 juta orang yang meliputi petugas pelayanan publik seperti aparat TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, guru, petugas bandara, petugas pelabuhan, petugas stasiun, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Ia menambahkan, sasaran vaksinasi tahap ketiga sebanyak 11,4 juta warga dalam kelompok rentan. Sedangkan target vaksinasi tahap keempat terdiri atas 6,04 juta anggota masyarakat umum serta kelompok masyarakat lain termasuk pelaku ekonomi sebanyak 4,5 juta. Gubernur juga mengemukakan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 membutuhkan kehati-hatian, termasuk dalam hal penyimpanan dan pendistribusian vaksin. “Harus ada rantai dingin mulai dari sini sampai ke kabupaten/kota, puskesmas, bahkan sampai ke orangnya harus menggunakan tempat khusus. Ini enggak boleh putus agar vaksinnya tidak rusak,” katanya. “Kami sudah siapkan pengelolaan dengan hati-hati sambil menunggu jadwal-jadwal kedatangan (vaksin) berikutnya,” ia menambahkan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mendata sasaran vaksinasi di 35 kabupaten dan kota penerima pasokan vaksin. “Sudah ada tabelnya dari 35 kabupaten/kota penerima vaksin ini. Terbanyak kalau saya lihat di Kota Semarang, kemudian Solo dan Banyumas. Itu yang rata-rata jumlahnya di atas 10.000 dosis,” katanya. Sebanyak 62.560 dosis vaksin Covid-19 untuk Provinsi Jawa Tengah sudah tiba di Kota Semarang pada Senin pukul 03.00 WIB. Vaksin tersebut selanjutnya akan dikirim ke kabupaten/kota yang akan melaksanakan vaksinasi.