Jowonews

Indonesia Tuan Rumah Piala Asia Wanita U-17

JAKARTA, Jowonews- Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia Wanita U-17 2022 dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) di Manama, Bahrain, Rabu (7/4). Pada rapat Exco tersebut diambil sejumlah keputusan, diantaranya terkait tuan rumah Piala Asia Wanita U-20 dan U-17 tahun 2022. “Exco AFC memutuskan memberikan hak tuan rumah dari Piala Asia Wanita U-20 2022 kepada Asosiasi Sepak Bola Uzbekistan dengan tanggal baru yakni dari 4-17 April 2022. Sementara, Piala Asia Wanita U-17 2022 akan dihelat oleh PSSI pada 9-22 Mei 2022,” tulis pernyataan resmi AFC. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan bahwa PSSI siap menyelenggarakan event bergengsi tersebut. Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah, PSSI pun akan berkoordinasi dengan semua pihak demi sukses ya gelaran tersebut. “Alhamdulillah bersyukur PSSI mendapat kepercayaan dari AFC untuk menggelar Piala Asia Wanita U-17 tahun 2022. Turnamen tersebut menjadi persiapan PSSI untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023 mendatang agar sama-sama berjalan sukses dan lancar,” kata Iriawan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Kamis (8/4). Iriawan berharap pada tahun depan pandemi Covid-19 sudah mereda dan tidak tertutup kemungkinan Piala Asia Wanita U-17 dapat dihadiri penonton secara langsung. “Tentu kami akan mempersiapkan dengan baik Timnas Wanita U-17 agar dapat bersaing dan berprestasi di turnamen tersebut. PSSI akan bekerja keras agar menjadi tuan rumah yang baik dan sukses dalam penyelenggaraan,” tambah pria yang akrap disapa Iwan Bule tersebut. Protokol Kesehatan Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat pada gelaran AFC Champions League 2020 di Doha, Qatar, dijadikan dasar yang dapat digunakan pada tahun kompetisi di tahun 2021. Ia pun berterimakasih kepada seluruh anggota AFC yang menujukkan antusiasnya untuk menjadi tuan rumah penyelenggara kompetisi Asian Qualifiers, AFC Champions League dan AFC Cup dengan format sentralisasi. “Suksesnya penyelenggaraan AFC Champions League 2020 telah memberikan contoh sebagai dasar mengawali kompetisi tahun 2021 dengan keyakinan yang lebih baik. Terima kasih dan apresiasi yang tulus kami sampaikan kepada seluruh anggota AFC yang sudah sepakat untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kompetisi baik untuk pertandingan tim nasional dan klub pada tahun 2021 ini,” kata Sheikh Salman. “Merupakan hal yang penting bagi kita semua untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Asia sudah siap untuk kembali. Untuk para pemain, tim dan suporter dari berbagai benua, dan sama pentingnya bahwa, kita harus membuktikan bahwa AFC terus berupaya melakukan semua hal terbaik untuk mewujudkan kompetisi yang aman dan bertaraf kelas dunia seperti yang tertuang pada visi AFC. Kami juga mengucapkan apresiasi tinggi kepada Presiden FIFA Gianni Infantino, yang hadir pada rapat Exco AFC di Bahrain. Selain itu berterimakasih kepada FIFA atas dukungan yang terus diberikan kepada AFC beserta anggotanya, khususnya pada masa-masa penuh tantangan seperti sekarang ini,” tukas Sheikh Salman.

