Jowonews

Mal di Solo Tetap Tingkatkan Protokol Kesehatan Usai Lebaran

SOLO, Jowonews.com – Sejumlah mal di Kota Solo tetap meningkatkan protokol kesehatan setelah lebaran untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. “Setelah pelaksanaan rapid test beberapa waktu lalu, kami lebih intens dalam mengimbau pengunjung dan karyawan tenant untuk jaga jarak,” kata Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji di Solo, Rabu. Ia mengatakan untuk saat ini jumlah kunjungan di Mal Paragon masih jauh dari kondisi normal. Menurut dia, untuk saat ini jumlah kunjungan setiap harinya di kisaran 3.000-4.000 orang, sedangkan di hari biasa bisa mencapai 10.000 orang. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu Mal Solo Paragon bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta menggelar sampling rapid test yang diikuti oleh 20 orang. Dari hasil rapid test tersebut diketahui satu orang “sales promotion girl” (SPG) reaktif dan saat ini oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) telah diminta berhenti bekerja untuk menjalani karantina mandiri di rumah. “Oleh karena itu, saat ini kami lebih intens dalam memastikan pengunjung maupun karyawan tenant agar menjaga jarak sesuai protokol kesehatan,” katanya. Sementara itu, Staf Public Relations Solo Grand Mal (SGM) Ni Wayan Ratrina mengatakan saat ini tingkat kunjungan di pusat perbelanjaan tersebut mulai mengalami penurunan. Menurut dia, jika seminggu sebelum Lebaran jumlah kunjungan bisa mencapai 15.000 orang/hari untuk saat ini turun menjadi sekitar 10.000 orang/hari. “Meski demikian, kami tetap memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik,” katanya. Ia mengatakan beberapa protokol kesehatan yang dijalankan di mal tersebut di antaranya di setiap pintu masuk para pengunjung mengikuti cek suhu tubuh, cuci tangan dengan hand sanitizer, dan setiap pengunjung wajib mengenakan masker. “Kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk mal. Untuk penerapan jaga jarak juga masih kami terapkan di antaranya di lift, eskalator, dan antrean kasir,” katanya. (jwn5/ant)

Temanggung tidak akan Kendorkan Protokol Kesehatan COVID-19 Meski Jelang New Normal

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Masa tanggap darurat nasional COVID-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dan menerapkan “new normal” atau tatanan kehidupan normal baru, namun Pemkab Temanggung tidak akan mengendorkan protokol kesehatan, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq. M Al Khadziq di Temanggung, Rabu, mengatakan ini perlu dilakukan karena pandemi COVID-19 di wilayahnya masih perlu penanganan secara spesifik. “Tanggal 29 Mei 2020, meski pemerintah pusat mau mencabut kondisi darurat atau tidak, Temanggung tetap akan melaksanakan protokol kesehatan untuk mengantisipasi COVID-19 di semua tingkatan, baik di desa, pemerintahan, perusahaan-perusahaan swasta, pusat perbelanjaan, pasar, maupun tempat ibadah,” katanya. Menurut dia, jika ada pencabutan status darurat pun, masyarakat Kabupaten Temanggung tidak akan menyurutkan kehati-hatian, meskipun dari tren jumlah pasien positif COVID-19 menurun, warga tidak boleh lengah dengan keadaan. “Meskipun tren positif menurun, tapi kita tetap harus hati-hati dan jika kita lakukan rapid test dan dilanjutkan dengan swab test saya khawatir angkanya akan meningkat lagi. Dalam hal ini Dinas Kesehatan terus melakukan tracing terhadap orang positif yang tidak terdeteksi oleh kita,” katanya. Khadziq menegaskan setelah 29 Mei 2020 layanan-layanan pemerintah akan dibuka kembali, termasuk swasta, tetapi tetap menerapkan disiplin yang jauh lebih ketat. Ia mencontohkan jika selama ini di rumah sakit pembatasan kursi-kursi di ruang tunggu hanya bersifat temporer dengan memberi tanda silang dengan lakban, untuk selanjutnya akan dibuat permanen. “Untuk regulasinya bagaimana masih akan kita kaji lebih lanjut. Karena penerapan tatanan kehidpan normal baru itu butuh banyak penyesuaian. Di tempat publik, layanan umum, kita butuh melatih personel-personelnya yang akan menjadi penegak disiplin. Harus kita susun sistem dan perangkat hukum baru sebagai dasar pelaksanaannya,” katanya. (jwn5/ant)

