Jowonews

Logo Jowonews Brown

Tahun 2015, Diprediksi Puncak Penyebaran DBD

DBDSALATIGA, Jowonews.com – Lampu merah telah dinyalakan Kepala Dinas Keseatan Kota ( DKK) Salatiga dr Sovie Harjanti. Khususnya tentang siklus lima tahunan  demam berdarah dengue ( BDB). Sesuai dengan prediksi tahun 2015 ini, masuk siklus lima tahunan.

 “Pada tahun 2010, di Salatiga ditemukan sebanyak 155 kasus penderita DBD. Kalau siklus lima tahunan jatuhnya tahun 2015 ini, masyarakat harus waspada. Namun saya berharap mudah-mudahan tidak terjadi,” harapnya, Minggu (11/1).

Dikatakan Sovie, musim yang tidak menentu seperti saat ini  membuat populasi nyamuk penyebar DBD berkembang  begitu pesat. Sehingga masyarakat harus meningkatkan keasadarannya dalam kebersihan lingkungan.

“Masyarakat harus meningkatkan pola hidup sehat melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin untuk mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD),” ujarnya.

Ditandaskan dia, pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan, merupakan antisipasi yang efektif untuk mencegah berkembangnya nyamuk aidis aegipty ini.

“Intinya selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan  pembersihan secara rutin sarang nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat berkembang biak,” jelasnya.

Sovie menambahkan, di Salatiga wabah demam berdarah dengue ( DBD) di Salatiga tidak hanya menyerang warga perkotaan saja, karena dari data yang ada, saat ini DBD sudah menyerang daerah pinggiran.

Dari data DKK, di tahun 2014 ini, wabah DBD menyerang ke daerah pinggiran semisal Blotongan, Bancaan. Bahkan empat kelurahan masuk daerah endemis, yaitu Kelurahan Sidorejo Lor, Blotongan, Mangunsari, Ledok dan Tingkir Lor.

“Disebut endemis bila tiga tahun berturut-turut daerah tersebut terjangkiti wabah DBD,” jelasnya.

Selain daerah endemis, ada kategori dibawahnya yaitu sporadis, bilamana suatu daerah itu kadang terjangkiti DBD kadang tidak.

Kendati wabah DBD sekarang menyebar ke daerah pinggiran, namun pada tahun 2014 ini, jumlahnya penderitanya menurun drastis. Dari data DKK, untuk tahun 2014 ini hanya 9 kasus, turun drastis dibanding tahun 2103 lalu yaitu 61 kasus.

BACA JUGA  Lima Partai Usung Petahana di Salatiga

”Untuk tahun 2011 ditemukan 13 kasus dan ditahun 2012 sebanyak 13 kasus,” jelasnya. (JN01)

Grafis

Jml Penderita DBD di Salatiga

Tahun 2010 155 kasus

Tahun 2011 13 kasus

Tahun 2012 13 kasus

Tahun 2013 61 kasus

Tahun 2014 9 kasus

Kelurahan Endemil

1. Sidorejo Lor

2. Blotongan

3. Mangunsari

4. Ledok

5. Tingkir Lor

Sumber DKK Salatiga

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...