Jalani Perawatan Covid-19, Shin Tae-yong Pulang ke Korsel

JAKARTA, Jowonews- PSSI menyatakan rencana kepulangan Pelatih Timnas asal Korea Selatan Shin Tae-yong ke negaranya murni merupakan keinginan dari pihak keluarga, dan keluarga juga telah menyanggupi pembiayaannya. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi menanggapi kabar miring mengenai kondisi Shin Tae-yong yang kini sudah kembali ke negaranya untuk menjalani pemulihan setelah terpapar Covid-19.  “Pihak kedutaan datang berkunjung ke PSSI dan langsung ketemu saya, Wakil Sekjen PSSI, Direktur Teknik Indra Sjafri dan dokter timnas. Pertemuan itu berlangsung pada 26 Maret 2021,” kata Yunus di Jakarta, Senin (29/3). Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa pihak keluarga, yakni istri dari Shin Tae Yong meminta izin kepada PSSI untuk mengajak pelatih timnas tersebut pulang dulu ke Korea Selatan guna menjalani proses penyembuhan dan pemulihan akibat Covid-19.  “Mereka (keluarga Shin Tae-yong) sekaligus menyampaikan kepada kami bahwa segala biaya yang timbul akan ditanggung oleh pihak keluarga, bukan pihak kedutaan, seperti informasi yang beredar,” jelas Yunus sebagaimana dilansir Antara. Ia menambahkan agen pelatih timnas Jun juga telah menyampaikan kepada Wasekjen PSSI untuk membawa pulang Shin Tae-yong ke Korea Selatan.  “Mereka membuat surat pernyataan yang menyebutkan bahwa pembiayaan kepulangan pelatih timnas tersebut akan ditanggung pihak keluarga,” jelas Yunus.  Menurut dia, ada kontrak profesional yang harus saling dihargai, dan pihak keluarga Shin Tae-yong dapat memahami sepenuhnya. Sejauh ini, sambungnya, PSSI telah berupaya maksimal untuk bertanggung jawab atas kondisi pelatih timnas tersebut, termasuk membiayai perawatan Shin Tae-yong selama menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit di Jakarta.  Sebelumnya, kantor berita Korea Selatan Yonhap menyebut PSSI tidak membiayai transportasi kepulangan Shin Tae-yong ke Korea Selatan.  Shin Tae-yong sudah dinyatakan negatif Covid-19 sejak Jumat (26/3) lalu setelah dirawat secara intensif selama sepekan di rumah sakit di Jakarta. Dia pun dilaporkan terbang menuju ke Korea Selatan pada Sabtu (27/3) pagi WIB dengan menggunakan ambulans udara. Pria berusia 51 tahun itu akan melanjutkan perawatan di Seoul karena penyakit kronisnya makin parah.  Yonhap mengabarkan Shin Tae-yong menanggung ongkos kepulangannya sendiri dengan difasilitasi ambulans udara oleh Kedubes Korea Selatan. Sementara biaya ambulans udara dari Jakarta menuju Bandara Incheon ditaksir mencapai 130 juta won atau setara dengan Rp1,6 miliar. 

PSSI Hormati Keputusan AFC

JAKARTA, Jowonews- PSSI menghormati keputusan AFC yang menetapkan UnI Emirat Arab (UEA) sebagai tuan rumah terpusat seluruh pertandingan lanjutan kualifikasi piala dunia grup G. “PSSI menyambut baik dan mendukung keputusan AFC. Kita ketahui saat ini masih dalam pandemi Covid-19, ini merupakan keputusan terbaik dan adil,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Jumat (12/3). Ia menyatakan Timnas Indonesia siap bermain dimanapun untuk melanjutkan sisa tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. “Kami berharap timnas Indonesia agar dapat meraih hasil terbaik di sisa tiga pertandingan grup G. Kami optimis karena kemampuan pemain meningkat di bawah polesan pelatih Shin Tae-yong,” tambah pria yang akrap disapa Iwan Bule tersebut. Sebagaimana diketahui, Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) menetapkan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tuan rumah sisa pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus Kulifikasi Piala Asia 2023. Grup G terdiri datas Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan UEA. Selain grup G, AFC juga sudah menetapkan tuan rumah untuk grup-grup lainnya. Nantinya seluruh pertandingan bakal digelar di negara yang sudah ditunjuk tuan tumah atau terpusat. Hal ini karena hampir semua negara di Asia masih dalam pandemi Covid-19. Timnas Indonesia akan mengawali lanjutan kualifikasi ini dengan bertemu Thailand pada 3 Juni. Lalu dilanjutkan dengan bertemu Vietnam pada 7 Juni. Tuan rumah UEA menjadi lawan terakhir Indonesia pada 11 Juni. Indonesia saat ini berada di posisi lima klasemen grup G karena mengalami lima kali kekalahan dari lima kali bermain.

