Jowonews

Ancaman Bahaya Intai Warga Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews- Waspadalah warga Banjarnegara. Ancaman bahaya mengintai selama tiga hari ke depan. Hujan lebat diperkirakan akan mengguyur kabupaten tersebut. “Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama mereka yang tinggal di lokasi rawan longsor,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, Ahad (27/9). Dia menjelaskan potensi hujan lebat terdapat di hampir seluruh wilayah di Banjarnegara antara tanggal 27 – 29 September 2020. Hal serupa diprediksi akan terjadi di kabupaten sekitarnya seperti Purbalingga, Wonosobo, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan lain sebagainya. “Beberapa wilayah di Jawa Tengah lainnya juga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Untuk itu, kata dia, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan lebat. Musim Peralihan Dia menambahkan bahwa Kabupaten Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya mulai memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Dia menjelaskan, Banjarnegara diprakirakan akan memasuki awal musim hujan pada dasarian pertama bulan Oktober 2020. “Sekarang ini peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Sementara awal musim hujan paling awal dasarian pertama bulan Oktober, meliputi sebagian besar Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga dan Wonosobo. Selain itu sebagian Banyumas dan Magelang serta beberapa wilayah di Jawa Tengah lainnya,” katanya. Sementara itu dia juga menambahkan bahwa pada dasarian II September 2020 seluruh wilayah Banjarnegara mengalami hujan dengan kriteria curah hujan rendah. Sementara pada dasarian II September 2020 wilayah Banjarnegara mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sedang. “Sementara pada dasarian III September umumnya wilayah kabupaten Banjarnegara diprakirakan terjadi hujan dengan kriteria menengah,” katanya. Dia menambahkan pihaknya akan terus melakukan pemutakhiran data untuk menginformasikan kondisi cuaca terkini kepada masyarakat. “Masyarakat juga dapat mengakses media sosial yang kami miliki untuk mengetahui prakiraan cuaca terkini,” katanya.

Ancaman Tertular Covid-19 Berasal dari Orang Dekat

Jakarta, Jowonews- Potensi ancaman tertular Covid-19, justru datang dari orang-orang terdekat dengan kita. Keluarga kita sendiri. “Bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat. Siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili, atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam siaran pers satuan tugas yang diterima di Jakarta, Ahad (27/9) “Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati,” terang Doni, sebagaiman diansir Antara. Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi Aceh di Aceh, Sabtu (26/9), Doni mengingatkan seluruh lapisan masyarakat bahwa perantara utama penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah manusia. “Covid-19 ini yang menyebarkan bukan seperti flu burung atau flu babi. Flu babi dan flu burung ditularkan oleh hewan. Covid-19 ini ditularkan oleh manusia,” katanya. Silent Killer Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, tujuh persen penderita Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan CCovid-19 Wisma Atlet Jakarta adalah mereka yang tidak beraktivitas di luar rumah. Hal itu enunjukkan bahwa mereka tertular dari orang-orang terdekat mereka. Doni mengemukakan ancaman penularan virus dari orang-orang yang terserang Covid-19 namun tidak mengalami gejala sakit. “OTG (orang tanpa gejala) ini adalah silent killer. Ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi kemana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya,” tutur Doni. Dia juga menyatakan bahwa vaksin hanya meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dan tidak bisa serta merta menghentikan wabah Covid-19. “Yang divaksin ini bisa tahan. Sementara yang tidak divaksin tetap saja nanti bisa menjadi terpapar Covid-19,” ujarnya. Ia menjelaskan pula bahwa pada tahap awal pemberian vaksin rencananya diutamakan bagi kelompok rentan seperti warga lanjut usia dan tenaga kesehatan. “Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko dulu. Tenaga kesehatan, perawat, dokter dan juga mereka yang berisiko tinggi karena memiliki komorbid,” kata Doni.

