KUDUS, Jowonews.com – Pemkab Kudus menginginkan semua lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dilengkapi kilowatt hour (kwh) meter karena bisa menghemat tagihan listrik untuk lampu PJU hingga 50% lebih.
“Saat ini, lampu PJU yang dilengkapi kwh meter sekitar 14.000 titik lampu dari 18.700 titik lampu,” kata Kepala Dinas Bina Marga, Pengairan Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris melalui Seksi Energi Tulus Santoso di Kudus, Rabu (21/9).
Padahal ketika semua lampu PJU dilengkapi kwh meter, bisa menghemat tagihan listrik untuk lampu PJU hingga 50-an persen. Tagihan listrik untuk lampu PJU saat ini, berkisar Rp2,4 miliar.
PJU yang belum dilengkapi kwh meter, lanjutnya, tagihan listrik setiap bulannya bisa mencapai Rp125.000 per titik lampu. Apabila semua lampu dilengkapi kwh meter, tagihannya bisa berkurang menjadi Rp1,4 miliar. Hanya saja biaya yang dibutuhkan agar semua lampu PJU dilengkapi kwh meter dibutuhkan anggaran hingga Rp6 miliar. “Harga untuk setiap kwh meter, diperkirakan mencapai Rp19 jutaan,” ujarnya.
Setiap kwh meter, menurutnya, bisa digunakan untuk beberapa titik lampu PJU sehingga tidak harus setiap lampu dilengkapi kwh meter. Idealnya, setiap kwh meter digunakan untuk 20-an titik lampu.
Ia mengakui usulan pengadaan kwh meter selama dua tahun terakhir, belum disetujui oleh dewan sehingga upaya melengkapi semua titik lampu dilengkapi kwh meter belum terealisasi. Pada Tahun Anggaran 2017, kata dia, pengadaan kwh meter akan diusulkan kembali karena penghematan tagihannya cukup besar. “Tanpa ada kwh meter, maka tagihan lampu PJU yang dibebankan kepada Pemkab Kudus berdasarkan abonemen,” tandasnya.
Upaya penghematan yang dilakukan oleh pemkab, kata dia, untuk pengadaan lampu PJU saat ini menggunakan lampu led berdaya 55 watt yang lebih hemat listrik dibandingkan dengan lampu model sebelumnya. Pada Tahun Anggaran 2016, kata dia, dilakukan penambahan lampu PJU 300 titik. (Jn19/ant)
