Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

UMM Magelang Rintis Kampung Wisata Budaya

MAGELANG, Jowonews.com — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) merintis kampung wisata berbasis kearifan lokal di Dusun Menayu, Desa Menayu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Tim PKMM UMM Restu Widan Kapila di Magelang, Jumat (2/6), mengatakan Dusun Menayu di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, merupakan dusun yang masih memegang nilai-nilai kearifan lokal, salah satunya budaya “sonjo”.

Warga kampung pada zaman dulu memaknai sonjo sebagai budaya bertamu yang tidak hanya bertujuan memiliki hajat tertentu melainkan sekadar berbincang-bincang hingga timbul suatu kekerabatan yang erat seperti layaknya rumah sendiri, sampai lupa bahwa ia sedang bertamu.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, budaya sonjo berubah maknanya dan semakin jarang dirasakan. Di samping itu, kebiasaan yang dilakukan oleh orang kampung seperti “angon bebek”, “angon wedus”, “mijah iwak”, “tandur” serta kegiatan menyatu dengan alam lainnya juga telah jarang ditemui.

Ia menuturkan paradigma warga desa saat ini memandang bahwa kegiatan tersebut dianggap kuno dan tidak dapat dijadikan sebagai penopang kehidupan sehingga mereka berbondong-bondong pergi ke kota.

Bermula dari keprihatinan itulah, Tim PKMM UM Magelang yang terdiri dari Restu Widan Kapila, Anisah, Siti Umi Kulsum, Anisa Nursaida dan Didik Irawan yang merupakan mahasiswa FKIP UMM mengajukan proposal PKMM berjudul “Perintisan Kampung Wisata Sonjo Kampung Menayu, Upaya Pelestarian Kearifan Lokal sebagai Pelumas di Dusun Menayu Kecamatan Muntilan”.

Proposal tersebut berhasil lolos bersama 27 proposal lain dari UMM. Dosen FKIP UMM, Galih Istiningsih menjadi dosen pembimbing dalam program pengabdian tersebut.

Restu mengatakan perintisan Kampung Wisata Sonjo Kampung Menayu dilakukan dengan mengedukasi dan memberikan pelatihan serta pendampingan kepada warga. Program ini dilakukan untuk menyadarkan bahwa nilai kearifan lokal mampu dikembangkan dalam bidang pariwisata.

“Kegiatan tersebut dilakukan selama empat bulan mulai April hingga Juli 2017 dengan dana senilai Rp9 juta dari Kemenristek Dikti,” katanya. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...