Jowonews

Tiga Terduga Penimbun Masker Diamankan Polda Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah mengamankan tiga orang dalam pengungkapan dugaan penimbunan masker kesehatan dan cairan antiseptik di wilayah Kota Semarang. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Budi Hariyanto di Semarang, Rabu, mengatakan, tiga terduga pelaku penimbunan tersebut masing-masing AK, AU dan M yang kesemuanya merupakan warga Semarang. Menurut dia, ketiga orang tersebut saling berhubungan dalam.menjalankan bisnis alat kesehatan itu. “Sudah menimbun barang sejak Februari. Mendapatkan barangnya secara online (daring),” ungkapnya. Para pelaku, lanjut dia, diduga menjual dengan harga yang tinggi untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Ia mencontohkan, 1 boks masker berisi 50 lembar yang harga dipasaran berharga dengan harga Rp30 ribu sampai Rp40 ribu, dijual oleh pelaku dengan harga Rp275 ribu. Dari sekitar 40 kardus persediaan masker kesehatan yang dimiliki pelaku, saat diamankan hanya tersisa 10 kardus. Sementara untuk cairan antiseptik, lanjut dia, pelaku menjual dengan harga Rp165 ribu per 500 ml. Atas perbuatannya, para pelaku diancam dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. (jwn5/ant)

Polda Jateng Ungkap Penimbunan Masker dan Antiseptik di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah mengungkap penimbunan masker kesehatan dan cairan antiseptik di Kota Semarang, menyusul kelangkaan terhadap alat-alat kesehatan itu di beberapa waktu terakhir. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengamankan dua orang dalam pengungkapan tersebut. Pengungkapan itu berawal dari informasi kelangkaan distribusi masker kesehatan di pasaran selama beberapa hari terakhir. “Petugas kemudian melakukan patroli siber di media sosial,” kata Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna. Dari patroli siber tersebut, polisi menelusuri keberadaan sejumlah pihak yang diduga berkaitan dengan penimbunan barang tersebut. Polisi mengamankan penjual masker kesehatan berbagai merek bernama Arj Kurniawan warga Semarang Timur yang memperdagangkan komoditas kesehatan itu melalui media sosial. “Pelaku ini diduga memperjualbelikan masker kesehatan berbagai merek dalam jumlah besar melalui media sosial,” katanya. Dari pengembangan, polisi menangkap satu pelaku lain bernama Merriyati warga Genuk, Kota Semarang yang diduga sebagai penimbun antiseptik kesehatan. Dari kedua pelaku tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti 8 boks masker kesehatan berbagai merek serta belasan kardus berisi cairan antispetik. Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Iskandar menambahkan bahwa polisi masih mengembangkan pengungkapan ini untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. (jwn5/ant)