Menuju Normal Baru, Magelang Perketat Protokol Kesehatan

MAGELANG, Jowonews.com – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan pentingnya pengetatan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 dalam masyarakat untuk menuju kenormalan baru terkait dengan pandemi panyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru itu. “Sejauh ini new normal (kenormalan baru) masih akan dirumuskan, akan tetapi yang pasti penerapan protokol kesehatan harus diperketat,” kata dia dalam keterangan tertulis pemerintah kota yang diterima di Magelang, Rabu. Ia mengatakan bahwa beberapa pusat keramaian dan destinasi wisata akan segera dibuka. Destinasi wisata di Kota Magelang seperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar kemungkinan juga akan dibuka untuk wisatawan. “Kalau Candi Borobudur (di Kabupaten Magelang) dibuka, kita juga ingin TKL (Taman Kyai Langgeng) dan Gunung Tidar dibuka,” kata dia saat Rapat Evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang. Akan tetapi, ia melanjutkan, pengunjung tempat wisata akan diwajibkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. “Pengunjung harus cuci tangan, pakai masker, tidak boleh rangkulan, dan sebagainya. Yang jelas walaupun pandemi rakyat kita jangan sampai tidak makan,” katanya. Wali Kota mengapresiasi tim gugus tugas yang bekerja keras dengan komitmen kuat dalam penanganan COVID-19 di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu. Ia mengingatkan tim agar tidak lengah terhadap perkembangan pandemi, meski tren kasus COVID-19 di Kota Magelang cenderung landai dibandingkan dengan daerah lain di wilayah eks-Keresidenan Kedu. “Komitmen tim luar biasa. Terutama menjelang Idul Fitri, yang mencekam di situ, ribuan pemudik dari zona merah ke sini tapi alhamdulillah sebagian besar mematuhi anjuran pemerintah. Tapi jangan bergeming. Kita fokus mengelola wilayah masing-masing sampai RT/RW,” katanya. Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan pemerintah kota melakukan kajian terkait dengan kehidupan normal baru di daerah itu, termasuk berkoordinasi dengan forum pimpinan daerah dan berbagai pihak terkait “New normal terkait tata kehidupan tidak bisa dihindari, tidak bisa ditolak, kita harus bisa menyesuaikan diri, yakni menciptakan gaya hidup baru yang sadar akan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 demi menunjang produktivitas ekonomi,” katanya. “Kita harus terus mengedukasi masyarakat agar terus meningkatkan kepatuhan terkait protokol kesehatan ini,” katanya. Masyarakat Kota Magelang, ia melanjutkan, harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan normal baru agar laju perekonomian bergerak kembali setelah terpuruk akibat pandemi. (jwn5/ant)

Kepala Daerah se-Jateng Diminta Perketat Protokol Kesehatan

SEMARANG, Jowonews.com – Kepala daerah di seluruh Provinsi Jawa Tengah diminta memperketat penerapan protokol kesehatan di tempat umum seperti pasar dan mal guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19. “Untuk bupati dan wali kota se-Jawa Tengah, agar rasa-rasanya dalam dua hari ini akan ada banyak kerumunan orang belanja, ketati saja,” kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu. Hal itu terkait dengan perkiraan terjadi lonjakan keramaian di berbagai tempat dalam tiga hari terakhir, khususnya di tempat-tempat perbelanjaan pada Lebaran tahun ini. Jika masih terdapat kerumunan warga yang susah diatur meskipun sudah diterapkan protokol kesehatan secara ketat, Ganjar menginstruksikan agar bupati maupun wali kota tidak segan melakukan penutupan. Menurut Ganjar, hal tersebut perlu dilakukan karena saat ini situasinya sudah semakin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian. “Saya minta yang tidak bisa melakukan pengontrolan ketat pada mereka yang hendak belanja di pasar, mal, supermarket, lebih baik tutup saja karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang ‘cash’ jadi ini sangat berbahaya,” ujarnya. Ganjar mencontohkan di Kota Semarang terjadi lonjakan kasus secara signifikan akibat masyarakat masih nekat berkunjung ke pasar, mal maupun supermarket, salah satu kejadiannya berada di Pasar Ikan Rejomulyo atau Pasar Kobong. “Karena kita terjadi peningkatan, kemarin di Semarang di Pasar Kobong ada 26 positif dan ternyata dari Demak sehingga OTG-nya banyak karena ini kondisinya sudah kritis,” katanya. (jwn5/ant)

