SOLO, Jowonews.com – Pengoperasian Jalan Tol Solo-Kertosono untuk ruas Solo-Sragen sepanjang 25 kilometer (km) diharapkan dipercepat dari rencana semua dibuka H-7 Lebaran menjadi H-12 Lebaran. Ini semata-mata untuk memberikan jalur alternatif bagi pemudik yang mudik lebih awal.
Kepala Dishubkominfo Pemkot Surakarta Yosca Herman Soedrajad, mengatakan percepatan itu guna memaksimalkan jalan bebas hambatan tersebut, sebagai jalur alternatif mudik di Solo dan sekitarnya. “Ya dengan mempertimbangkan puncak arus mudik yang diprediksi berlangsung pada 2-3 Juli, kami menyarankan agar tol dibuka lebih awal. Bukan H-7 Lebaran seperti rencana semula, melainkan H-10 atau paling lambat H-12,” katanya.
Ia mengatakan dengan dibukanya jalan tol untuk ruas Klodran-Pungkruk/Kemiri tersebut lebih cepat, bisa memaksimalkan sosialisasi kepada para calon pemudik.Sosialisasi operasional jalan tol tersebut juga harus diperhatikan, lantaran calon pemudik tidak hanya berasal dari Solo dan sekitarnya.
“Ya jalan tol itu akan digunakan oleh pemudik dari berbagai daerah di Indonesia, terutama Jabar dan Jakarta menuju Jatim. Kalau dibuka mulai H-7 kami khawatir persiapannya akan tergesa-gesa, sehingga operasional tol baru optimal mulai H-4 Lebaran,” katanya.
Percepatan operasional jalan tol Solo-Kertosono ruas Klodran-Pungkruk/Kemiri tersebut, juga dinilai sejalan dengan instruksi pemerintah pusat. Dimana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memerintahkan persiapan penyelenggaraan arus mudik sejak H-12. “Sosialisasi juga harus dilakukan pemerintah pusat hingga ke daerah lain. Terutama Jabar dan Jakarta, yang menjadi daerah asal pemudik,” katanya.
Semula Jalan Tol Solo-Kertonsono bakal dioperasikan sebagian mulai 29 Juni (H-7 Lebaran) hingga 13 Juli (H+7 Lebaran). Operasional terbatas itu untuk menyediakan jalur alternatif mudik dan balik Lebaran. Saat arus mudik, arus kendaraan di jalan bebas hambatan tersebut akan bermula di Klodran (Karanganyar) serta berakhir Pungkruk, Sidoharjo (Sragen) dan Kemiri (Karanganyar). (Jn19/ant)