Polda Jateng Geser Enam Kapolres

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah melakukan rotasi pada enam Kapolres bersama satu pejabat utama di wilayah Polda Jateng pada Selasa (3/3). Adapun serah terima jabatan (sertijab) dipimpin langsung Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi di Gedung Borobudur Mapolda Jateng. Dalam sertijab tersebut, turut hadir juga Irwasda Polda Jateng, Kombes Pol Budi Yuwono bersama pejabat utama lainnya. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menyampaikan, adapun pejabat yang dipindahtugaskan antara lain, Diresnarkoba, Kapolres Semarang, Salatiga, Pati, Blora, Magelang Kota, dan Brebes. Rinciannya, pejabat utama dan kapolres jajaran yang melaksanakan sertijab antara lain, Diresnarkoba dari Kombes Pol K. Yani Sudarto kepada Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyo. Kemudian, Kapolres Semarang yang semula dijabat oleh AKBP Adi Sumirat digantikan AKBP Gatot Hendro Hartono. Sebelumnya, AKBP Gatot menjabat sebagai Kapolres Salatiga. Jabatan Kapolres Salatiga yang ditinggal AKBP Gatot pun digantikan oleh AKBP Rahmad Hidayat. “Sementara, untuk jabatan Kapolres Pati dipercayakan kepada AKBP Arie Prasetya Syafa’at, menggantikan AKBP Bambang Yudhantara Salamun. Selanjutnya, Kapolres Blora diserahterimakan dari AKBP Antonius Anang Tri Kuswindarto kepada AKBP Ferry Irawan,” ungkap Kombes Pol Iskandar. Dia melanjutkan, untuk Kapolres Magelang Kota kini dipercayakan kepada AKBP Nugroho Ari Setyawan, menggantikan AKBP Idham Mahdi. Sedangkan AKBP Gatot Yulianto menggantikan AKBP Aris Supriyono sebagai Kapolres Brebes. “Sertijab ini merupakan kegiatan yang sangat biasa di organisasi kepolisian dalam rangka memberikan bimbingan karier, sikap pengalaman, dan penyegaran kepada anggota yang sudah melaksanakan tugas,” jelasnya. Sementara, Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Luthfi berpesan, capaian positif dan prestasi para pendahulunya supaya tetap dijaga. Bahkan, tambah Wakapolda, prestasinya harus ditingkatkan serta selalu menjalin kerjasama yang baik dengan tokoh agama dan seluruh lapisan elemen masyarakat. “Selain itu, perkuat juga soliditas dan sinergitas dengan TNI dan pemerintah daerah. Kepada pejabat lama terima kasih telah melaksanakan tugas. Semoga dengan berbekal pengalaman selama menjabat, dapat meraih sukses dalam melaksanakan tugas ditempat yang baru,” pungkasnya. (jwn5/akh)

Polda Jateng Terapkan Maximum Security

PURWOKERTO, Jowonews.com – Dalam rangka pengamanan Pilkada serentak di Jawa Tengah tahun 2020, Polda Jawa Tengah (Jateng) menerapkan sistem maximum security di 21 kabupaten/ kota yang menggelar Pilkada. Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dhaniel seusai Upacara Penutupan Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto mengatakan seluruh daerah yang menggelar Pilkada akan mendapatkan perhatian yang sama dengan merapkan maximum security. Irjen Pol Rycko berharap, seluruh tahapan pilkada yang berlangsung di empat kota dan 17 kabupaten di Jateng berjalan dengan lancar seperti halnya saat Pemilu 2019 lalu. “Alhamdulillah pemilu lalu dapat berjalan damai. Kita juga berharap 21 pilkada serentak bisa berjalan dengan damai. Kami terapkan pengamanan yang sama di semua daerah,” ujar Senin (2/3). Menurut Rycko, tahapan pilkada serentak telah dimulai. Sejumlah bakal calon bupati/walikota mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Tahapan pilkada sudah dimulai, sekarang tahap penjaringan calon, sudah ada beberapa calon yang sosialisasi, menemui masyarakat, pasang baliho. Ini kami kawal dengan baik supaya tidak ada permasalahan ketika pendaftaran nanti,” imbuhnya. Sementara itu, lebih lanjut Rycko mengatakan, sebagian besar bintara polri yang baru dilantik akan ditempatkan di wilayah Polda Jateng. Mereka juga akan memperkuat polres di 21 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada. “660 calon brigadir hari ini lulus semua dan dilantik menjadi anggota Polri. Ini nanti akan dibagi tugas, sebagian di mabes, kemudian polda-polda di seluruh Indonesia, sebagian besar lagi nanti di Polda Jateng. Penugasan di polisi umum, terutama di 21 wilayah (yang menggelar) pilkada,” pungkasnya.(jwn5/akh)