Bandara Soekarno-Hatta Klaim Sudah Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta dr Anas Ma’ruf mengatakan Bandara Soekarno-Hatta sudah memberlakukan protokol kesehatan kepada penumpang yang akan berangkat menggunakan pesawat terbang dari bandara tersebut. “Pengawasan diberlakukan sejak saat calon penumpang membeli tiket. Tiket tidak bisa dibeli online dan harus dilengkapi dengan dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan,” kata Anas saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia dipantau dari Jakarta, Kamis. Anas mengatakan orang-orang yang diperbolehkan menumpang pesawat terbang hanya mereka yang melakukan perjalanan dinas atau melaksanakan tugas dari institusi tempatnya bekerja. Calon penumpang harus membawa dokumen perjalanan, yaitu surat tugas dari institusi tempat calon penumpang bekerja; surat keterangan sehat dari institusi kesehatan; dan hasil tes cepat COVID-19 yang dilakukan paling lama 10 hari sebelum melakukan perjalanan. “Dokumen dan kondisi kesehatan calon penumpang akan diperiksa saat di bandara. Karena itu, disarankan tiba di bandara tiga jam sebelum waktu penerbangan,” tuturnya. Pemeriksan pertama yang akan dihadapi calon penumpang adalah pemeriksaan dokumen. Bila ada dokumen yang dinilai meragukan, petugas bisa saja melakukan pengecekan langsung ke institusi yang mengeluarkan dokumen. Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan kesehatan. Meskipun dokumen kesehatan sudah lengkap, suhu tubuh dan kondisi fisik calon penumpang tetap akan diperiksa. Bila tidak ada masalah, kantor kesehatan pelabuhan akan menerbitkan surat izin kesehatan. Di dalam pesawat pun, maskapai penerbangan harus melaksanakan protokol kesehatan, antara lain hanya boleh membawa penumpang 50 persen dari kapasitas, kondisi pesawat memenuhi protokol kesehatan, dan awak penerbangan juga harus dalam kondisi yang sehat. Menanggapi foto-foto penumpukan calon penumpang di bandara yang beredar di media sosial, Anas mengatakan hal itu terjadi pada Kamis (14/5) dan memastikan bahwa calon penumpang itu bepergian dalam rangka menjalankan tugas atau dinas. “Memang terjadi penumpukan, mungkin karena ada beberapa slot penerbangan yang bersamaan. Saat ini sudah ada pengaturan sehingga sudah lebih baik,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkot Surakarta Imbau Pusat Perbelanjaan Terapkan Protokol Kesehatan

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengimbau seluruh pusat perbelanjaan salah satunya mal tetap menerapkan protokol kesehatan menyusul tingginya jumlah kunjungan jelang Lebaran. “Manajemen pusat perbelanjaan tetap harus membuat aturan untuk protokol kesehatan karena saat ini di Solo masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) COVID-19,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Selasa. Ia mengatakan beberapa protokol yang harus dilaksanakan di antaranya jaga jarak, penggunaan masker oleh penjual maupun pembeli, dan kasir harus melayani dengan menggunakan sarung tangan. Ia mengatakan sejauh ini Kota Solo masih memperbolehkan pusat perbelanjaan beroperasi karena Solo tidak berstatus pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, untuk jam kunjungan tetap dibatasi. “Dibatasi hanya sampai pukul 20.00 WIB. Pengunjung juga harus pakai masker, di pasar tradisional saja wajib pakai masker, mal juga sama,” katanya. Sementara itu, terkait penerapan protokol kesehatan ini, pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. Terkait tingginya tingkat kunjungan mal di tengah pandemi, Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji mengatakan selama beberapa hari memang terjadi peningkatan pengunjung di Solo Paragon Mall. “Peningkatannya sangat signifikan, jika selama masa KLB ini rata-rata tingkat kunjungan di tempat kami sekitar 1.000 orang per hari untuk saat ini mencapai 4.000 orang per hari,” katanya. Ia mengatakan peningkatan jumlah kunjungan terjadi sejak minggu lalu. Menurut dia, kebanyakan para pengunjung mencari barang kebutuhan pokok, salah satunya pakaian. “Kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, salah satunya pengunjung yang tidak pakai masker dilarang masuk mal. Kami juga melakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk mal,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkab Kudus Ancam Cabut Izin Pusat Perbelanjaan Tak Patuh Protokol Kesehatan