Timnas Wanita Segera Lakukan Seleksi Pemain

JAKARTA, Jowonews- Pelatih Tim Nasional Wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada langsung bergerak cepat untuk membentuk tim. Rudy langsung bergerak cepat dengan melakukan seleksi tahap awal. Yakni meminta rekomendasi dari para pelatih sepakbola wanita di daerah maupun sekolah sepakbola (SSB) untuk dapat berpartisipasi pada seleksi tahap awal ini. “Seusai pemaparan program dan rencana terkait Timnas Wanita yang sudah saya sampaikan ke Ketua Umum (Mochamad Iriawan dan Direktur Teknik PSSI (Indra Sjafri), saya akan melakukan scouting pemain terlebih dahulu di bulan Februari ini. Bulan Maret nanti rencananya kami memulai pemusatan latihan,” kata Rudy Eka, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Kamis (4/6). Rudy menjelaskan terkait mekanisme seleksi tahap awal, pelatih klub atau sepak bola boleh mengirimkan kandidat pesepakbola wanita yang memenuhi kriteria untuk bergabung dalam Timnas Wanita. “Seleksi tahap awal akan dilakukan melalui screening video, dimana setiap pesepakbola wanita potensial yang ingin mengikuti seleksi, harus memenuhi beberapa kriteria dasar, yakni memiliki fisik yang baik, kecepatan berlari, berani, mengerti dan menguasai teknik-teknik sepakbola, disiplin, dan yang terpenting memiliki sikap yang baik,” tambah Rudy Eka. Setelah melakukan seleksi tahap awal berupa video screening, Rudy Eka pun akan mengunjungi tim atau klub untuk melihat langsung kemampuan dari para kandidat pesepakbola wanita yang terpilih. Sebelum akhirnya ia mengumpulkan para pemain tersebut untuk melakukan seleksi di lapangan. “Adapun menyangkut persyaratan batas usia, untuk Timnas senior, pemain harus kelahiran 2002 ke atas. Sementara untuk kelompok U18, para pemain harus kelahiran tahun 2003-2005, dan kelompok U15 mereka yang lahir pada tahun 2006 dan 2007,” tutup Rudy. Pada 2021 sejumlah event yang rencananya akan diikuti timnas wanita Indonesia, yakni Piala Jenesys di Jepang (1-8 Juni), Piala AFF U-16 Girls Championship di Indonesia (2-15 Agustus), AFC U-20 Women’s Asian Cup 2022 (14-22 Agustus). Lalu AFF Women’s Championship 2021 di Filipina (Agustus-September), AFC Women’s Asian Cup India 2022 di Indonesia (13-25 September), AFC U-17 Women’s Asian Cup (18-26 September), AFC U-20 Women’s Asian Cup 2022 Qualifiers Round 2 (3-7 November). Kemudian AFF U-19 Women’s Championship 2021 di Indonesia (16-28 November), SEA Games di Vietnam (15 November-1 Desember), AFC U-17 dan terakhir Women’s Asian Cup 2022 Qualifiers Round 2 (8-12 Desember).