Polda Jateng Siap Amankan Pilkada Serentak 2020

PURWOKERTO, Jowonews.com – Kepolisian Daerah Jawa Tengah siap mengamankan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota se-Jateng, kata Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel. “Kita sudah mulai (melakukan pengamanan), karena tahapan-tahapan pilkada sudah dimulai, sekarang dalam tahapan penjaringan calon,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin. Kapolda mengatakan hal itu kepada wartawan usai Upacara Penutupan Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2019/2020 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jateng, Purwokerto. Menurut dia, saat sekarang telah ada beberapa bakal calon kepala daerah yang akan maju dan mendaftar termasuk sudah mulai melakukan sosialisasi, mendekati masyarakat, dan memasang baliho. “Tahapan-tahapan ini terus kita kawal dengan baik supaya tidak ada permasalahan ketika pendaftaran yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni nanti,” katanya. Disinggung mengenai kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian khusus, dia mengatakan seluruhnya mendapat perhatian yang sama dengan menerapkan pengamanan maksimum. “Alhamdulillah pengalaman pemilu yang lalu, baik (pemilu) presiden maupun legislatif, bisa berjalan dengan damai di Jawa Tengah. Tentunya ini berkat dukungan seluruh masyarakat, bisa damai seperti itu,” katanya. Oleh karena itu, dia mengharapkan Pilkada Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota se-Jawa Tengah juga bisa berjalan damai. Dia juga meminta bantuan awak media untuk terus mendorong pemberitaan-pemberitaan yang kondusif dan konstruktif sehingga bisa memberikan informasi yang akurat dan menyejukkan. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga mengatakan 660 bintara baru Polri yang baru dilantik di SPN Purwokerto dan mendapat pangkat Brigadir Dua Polisi, sebagian di antaranya akan bertugas di Mabes Polri, memperkuat sejumlah Polda di seluruh Indonesia, dan sebagian besar di Polda Jateng. “Penempatannya tentunya karena ini brigadir remaja, kita akan tugaskan di penugasan polisi umum terutama untuk memperkuat 21 wilayah (yang akan menggelar) pilkada di Jawa Tengah. 21 wilayah itu empat kota dan 17 kabupaten,” katanya. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Besar Polisi Muchammad Syafi Maula mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengamanan pelaksanaan Pilkada Purbalingga 2020. “Kita juga lakukan sosialisasi pilkada damai. Kalau deklarasinya nanti setelah ada penetapan,” katanya kepada wartawan usai menghadiri Upacara Penutupan Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2019/2020 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jateng, Purwokerto. (jwn5/ant)