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengingatkan para pengelola pusat berbelanjaan modern di Kudus agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena jika tidak mau mematuhi bakal diberikan sanksi hingga pencabutan izin usahanya. “Kami tidak main-main, demi mencegah penularan virus Corona semakin meluas, maka semua pihak perlu ikut bersama-sama menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, termasuk pengelola pusat perbelanjaan,” kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo ditemui di sela-sela inspeksi sejumlah pusat perbelanjaan modern di Kudus, Senin. Peringatan keras agar menerapkan protokol kesehatan, kata dia, tidak hanya berlaku untuk pasar swalayan, melainkan minimarket juga sama harus menerapkan protokol kesehatan. Ia meminta semua pengelola pusat perbelanjaan untuk menyiagakan petugas di setiap pintu masuknya guna mengingatkan pengunjung untuk memakai masker dan cuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, keberadaan petugas tersebut juga untuk mengecek suhu tubuh setiap pengunjung guna mendeteksi ada tidaknya yang memiliki suhu tubuh melebihi 37 derajat celcius. Selain mendatangi Ramayana Mall Kudus dan ADA Swalayan Kudus, pihaknya juga mendatangi Pasar Bitingan untuk mengecek penerapan protokol kesehatannya. Hasilnya, Hartopo menemukan masih banyak pengunjung maupun pedagang pasar yang belum memakai masker. Dinas Perdagangan juga diinstruksikan untuk menutup pintu masuk pasar yang sekiranya tidak ada petugas jaganya. Peringatan keras tersebut untuk antisipasi karena menjelang Lebaran biasanya terjadi lonjakan pengunjung pasar maupun pusat perbelanjaan. Sementara itu, Store Manager Swalayan ADA Kudus Setyowati mengakui sudah menerapkan protokol kesehatan mulai dari menerapkan kewajiban memakai masker bagi setiap pengunjung hingga menyiapkan thermo gun untuk mengecek suhu tubuh pengunjung. “Kami juga sudah menyiapkan tempat mencuci tangan serta setiap kasir juga sudah dibuatkan pelindung dari kemungkinan tertular virus Corona,” ujarnya. Meskipun demikian, kata dia, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan memang masih kurang karena ketika diingatkan untuk menjaga jarak saat antre terkadang ada yang tidak menghiraukan. Termasuk aturan memakai masker juga demikian, katanya, ada yang menolak dan berargumen bahwa bayar belanjaannya tidak memakai masker tapi memakai uang. Sementara di Ramayana Mall Kudus juga disediakan tempat cuci tangan serta petugas jaga di pintu masuk, sedangkan di dalam pusat perbelanjaan tersebut juga terdapat spanduk berisi ajakan untuk tetap menjaga jarak antar pengunjung. Pemda setempat mengajak masyarakat untuk menerapkan jaga jarak dari aktivitas sosial (social distancing) serta menjaga jarak fisik antar manusia (physical distancing) di tengah pandemi penyakit virus Corona (COVID-19).  (jwn5/ant)

Gugus Tugas Magelang Cek Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar dan Toko Modern

MAGELANG, Jowonews.com – Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kota Magelang mengecek penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional dan toko modern guna memastikan partisipasi masyarakat dalam usaha bersama memutus mata rantai penularan virus corona. Menurut keterangan tertulis dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Minggu, pengecekan penerapan protokol kesehatan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Joko Budiyono didampingi Kepala Polres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan, Dandim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indriyanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Catur Budi Fajar Soemarmo, serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Singgih Indri Pranggana. Dalam kegiatan itu, tim berkeliling ke Pasar Gotong Royong Kota Magelang dan menjumpai sebagian pedagang maupun pembeli.  Beberapa pedagang dan pembeli di pasar induk sayuran itu belum mengenakan masker. Tim mengingatkan mereka untuk mengenakan masker saat berada di luar rumah serta menjelaskan pentingnya mengenakan masker untuk menghindari penularan virus corona. “Kami sosialisasi pentingnya protokol ini demi mencegah semakin meluasnya COVID-19. Pasar adalah lokasi strategis karena di sini tempat bertemunya banyak orang dari mana-mana,” kata Joko. Toko-toko modern juga menjadi sasaran pengecekan penerapan protokol kesehatan, termasuk Toko Swalayan Gardena dan Matahari Department Store di kawasan Alun-Alun Kota Magelang serta Toko Modern Superindo di Jalan Pahlawan Kota Magelang. Pengelola toko modern umumnya sudah menyiapkan tempat mencuci tangan menggunakan sabun dan air, petugas pengecek suhu badan, memasang tanda jarak di antrean kasir, dan menyediakan cairan pembersih tangan. Namun, menurut Catur, di beberapa toko modern pegawainya belum mengenakan sarung tangan dan garis pembatas antrean di kasir belum dipasang. Tim Gugus Tugas memberikan pengarahan kepada pengelola toko modern agar membenahi penerapan protokol kesehatan guna meminimalkan risiko penularan COVID-19. (jwn5/ant)