PSSI Tunjuk Rudy Eka Pelatih Kepala Timnas Wanita

JAKARTA, Jowonews- Rudy Eka Priyambada akhirnya ditunjuk menjadi pelatih kepala timnas wanita senior. Penunjukkan dirinya sebagai juru taktik skuat Garuda Pertiwi telah diputuskan pada rapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar pada Rabu (20/01) di Jakarta. “Pelatih timnas wanita senior sudah ditetapkan, yakni Rudy Eka Priyambada. Penunjukkan ini berdasarkan rekomendasi dari hasil seleksi yang dilakukan oleh tim direktur teknik” ujar Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Jum’at (22/1). Rudy Eka dipilih setelah tim direktur teknik selesai melakukan serangkaian seleksi, termasuk pemaparan program dan rencana jangka panjang timnas wanita. “Tentu banyak persyaratan dan hal-hal teknis yang menjadi pertimbangan oleh tim direktur teknik dalam melakukan proses seleksi para kandidat. Yang kandidat sudah diseleksi secara matang dan hal penunjukkan ini sudah diputuskan pada rapat eksekutif komite.” Pelatih berusia 38 tahun ini pun bersyukur setelah ditetapkan menjadi pelatih. “Saya merasa bersyukur mendapat kepercayaan dari PSSI untuk menjadi pelatih timnas wanita senior. Rasa bangga dan bahagia karena saya dapat mengemban tugas baru, setelah beberapa tahun belakangan saya hanya menjadi kandidat saja” ungkap Rudy Eka Rudy menjanjikan kepercayaan yang diberikan tidak akan disia-siakan. Terlebih pelatih pemilik lisensi AFC Pro ini memiliki tugas penting dalam mempersiapkan skuat timnas wanita senior ke depannya. “Saya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up sebagai salah satu persyaratan lanjutan setelah menjadi pelatih terpilih. Untuk kedepannya saya akan mempersiapkan kerangka tim, apalagi jika tidak bergeser, akan ada beberapa agenda timnas wanita yang harus dihadapi nanti,” jelas Rudy. Setelah proses ini, Rudy akan menjalani tes wawancara dan psikotes yang dilakukan PSSI.

Kompetisi Liga 1 dan 2 Resmi Dibatalkan

JAKARTA, Jowonews- Soal lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 terjawab sudah. Rapat Exco PSSI yang diselenggarakan hari Rabu (20/1) memutuskan musim kompetisi 2020-2021 dibatalkan karena kondisi kahar (force majeure) terkait dengan pandemi covid-19. Rapat itu menetapkan, tidak ada juara dan tidak ada degradasi. Adapun hasil rapat laiinya memutuskan, peserta kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2021 adalah peserta kompetisi musim 2020. Sementara soal kontrak pemain diatur oleh klub mengacu kepada aturan keadaan kahar di dalam kontrak masing-masing klub. Menurut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan keputusan Exco PSSI ini didasari oleh masukan klub Liga 1 dan 2. Seperti diketahui Owners Meeting klub Liga 1 dan 2 sudah dilakukan pada 15 Januari 2021. ”Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan 2 itu. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan,” kata Iriawan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Rabu. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita mengatakan sebelum keputusan Exco PSSI ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan klub-klub Liga 1 dan 2 melalui virtual meeting. ”PT LIB sudah mempresentasikan alasan kenapa liga tidak diizinkan, termasuk surat permohonan izin dan berbagai upaya yang sudah dilakukan termasuk melakukan kunjungan kepada petinggi/pejabat terkait,” imbuhnya. Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menambahkan dalam virtual meeting itu, klub Liga 1 dan 2 rata-rata menginginkan kompetisi musim 2020 dibatalkan. ”Kesimpulannya klub-klub Liga 1 ingin menatap musim baru. Mereka menginginkan musim 2020 dibatalkan dan musim 2021 dimulai. Demikian pula dengan mayoritas klub Liga 2 sepakat agar kompetisi musim 2020 dibatalkan,” ujar Sudjarno. Klub-klub Liga 1 dan 2 juga menyarankan agar PT LIB sudah mengantongi izin dulu dari Mabes Polri, sehingga klub akan lebih mudah untuk mempersiapkan musim kompetisi 2021. . 

Piala Dunia U-20 Dibatalkan, PSSI Hormati Keputusan FIFA

JAKARTA, Jowonews- Persatuan Sepak Bola Seluruh  Indonesia (PSSI) menghormati keputusan FIFA menunda Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar tahun depan untuk digeser ke 2023. Dalam keterangan resmi PSSI, Kamis, penundaan itu imbas dari belum terkendalinya pandemi Covid-19 di sejumlah negara yang berdampak ke berbagai sektor seperti pembatasan perjalanan internasional. “Sebetulnya seluruh persiapan terkait penyelenggaraan dan menyambut Piala Dunia U-20 Indonesia tahun 2021 sudah kami lakukan dengan maksimal dan matang. PSSI menghormati dan mendukung keputusan FIFA untuk membatalkan Piala Dunia U-20 FIFA pada tahun 2021,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. “Bersama dengan FIFA, INAFOC, dan kota-kota tuan rumah di seluruh Indonesia, PSSI berharap dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan turnamen edisi berikutnya pada tahun 2023,” sambung Iriawan sebagaimana dilansir Antara. Piala Dunia U-17 yang rencananya digelar di Peru juga mengalami nasib serupa. Namun seperti Piala Dunia U-20, FIFA tetap memutuskan venue turnamen tak berubah. FIFA menyatakan pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi terselenggaranya ajang olahraga dan kondisi serba sulit ini berdampak kepada pembatasan perjalanan internasional. FIFA menyatakan konsisten terus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi anggota tuan rumah dan konfederasi sepak bola yang terlibat dalam kedua turnamen itu. “FIFA mengucapkan terima kasih kepada asosiasi anggota tuan rumah, serta pihak berwenang di Indonesia dan Peru atas komitmen dan persiapan yang dilakukan selama ini,” tulis FIFA. “FIFA berharap dapat terus bekerja sama dengan negara tuan rumah untuk menyelenggarakan turnamen yang sukses,” pungkas FIFA.