Polda Jateng Gerebek Pabrik Pupuk Palsu di Wonogiri

WONOGIRI, Jowonews.com – Tim Gabungan Polda Jawa Tengah, Polres Wonogiri dan Klaten membongkar kasus tindak pidana peredaran pemalsuan pupuk tiga merek yang lokasi pabriknya di tiga desa, kawasan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Polisi membongkar peredaran pemalsuan pupuk tersebut berkat adanya laporan dari petani anggota Klomtan Sido Maju,Trucuk, Klaten yang menjadi korban, kata Kepala Polda Jateng Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat menggelar kasus pupuk palsu di pabrik ilegal di Pracimantoro, Wonogiri, Kamis petang. Pupuk yang dibeli oleh petani Sido Maju Klaten tersebut dipastikan palsu setelah dilakukan uji laboratorium di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Kapolda yang didampingi Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, serta pakar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian D.I. Yogyakarta mendatangi langsung ke lokasi untuk memberikan penjelasan soal pupuk palsu yang diproduksi di tiga desa, Pracimantoro Wonogiri itu. Menurut Kapolda pemalsuan pupuk dan juga merek pupuk tersebut sangat merugikan pengelolaan tanaman pangan karena tidak memberikan kesuburan dan pertumbuhan tanaman padi, bahkan merusak kembang tumbuh tanaman. Petani Klomtan Sido Maju, Trucuk, Klaten mengaku terpaksa membeli pupuk di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta karena jatah pupuk pada bulan Januari tidak mencukupi kebutuhan. Menurut Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Purbo Adji Waskiti, tiga pabrik pupuk palsu tersebut sudah beroperasi selama 2 bulan ini dengan omzet ratusan ton per bulan. Pabrik pupuk palsu tersebut milik tersangka Farid Giri Saputra (28) warga Blindas RT 004 RW005, Desa/ Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dan tersangka Teguh Suparman (53) penduduk Belik RT.01 RW 11, Desa/Kecamatan Pracimantoro Wonogiri. “Pabrik pupuk milik Farid dibangun di Ngulu Kidul, Desa/Kecamatan Pracimantoro dan di Blindas RT 04 RW 05, Desa/Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri serta Karanglo, Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri. Pabrik pupuk palsu milik Teguh dibangun di Pule, Desa Gedong, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri,” kata Kasat Rekrim mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing. Kedua tersangka kini diamankan bersama barang buktinya berupa10 ton Kaolin, .200 liter pupuk cair, 15 kg arang, 2 kg pewarna merah, 4 unit mesin parabola, 3 unit dismill, 2 unit oven, 2 mesin jahit karung, 15 lembar karung kosong merek Permata, 1 ton pupuk merek Permata, 1 karung kosong merek TSP, 9 ton pupuk merk TSP, 8 karung pupuk Ponska, 1 lembar surat jalan, dan 1 buku nota jual beli. Dari tangan tersangka Teguh disita barang bukti berupa 300 ton kaolin yang sudah diolah menjadi granul, 100 ton bahan berupa kaolin, 10 ton pupuk dengan merek SP 36, 20 ton pupuk dengan merek Prima Plus, 10 ton pupuk dengan merek Mutiara, 10 ton beras, 15 ton kalsit, 6 liter cairan mikroba, 1.000 lembar karung polos, 1 unit mesin jahit karung. Polisi juga menyegel ketiga pabrik yang memproduksi pupuk palsu di Pracimantoro Wonogiri dengan memasang garis polisi. Pelaku yang melakukan dugaan tindak pidana mengedarkan pupuk yang tidak terdaftar dan atau tidak berlabel dan atau memproduksi pupuk tanpa izin dan atau melakukan kegiatan usaha perdagangan pupuk tanpa izin. Hal tersebut, sebagaimana dijerat dengan Pasal 122 juncto Pasal 73 Undang-Undang Nomor 22/2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dan/atau Pasal 120 Ayat (1) jo. Pasal 53 Ayat (1) Huruf b UU No.3/ 2014 tentang Perindustrian dan/atau Pasal 106 dan/atau Pasal 114 UU RI No. 7/2014 tentang Perdagangan. (jwn5/ant)

Gubernur Jateng, Hibahkan Rp2,4 M Untuk Pasukan Polda Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranawa pimpin apel hibah penyerahan Ranmor-6 dan Ranmor-2 untuk angkut pasukan Brimob dan Samapta Polda Jawa Tengah, di halaman Mapolda Jawa Tengah. Selasa (25/2). Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan, penyerahan hibah ini sebagai bentuk sinergitas antara Pemprov Jawa Tengah dengan Polda Jawa Tengah. “Telah kita serahterimakan hibah senilai Rp 2,4 Milliar untuk dibelanjakan Truk angkut pasukan Brimob dan 25 unit kendaraan bermotor roda 2 untuk patroli Samapta Polda Jateng. Semoga hibah ini bisa semakin meningkatkan kinerja Polda Jateng, khususnya dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan kondusifitas Jawa Tengah,” katanya. Ganjar menjelaskan, seperti kita ketahui bersama, salah satu faktor yang paling penting dalam sebuah pembangunan adalah adanya stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat dan kondusifitas daerah. Semoga kendaraan tersebut bisa digunakan patroli secara maksimal. “Nek masyarakate tentrem, guyub lan rukun, pemerintah akan bisa melaksanakan pembangunan dengan lancar. Tapi nek masyarakate podo tukaran, usreg, tentu akan menguras tenaga dan pikiran kita bersama yang akhirnya menyebabkan program-program pemerintahan terganggu.” lanjut Ganjar Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada aparat kepolisian sebagai mitra Pemprov Jateng dalam menjaga iklim kondusifitas kehidupan di Jateng ini. Meski demikian, kewaspadaan harus terus ditingkatkan karena potensi atas gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat itu selalu ada, terlebih lagi tahun ini Jawa Tengah sedang punya hajatan besar, yaitu Pilkada Jawa Tengah. Ada 21 Kabupaten/Kota yang akan menggelar Pilkada. Tidak dapat dipungkiri lagi, Pilkada memiliki potensi untuk memecah belah masyarakat jika menggunakan cara-cara yang tidak sehat, seperti kampanye negatif, kampanye hitam (black campaign), menyebarkan isu SARA, politik uang dan hoax. Hal ini tentu harus dicegah dan lawan bersama. Persatuan dan kesatuan sebagai bangsa haruslah dijaga dan rawat agar jangan sampai retak dan terkoyak. Pilkada harus meneduhkan, meski beda warna dan sikap politik. Pilkada harus semakin menyatukan Jawa Tengah. Polisi harus berada di depan untuk ini. Berbagai tindakan pencegahan dan persuasif harus dilakukan tentunya dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Pemprov Jateng. Ganjar menambahkan, selain Pilkada ada hal lain yang menjadi perhatian terkait keamanan daerah bahaya penyebaran narkoba, begal, tindak pencurian dengan kekerasan dan kejahatan lainnya, seperti radikalisme, terorisme dan intoleransi juga penting diwaspadai. “Khusus untuk mencegah peredaran narkoba, pelabuhan sudah kita tutup, bandara juga kita tutup. Tapi ada jalur lain yang belum kita antisipasi, yaitu jalan Tol.” ujarnya. Ia berharap, diberikannya hibah ini bisa semakin meringankan beban dan mempermudah Polda Jateng untuk melakukan pekerjaan pelayanan masyarakat.(jwn5/akh)

