Semarang, Jowonews.com – Pengadaan tanah untuk pengembangan Bandar Udara Dewadaru seluas 0,2251 hektar tidak mencapai dari target kurang lebih 3 Ha. Pasalnya, berdasarkan rencana induk kebutuhan lahan seluas 15,582 hektar, yang dapat dibebaskan seluas Rp 12,164 hektar.
Hal itu diungkapkan langsung Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Tengah Akhir Tahun Anggaran 2014 di DPRD Jateng belum lama ini.
Menurut Gubernur, realisasi indikator kinerja urusan perhubungan terhadap target tahun 2014 dan dibandingkan dengan tahun 2013, dari 13 indikator kinerja, 11 indikator (84,62%) diklaim tercapai. Sedangkan 2 indikator (15,38%) belum tercapai.
“Indikator yang tidak mencapai target dan perlu upaya percepatan yaitu terselesainya pengadaan tanah pengembangan Bandar Udara Dewadaru seluas 0,2251 hektar tidak mencapai dari target kurang lebih 3 hektar. Karena berdasarkan rencana induk kebutuhan lahan seluas 15,582 hektar yang dapat dibebaskan seluas 12,164 hektar,”ungkapnya.
Dibeberkannya, selebihnya berupa jurang dan pembebasan lahan mengacu pada petak bidang hasil ukur BPN sesuai kondisi lapangan dan kebutuhan KKOP serta hasil koordinasi dengan Kepala Bandara. Luasan lahan yang dibebaskan tersebut secara operasional tidak mengganggu keselamatan penerbangan dan sharing pemerintah provinsi sudah terpenuhi.
Pengoperasian KMC Kartini I sebanyak 67 trip dan KM Kemujan 50 trip di Kepulauan Karimunjawa juga belum bisa memenuhi target. Bahkan menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 312 trip dan 108 trip yang disebabkan docking dan general over houl selama 4 bulan serta kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk beroperasi.
“Menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 312 trip dan 108 trip yang disebabkan docking dan general over houl selama 4 bulan serta kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk beroperasi,”akunyam(JN01)
