SEMARANG, Jowonews.com – Penyerapan beras oleh Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah hingga awal April 2017 mencapai 95.000 ton setara beras. “Realisasi serapan ini masih cukup jauh dari target tahun 2017 sebesar 602.000 ton,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Djoni Nur Ashari di Semarang, Kamis (6/4).
Dari sisi serapan beras setiap harinya, khusus di Jawa Tengah di kisaran 2.500-3.500 ton. Dia mengatakan angka itu berpotensi meningkat mengingat saat ini belum memasuki puncak musim panen. “Harapannya bisa meningkat lagi, paling tidak sampai 4.000-5.000 ton per hari,” katanya.
Dengan penyerapan tersebut, artinya ketersediaan beras di Jawa Tengah hingga saat ini sebesar 255.000 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga delapan bulan ke depan.
Djoni mengatakan dengan total ketersediaan tersebut, selama tahun 2017 pihaknya bisa melakukan mobilisasi beras nasional ke beberapa daerah.”Beberapa daerah yang kami tuju yaitu Medan, Padang, Sampit, Pangkalan Bun, Jakarta dan Aceh. Total beras yang dikirimkan sebesar 35.000 ton,” katanya.
Sementara itu, untuk menyimpan beras yang sudah dipasok oleh petani ke Bulog, saat ini Bulog menyewa 30 unit gudang berkapasitas total 47.000 ton beras.
“Sebanyak 30 unit gudang yang kami sewa ini untuk menambah 47 unit gudang yang sudah ‘existing’. Kami harus menambah gudang melalui sewa ini karena gudang yang ada sudah tidak cukup untuk menyimpan beras,” katanya.
Dia mengatakan surplusnya beras saat ini karena belum tersalurkannya beras sejahtera (rastra) untuk tahun 2017. Meski demikian, pihaknya memastikan penyaluran pertama akan dilakukan pada tanggal 10 April 2017. “Beberapa daerah rata-rata mengajukan penyaluran rastra untuk kuota 2-3 bulan,” katanya. (jwn5/ant)
