Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Tradisi Merti Dusun Jaga Kebersamaan Warga Desa

MAGELANG, Jowonews.com – Masyarakat kawasan Gunung Sumbing di Dusun Krandegan, Desa Sukomakmur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan tradisi Merti Dusun sebagai upaya menjaga dan memperkuat semangat kebersamaan serta kekeluargaan, kata ketua panitia kegiatan tahunan itu Sarwo Edhi.

“Melalui pelaksanaan tradisi ini, kami memperkuat semangat kebersamaan, menjaga semangat kekeluargaan di antara warga,” katanya di sela rangkaian kegiatan itu di Magelang, Senin (21/11) malam.

Warga Dusun Krandegan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran saat ini berjumlah sekitar 400 keluarga atau sekitar 1.300 jiwa. Dusun itu salah satu dusun terakhir sebelum puncak Gunung Sumbing.

Ratusan pedagang kaki lima membuka lapak-lapak mereka di tepi jalan bercor semen di antara rumah-rumah warga setempat. Suasana dusun itu menjadi terlihat ramai.

Sarwo Edhi yang juga Pelaksana Tugas Sekretaris Desa Sukomakmur mengatakan berbagai persiapan hingga pelaksanaan rangkaian tradisi Merti Dusun Krandegan yang puncaknya pada Senin Kliwon dalam Sapar, kalender Jawa, dilakukan secara gotong-royong oleh warga.

Rangkaian tradisi itu, meliputi kenduri, mujahadah dan pentas tayup mulai Senin (21/11) pukul 14.00 WIB hingga Selasa sekitar pukul 12.00 WIB dipusatkan di rumah Kepala Dusun Krandegan Wasilo.

Ia mengatakan pada Merti Dusun Krandegan tahun ini, pihaknya mengundang rombongan penabuh gamelan dari Grup Selaras Dusun Wonosari, Desa Kembaran, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, pimpinan Slamet.

Selain itu, ujar Sarwo Edhi yang juga Ketua Sanggar Cahyo Budoyo Sumbing Dusun Krandegan dengan puluhan bentuk kesenian rakyat yang dijalankan masyarakat setempat, menghadirkan tiga penari tayup dari Wonosobo dan Kota Solo.

“Menjadi tradisi turun temurun kami dalam Merti Dusun mengundang penari dan penabuh dari luar desa,” katanya.

Masyarakat, katanya, mempercayai bahwa dengan melaksanakan rangkaian tradisi itu akan beroleh keselamatan, lancar dalam mendapatkan rejeki, semakin kuat jalinan silaturahim antarwarga dan dengan desa tetangga, semakin kuat dalam menjaga gotong-royong dan terbebas dari musibah.

Ia mengatakan masyarakat juga iuran sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk terselenggaranya tradisi Merti Dusun.

Mereka juga mengundang para tokoh masyarakat dari desa-desa tetangga untuk hadir dalam pelaksanaan tradisi itu.

Sebagian besar kehidupan sehari-hari masyarakat setempat sebagai petani aneka sayuran. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...