Pemprov Jateng Serahkan 4 Truk dan 25 Motor ke Polda Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan, berupa empat truk beroda enam dan 25 sepeda motor kepada Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk operasional satuan Brimob dan patroli Samapta. “Ini bagian dari cara Pemprov Jateng bersinergi, kami tahu dan mengerti persis bagaimana kepolisian mengamankan seluruh wilayah di Jawa Tengah, namun dengan anggaran yang tidak mencukupi, bantuan ini sebagai bentuk efisiensi,” kata Ganjar di sela penyerahan bantuan kendaraan operasional itu di Mapolda Jateng di Semarang, Selasa. Dia menjelaskan luasnya jangkauan pengamanan yang dilakukan Polda Jateng di 35 kabupaten/kota memerlukan alat transportasi yang cukup banyak, namun karena keterbatasan anggaran maka tidak akan cukup jika hanya dibebankan kepada kepolisian. Ganjar berharap, dengan tambahan armada itu akan mempermudah dan memperlancar kinerja jajaran kepolisian, apalagi satu truk mampu mengangkut satu peleton atau 30 personel setiap kali jalan. “Kami tahu kebutuhannya sangat banyak tapi (bantuan, red.) ini manfaatkan dengan baik,” ujarnya. Dalam pidato sambutannya, Ganjar juga menyinggung soal pengamanan dari pihak kepolisian di dunia maya. Kepolisian, lanjut dia, dengan segala kemampuannya juga harus melakukan patroli siber, terlebih menjelang penyelenggaraan pilkada serentak di 21 kabupaten/kota di Provinsi Jateng. “Bukan hanya patroli konvensional tapi juga di dunia maya. Ketika KPU dan Bawaslu sudah menyelenggarakan dengan baik, maka kepolisian dan kejaksaan harus mengawasi dan menegakkan peraturan,” katanya. Bantuan kendaraan operasional senilai Rp2,4 miliar tersebut, diadakan setelah Polda Jateng melakukan efisiensi dan efektivitas dana hibah dari Pemprov Jateng. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel menyebutkan bahwa bantuan kendaraan operasional truk akan dimanfaatkan oleh Satuan Brimob, sedangkan puluhan sepeda motor untuk patroli Samapta. “Semuanya untuk menunjang pengamanan di Jawa Tengah, seperti yang dikatakan Pak Gubernur tadi, apalagi ini mendekati pilkada,” ujarnya. (jwn5/ant)