Jowonews

RSUD Loekmono Hadi Kudus Buka Lagi Jam Besuk Pasien

KUDUS, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, kembali membuka layanan kunjungan untuk pasien sebagai bentuk persiapan menuju normal baru dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat. “Meskipun kunjungan pasien diperbolehkan, setiap kunjungan dilakukan bergiliran dengan dibatasi tiga orang yang bisa masuk ruangan rawat inap,” kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Kamis. Untuk pengunjung yang usianya kurang dari 14 tahun, kata dia, juga dilarang, termasuk mereka yang usianya di atas 60 tahun karena tergolong rentan tertular penyakit. Aturan lain yang diberlakukan, yakni mencuci tangan pakai sabun sebelum masuk ke kompleks rumah sakit serta wajib memakai masker. Sebelum masuk rumah sakit, petugas RSUD juga akan melakukan pengecekan suhu tubuh untuk menyeleksi ada tidaknya pengunjung yang mengalami demam melebihi batas normal. Untuk itu, dia mempersilakan, masyarakat yang ingin menjenguk saudaranya atau tetangganya yang sedang menjalani rawat inap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan jaga jarak fisik. Tujuan diterapkannya normal baru, di antaranya karena alasan kemanusiaan karena selama ini ada ketakutan yang berlebihan karena ketika dirawat tidak akan ada yang menjenguk karena khawatir tertular penyakit virus corona (COVID-19). Hal tersebut, kata dia, perlu diubah, sepanjang mematuhi protokol kesehatan tentunya masyarakat masih bisa menjenguk saudaranya atau tetangga yang menjalani rawat inap. “Sehingga dengan alasan kemanusiaan, RSUD Loekmono Hadi Kudus mulai hari ini (11/6) diberlakukan normal baru. Masyarakat diberi kesempatan berkunjung dengan aturan-aturan yang harus diikuti,” ujarnya. (jwn5/ant)

DPRD Desak RSUD Kudus Tambah Lagi Alat Uji Swab COVID-19

KUDUS, Jowonews.com – DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendorong RSUD Loekmono Hadi Kudus menambah alat tes usap setelah sebelumnya mendapatkan bantuan dari perusahaan rokok setempat sebagai antisipasi lonjakan permintaan tes usap virus corona baru (COVID-19). “Meskipun belum lama dioperasikan, laboratorium biomolekuler untuk melakukan pengujian spesimen usap tenggorokan untuk menguji ada tidaknya COVID-19, ternyata sudah banyak permintaan dari kabupaten tetangga,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Mukhasiron usai rapat koordinasi dengan RSUD Loekmono Hadi di ruang Komisi D DPRD Kudus, Rabu. Apalagi, lanjut dia, RSUD Kudus merupakan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Penanganan COVID-19, kata dia, juga tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi permintaan yang melebihi kapasitas. Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar membenarkan nantinya daerah sekitar, seperti Jepara, Pati, maupun Rembang akan memanfaatkan keberadaan alat tes usap corona di Kudus. “Tidak menutup kemungkinan, tempat pengujian spesimen usap tenggorokan di daerah lain, seperti di Semarang, Yogyakarta, dan Salatiga juga mengalami permintaan yang melebihi kapasitas,” ujarnya. Untuk itu, kata dia, DPRD Kudus mengusulkan untuk membeli tambahan satu lagi alat tes usap corona. Kendala yang terjadi, kata dia, selain harganya yang mencapai Rp2 miliar belum termasuk bangunan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk pengoperasian alat tersebut juga menjadi kendala. “Saat ini, jumlah SDM yang dibutuhkan untuk pengoperasian alat tersebut mencapai 11 orang. Jika ada tambahan alat baru, maka butuh SDM dalam jumlah yang sama,” ujarnya. Laboratorium uji usap COVID-19 dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau metode PCR memiliki kemampuan penanganan dalam sehari bisa mencapai 90-an sampel spesimen usap tenggorokan. (jwn5/ant)