Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Warga Lereng Merapi Desak Jembatan Bangunsari Dibangun Permanen

BOYOLALI, Jowonews.com – Warga di lereng Gunung Merapi berharap pemerintah segera membangun Jembatan Bangunsari yang menghubungkan Desa Klakah dengan Jrakah di Kecematan Selo Kabupaten Boyolali, secara permanen.

Menurut Kepala Desa Klakah, Haryono, di Boyolali, Jumat (3/3), Jembatan Bangunsari yang menghubungkan Desa Klakah dan Jrakah putus akibat hanyut terbawa banjir lahar dingin saat hujan di lereng Gunung Merapi, pada Rabu (1/3).

Menurut Haryono Jembatan Bangunsari merupakan jembatan darurat yang dibangun oleh pemerintah desa pada Oktober 2016 dengan anggaran senilai Rp 60 juta. Namun, hujan deras yang mengguyur daerah lereng Merapi menyebabkan jembatan itu, hanyut terbawa banjir.

“Jembatan darurat dengan bahan bambu itu, hasil gotong royong warga setempat. Namun, jembatan itu, sudah hanyut terbawa banjir, sehingga warga Bangunsari yang akan ke Desa Jrakah harus berputar melalui jalan lainnya,” kata Haryono.

Haryono mengatakan warga berharap jembatan Bangunsari tersebut dapat dibangun secara permanen, karena sejak hancur dilanda banjir lahar dingin beberapa tahun lalu, hanya jembatan darurat dari swadaya masyarakat.

“Jembatan Bangunsari ini, merupakan salah satu akses evakuasi warga saat terjadi Gunung Merapi meletus pada 2010,” katanya.

Pemerintah memang sebelumnya sudah merencakan Jembatan Bangusari dengan model jembatan gantung, tetapi karena mahalnya harga tanah milik warga untuk ganti rugi lahan, sehingga dialihkan ke lainnya di lereng Merapi.

Pemerintah desa bersama warga sebenarnya sudah beberapa kali mengajukan usulan pembangunan jembatan permanen di bangusari ke Pemerintah Kabupaten Boyolali, tetapi karena anggaran keterbatasan belum ada realisasinya.

Tumar (52) salah satu tokoh masyarakat Desa Jrakah, mengatakan, sejak jembatan Bangunsari terputus, maka masyarakat Bangusari Klakah yang akan pergi ke Jrakah harus berputar melalui Dukuh Sepi-Kajor atau berjarak sekitar lima km.

“Namun, adanya Jembatan Bangunsari warga hanya menempuh sekitar 1,5 km ke Desa Jrakah,” kata Tumar.

Oleh karena itu, warga sangat berharap pemerintah untuk segera membangun jembatan yang sering digunakan untuk evakuasi warga saat bencana alam gunung meletus.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Boyolali, Nyoto Widodo, mengatakan jembatan Bangunsari merupakan akses jalan desa dari Klakah dan Jrakah, sehingga kewenangan pembangunan pemerintah desa. Dana desa cukup besar salah satunya untuk pembangunan di daerahnya masing-masing.

Kendati demikian, kata Nyoto Widodo, pemerintah daerah dapat mendukung dengan memberikan bantuan sesuai dengan permintaan desa terkait. Desa dapat mengajukan proposal ke Bupati untuk membantu pembangunan jembatan di Bangunsari.(jn22/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...