Inilah Jersey Ketiga Timnas Terbaru

JAKARTA, Jowonews- PSSI bersama Mills resmi meluncurkan jersey ketiga tim nasional Indonesia di Official Garuda Store, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/11) sore. Jersey ini mengangkat konsep lambang garuda pada bagian besarnya. Warna jersey dominan hitam dengan aksen emas. Peluncuran ini dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Plt Sekjen Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Jack Brown (timnas U-19), I Made Putra Kaicen (kiper timnas U-16), CEO PT Mitra Kreasi Garmen, Ahau. “Bagian depan jersey tampak lambang Garuda dikelilingi garis segilima, ini terbentuk dari teknik computerize knitting. Bagian leher bermodel kerah, dirajut dengan menggunakan benang halus sehingga lebih fleksibel di bagian leher,” ujar CEO PT Mitra Kreasi Garmen, Ahau, sebagai produsen jersey. Ahau menambahkan ada sentuhan peningkatan teknologi pada logo garuda dan logo Mills, yakni mengunakan rised rubber bagde untuk logo garuda. Sementara logo Mills menggunakan rised silicone badge. “Bagian belakang jersey bagian atas terdapat tulisan PSSI berwarna emas, untuk bahan belakang dan lengan tetap menggunakan bahan seperti jersey home and away yakni tecnology extra light (super ringan). Adapun jersey ketiga timnas Indonesia player issue tetap menerapkan 6 teknologi terbaik. Yakni anti ultra violet, anti bacterial, breathable, mouisture wicking, anti static, extra light,” tukas Ahau. Untuk makna dari lambang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan dikelilingi garis segi lima berbentuk benteng pertahanan. Harapannya para penggawa timnas lebih percaya diri dan semangat tinggi ditemani garuda Hitam dalam pertarungan sepak bola mancanegara. Dan di bawah naungan PSSI masa kini, timnas Indonesia masuk era keemasan. Mochamad Iriawan mengaku bangga dan puas atas peluncuran jersey ketiga ini. Apalagi, setelah mengetahui bahwa sudah 22 tahun skuad Garuda tidak memiliki jersey ketiga. “Saya bangga kepada Mills. Pertama ini adalah baju buatan Indonesia. Kedua, apapun yang diminta oleh federasi (PSSI) selalu dipenuhi Mills sehingga para pemain Timnas baik U-16, U-19 dan senior sudah punya baju yang patut dibanggakan,” kata Iriawan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Rabu (18/11). Tinta Emas Mengomentari warna hitam dengan kombinasi emas, Iriawan menyebut warna hitam sangat elegan. Selain itu, dia berharap tinta emas ini sesuai dengan target Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20. “Tinta emas Garuda semoga anak-anak bisa menorehkan tinta emas. Bisa berjaya di ASEAN, Asia, juga dunia,” jelasnya. Jersey ketiga timnas Indonesia itu pun tampak semakin keren. Apalagi saat dikenakan oleh Jack Brown dan I Made Putra Kaicen yang hadir sebagai modelnya. Perilisan jersey ketiga ini semakin spesial karena timnas Indonesia biasanya cuma memiliki dua jersey dalam 22 tahun terakhir. Timnas Indonesia terakhir kali memiliki jersey ketiga pada 1998.