Jelang Lanjutan Liga 1, PSIS Lakukan Swab Test Lagi

SEMARANG, Jowonews- Pemain dan official PSIS Semarang kembali menjalani swab test yang ketiga, di Mes Pemain PSIS, Jalan Semeru, Semarang. Ahad (27/9). Swab test kali ini dilaksanakan untuk memastikan kondisi penggawa dan official Laskar Mahesa Jenar dalam keadaan sehat jelang laga pekan keempat Liga 1 2020. PSIS dijadwalkan akan melawan tuan rumah Bali United di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (02/10) mendatang. Menurut Alfan Nur Asyhar selaku dokter tim PSIS, swab test secara rutin cukup penting untuk mengantisipasi tidak adanya penyebaran Covid-19 di dalam ruang lingkup sepak bola. Apalagi dalam dua pekan kedepan, PSIS akan menjalani dua laga, yakni menghadapi Bali United dan Persita Tangerang. “Tes PCR Swab kali ini adalah swab ketiga yg dijalankan oleh tim PSIS Semarang tiap 14 hari. Tujuannya dalam rangka protokol kesehatan untuk memastikan seluruh pemain dalam keadaan yang sehat. Harapan kami semoga hasil semua negatif dan liga bisa bergulir dengan aman dan produktif,” tutur Alfan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSIS. Sambil menunggu hasil tes keluar, pemain dan official PSIS diliburkan selama satu hari. “Besok Senin tim diliburkan sambil tunggu hasil swab tes. Lalu latihan kembali jika hasil sudah turun. Selama libur saya berharap seluruh anggota tim tetap menjalankan protokol kesehatan demi kesehatan individu, kelompok, dan tentunya keluarga,” pungkas mantan dokter Timnas U-19 tersebut.

Cilacap Siaga Bencana Hidrometereologi

CILACAP, Jowonews- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyiagakan personelnya hadapi bencana hidrometereologi. Hal teresebut seiring dengan adanya peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Yang pasti, selain menyiagakan personel di Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD, kami juga menyiapkan pos siaga di masing-masing kecamatan maupun UPT (Unit Pelaksana Teknis) BPBD,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy, sebagaimana dilansir Antara, Ahad (27/9). . Menurut dia, personel pos siaga selanjutnya diminta untuk memantau kondisi wilayah masing-masing empat kali dalam 24 jam serta berkoordinasi dengan Pusdalops dan pihak lainnya melalui sarana komunikasi yang ada. Ia mengatakan pihaknya juga telah menyampaikan kepada para camat di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk mengimbau warganya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir atau longsor. “Kami juga telah membentuk desa tangguh bencana banjir maupun longsor, juga telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, menyiapkan sumber daya kebencanaan, membuat arah jalur evakuasi, rumah panggung untuk tempat pengungsian, serta titik kumpul di masing-masing desa yang mempunyai ancaman banjir maupun longsor,” katanya. Ia mengatakan berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap tercatat 30 desa di 12 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir. Selain itu, kata dia, di Kabupaten Cilacap juga terdapat 64 desa yang teridentifikasi sebagai daerah rawan longsor. “Kalau daerah rawan banjir itu merata di wilayah barat maupun timur Cilacap. Tapi, kalau daerah rawan longsor itu di wilayah barat Cilacap,” ucapnya.

Gelora Semarang Dukung Hendi Raih 90% Suara

SEMARANG, Jowonews- DPD Partai Gelora Indonesia Kota Semarang mendukung Calon Walikota Semarang Hendrar Prihadiatau Hendi raih 90% suara pemilih di Pilkada 2020. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Semarang Danan Setiawan saat pelatihan kepemimpinan kader dan konsolidasi Pilkada 2020 di Hotel Mahima Kota Semarang, Ahad (27/9). Danan mengungkapkan, meskipun masih partai baru, Gelora sudah memiliki jaringan di 11 Kecamatan sehingga memiliki kemampuan untuk bergerak dan memperluas bidang kampanye. Kader Gelora siap terjun dimasyarakat untuk mensosialisasikan calon dan mengajak masyarakat ke TPS. “Karena ini masa pandemi, dan ada batas maksimal untuk mensosialisasikan calon, sehingga butuh kerja keras dan jaringan yang lebih luas sehingga semakin banyak bertemu dengan masyarakat, dan bismillah Gelora siap mem- back up agar target 90% suara tercapai,” ungkapnya. Danan menegaskan, akan menggerakan seluruh struktur untuk turun. Pihaknya akan mendatangi masyakarakat dari rumah ke rumah untuk mencoblos pasangan Hendi-Ita. “Kami akan mencoba seluas mungkin menyampaikan kepada masyarakat. Sehingga meskipun melawan kota kosong, harus tetap disampaikan ke masyarakat agar tetap datang ke TPS dan mencoblos,” jelas Danan. Walikota Semarang adalah salah satu Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020 dengan calon tunggal. Hendi Hendrar Prihadi sebagai wali kota petahana dan wakilnya Ita mengajukan kembali untuk maju di periode kedu. Partai Gelora menjadi salah satu partai non parlemen yang memberikan rekomendasi dukungan pasangan tersebut.