Jowonews

Logo Jowonews Brown

Tol Pejagan-Pemalang Masih Berupa Tanah Merah, Masyarakat Harus Hati-hati

tol pejagan pemalangSEMARANG, Jowonews.com – Pemudik diminta berhati-hati saat melintasi jalan Tol Pejagan-Pemalang seksi Pejagan-Brebes Timur. Sebab jalan masih berupa tanah merah dan belum diberi perkerasan.

Hanya beberapa ruas yang sudah dilapisi kerikil. Hampir seluruh ruas jalan yang dilalui berdebu cukup pekat. Akibatnya jarak pandang antar kendaraan maksimal hanya 10 meter.

Staf Pejagan Pemalang Tol Road sari Wijaya Karya, Mita mengatakan, pekerjaan tol sepanjang 22 km tersebut baru mencapai 40 persen. Seharusnya, tol baru dibuka pada Agustus 2016.
“Kami berani membuka tol untuk umum karena ada permintaan dari Presiden,” katanya saat menjelaskan kondisi tol kepada anggota Komisi D DPRD saat kunker di Tol Pejagan.

Diakui, kondisi tol masih belum layak untuk dilalui. Sebagian besar jalan yang belum diperkeras masih berupa tanah merah, pembebasan lahan yang belum selesai, serta penerangan dan rambu-rambu yang belum ada.

“Kondisi jalan yang masih berupa tanah dan sebagian sudah dilapisi kerikil menimbulkan debu. Karena itu nanti kecepatan mobil dibatasi maksimal 40 km/jam,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi jalan yang berdebu tidak mungkin disiram dengan air, karena justru akan membuat jalan jadi licin. Untuk itu, pihaknya sedang memproduksi rambu-rambu yang nanti akan ditata oleh Dishub.

“Saat arus mudik jalan yang dibuka hanya satu arah ke timur. Begitu juga sebaliknya saat arus balik hanya satu arah ke barat,” terangnya.

Rambu-rambu lain yang disiapkan adalah memasang stiker spotlight pada tiang-tiang kecil pembatas jalan, untuk penunjuk jalan di malam hari. Dipastikan tidak ada penerangan berupa lampu saat malam.

Selain itu, masalah pembebasan lahan dan belum selesainya pembuatan jembatan, under pass maupun over pass membuat rute jalur yang dilalui mobil berkelok-kelok. Pembebasan tanah juga belum rampung di dua titik yakni Desa Rancawuluh dan Desa Krasak.

“Ada sebidang tanah dan dua rumah warga yang belum dibebaskan karena belum ada kesepakatan harga,” imbuhnya.

BACA JUGA  Tinjau Tol Brebes Barat, Kakorlantas Pastikan Satu Arah Bisa Diterapkan

Wakil Ketua Komisi D, Hadi Santoso mengatakan, perlu ada kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk bisa menarik lampu sementara selain lampu portabel.

Di sepanjang tol ada 2 ruang yang masih bersinggungan dengan perlintasan jalan kampung. Maka harus diawasi dan dijaga oleh petugas.

“Stiker spotlight membantu tapi tidak cukup. Perlu tambahan lampu portabel atau menyambung aliran listrik dari rumah penduduk,” paparnya.

Sementara Anggota Komisi D, Samirun menambahkan, kondisi jalan alternatif Tegal ke Prupuk cukup baik, namun dari Prupuk ke Bumiayu Aibarang sampai Wangon jalan masih bergelombang. Perbaikan jalan disana hanya tambal sulam, begitu juga dari Wangon-Jeruklegi.

“Untuk jalan yang umurnya sudah lebih dari 10 tahun, perbaikannya bukan dengan tambal sulam tapi harus dioverlay lagi. Daerah-daerah yang tanahnya labil sebaiknya dibeton,” tuturnya. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...