Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Wah, Sunan Kuning Tutup Saat Coblosan 9 Desember

Kompleks sunan Kuning di Semarang. (Foto : IST)

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menetapkan hari Rabu (9/12) 2015 sebagai hari libur. Tidak hanya untuk instansi pemerintah, tapi juga instansi swasta. Sehingga masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dalam pilkada serentak.

Bahkan pekerja atau pegawai yang ada di kawasan lokalisasi Sunan Kuning (SK) dan Gambilangu juga diminta libur selama masa pencoblosan. Tapi setelah pencobloson diperbolehkan buka kembali.

“Saya harap karaoke dan wismanya ditutup dulu. Nanti kalau sudah selesai mencoblos sekitar pukul 14.00 boleh dibuka kembali,” ujar perwakilan dari Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga (Dinsospora) Kota Semarang, Joko Rakito, disela-sela sosialisasi pilwalkot di Balaikota Semarang, Senin (23/11).

Joko juga meminta kepada warga binaan untuk turut aktif mengajak warga binaan lain untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dia menginginkan, paling tidak dari satu orang bisa mempengaruhi tiga temannya untuk menggunakan hak pilihnya.

“Besok pada 9 Desember 2015 pada mandi pagi, dandan yang cantik dan ajak teman untuk memilih di TPS,” kata dia di depan ratusan warga binaan resos yang mengikuti sosialisasi.

Sementara itu Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono menyampaikan bahwa pihaknya memang sengaja memberikan sosisalisasi agenda Pilwakot 9 Desember 2015 pada puluhan warga binaan di lokalisasi Sunan Kuning (SK), Gambilangu, anak jalanan dan para relawan demokrasi.

“Kami ingin mengidentifikasi siapa saja yang memiliki KTP Semarang yang nantinya akan memilih untuk Pilwakot Semarang. Kami juga memberikan sosialisasi kepada mereka yang tidak memilih di Semarang agar pada 9 Desember mendatang mereka bisa pulang ke daerah masing-masing untuk memilih,” terang Ketua KPU Kota Semarang, Henry Wahyono.

Henry menyebutkan, jumlah warga marginal tersebut memang tidak signifikan, namun tetap perlu diandalkan suaranya dalam Pilwakot. Hal ini dimaksudkan lantaran Pilwakot hanya berlangsung dalam satu kali putaran. “Warga SK asli Semarang mungkin sekitar 150 orang dan di Gambilangu sekitar 80 orang. Itu data yang kami peroleh dari Dinas Sosial,” tukasnya. (JN01/JN03)

BACA JUGA  LHKPN Cabup Pemalang: Arifin Paling Tajir, Agung Paling Buncit

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...