Jowonews

Bukit Dagi Abhinaya Magelang, Cara Lain Menikmati Keindahan Candi Borobudur

Bukit Dagi Abhinaya Magelang, Cara Lain Menikmati Keindahan Candi Borobudur

Bukit Dagi Abhinaya adalah surga keindahan yang tersembunyi di balik Candi Borobudur yang megah. Lokasi bukit ini berada di kompleks candi Borobudur, tepatnya di Jalan Badrawati, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terletak di ketinggian 275 meter, Bukit Dagi menawarkan pemandangan Bukit Menoreh dan Candi Borobudur yang menakjubkan dari atas. Dari atas bukit ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah serta candi Borobudur di antara pepohonan hijau yang rindang. Bukit Dagi adalah tempat tertinggi di Borobudur dengan suasana alam yang sejuk dan asri dengan pepohonan pinus yang sangat besar di sekitar bukit. Asal Mula Nama Bukit Dagi Abhinaya Secara historis, nama bukit yang bernama lengkap Dagi Abhinaya ini diambil dari kata Sansekerta yang berarti inspirasi dan kreativitas. Dengan nama ini, diharapkan pengunjung dapat menemukan inspirasi dan ide kreatif. Bukit Dagi adalah tempat tertinggi di Borobudur. Konon tempat ini digunakan oleh tokoh-tokoh besar untuk berdiskusi, mencari inspirasi, menyusun strategi dan memacu kreativitas. Selain itu, tempat ini juga digunakan sebagai tempat pemantauan candi Borobudur. Menikmati Kelezatan Kuliner Tradisional di Bukit Dagi Abhinaya Selain melihat candi Borobudur, pengunjung juga bisa menikmati berbagai hidangan lezat di restoran-restoran di sekitar bukit. Para tamu dapat menikmati berbagai menu kuliner yang menarik dengan suasana tradisional diiringi musik gamelan. Selain itu, ada wisata edukasi budaya, seperti pelajaran kerajinan daun kelapa, pelajaran gamelan, cerita candi Borobudur dan lainnya. Dagi Abhinaya juga menawarkan 5 cottage berperabotan lengkap yang menghadirkan ketenangan dan kenyamanan bagi para tamu selama mereka menginap. Paket Picnic Breakfast Picnic Breakfast ini merupakan paket sarapan pagi dengan konsep makan di luar. Selain makan, Anda juga bisa belajar bermain gamelan, membuat kerajinan dari daun kelapa, memasak mentah, mendengarkan cerita tentang sejarah candi Borobudur dan masih banyak lagi. Makanan yang disajikan dalam paket ini juga bervariasi mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup. Di antara hidangan pembuka yang disajikan adalah Serabi Kuah dan Pisang Bakar. Serabi Kuah terbuat dari campuran tepung beras dan santan yang dipanggang dan disajikan dengan kuah santan Jawa. Untuk pisangnya, pisang kepok dibakar dan ditaburi madu dan keju. Dilanjutkan dengan menu sop bernama ikan mekuah. Sup ini terdiri dari fillet ikan dori dengan brokoli, kentang, tomat, dan saus kemangi dan atasnya dengan mi kentang dan daun kemangi. Sedangkan menu utamanya adalah Nasi Putri Manohara yang terdiri dari nasi kismis dengan olahan daging sapi dan kurma yang dibumbui, terinspirasi dari perpaduan budaya Jawa, India, dan Arab. Makanan penutup terdiri dari berbagai irisan buah yang disajikan dalam mangkuk yang terbuat dari kulit melon yang indah. Ada juga bar minuman, kopi, teh, dan anggur. Salah satu minuman tradisional di Dagi Abhinaya adalah Wedang Senget. Minuman ini merupakan jamu khas Manohara yang terbuat dari rebusan jahe, kunyit, dan serai serta disajikan dengan kapulaga, cengkeh, kayu manis, lemon, dan daun pandan. Sangat cocok untuk pecinta. Jika saya harus jujur, lidah saya akan menolak minuman ini. Setelah menikmati sarapan pagi, perjalanan dilanjutkan ke taman Candi Borobudur dengan menggunakan golf cart. Ragam Aktivitas di Dagi Abhinaya Ada beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan di sekitar bukit dan di sekitar candi Borobudur seperti menyaksikan matahari terbit dari puncak candi Borobudur, bersepeda, jogging, sarapan outdoor dengan Sunrise di Candi Borobudur, Sunset, Village Tour, Batik Art, Membuat Gerabah, Safari Gajah, Fotografi, dan banyak lagi. Berkunjung dan menginap di Dagi Abhinaya akan memberikan pengalaman tersendiri bagi Anda. Pengunjung akan dijelaskan dan dipandu melalui resort dan akan menyadari potensi wisata yang ada. Karena Dagi Abhinaya akan memberikan cerita dan pengetahuan inspiratif tentang Candi Borobudur. Lokasi Dagi Abhinaya Dagi Abhinaya merupakan hunian yang memiliki sejumlah cottage dengan arsitektur konstruksi kayu. Lokasi Dagi Abhinaya berada di sebuah bukit bernama Dagi, sebelah barat laut candi Borobudur. Di Jl. Badrawati, Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Masuk melalui Gerbang 8 (Manohara Resto) lalu belok kiri dan ikuti jalan yang akan ada plang penunjuk arah Dagi Abhinaya. Fasilitas Dagi Abhinaya sebagian besar berupa cottage dengan konsep bangunan kayu yang mewah, dengan paviliun yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menikmati keindahan, kenyamanan dan relaksasi, atap dan ketenangan tempat ini. Paket yang ditawarkan adalah paket foto prewedding, paket sunrise dan piknik Dagi Abhinaya, paket makan siang eksklusif, paket eksklusif sunset, paket pernikahan dan paket yoga.

Biografi Sunan Ampel (1401-1481 M)

Biografi Sunan Ampel (1401-1481 M)

Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) adalah putra Ibrahim Asmarakandi dengan Dewi Condrowulan. Selain Sunan Ampel, Ibrahim Asmarakandi juga memiliki putra bernama Ali Murtadho (Sunan Gresik). Sedangkan Abu Hurereh (Sunan Majagung) ialah kemenakan iparnya. Dalam perjalanan dakwah, awalnya Ibrahim Asmarakandi menyebarkan Islam sampai ke Champa. Nama Champa merupakan sebuah nama yang sering disebut dalam berbagai sumber sejarah tentang awal mula kedatangan Ibrahim Asmarakandi ke Jawa serta hubungannya dengan kerajaan Syiwo-Buddho Majapahit. Ibrahim Asmarakandi pernah bermukim di Champa, selama 13 tahun sejak 1379 M. Ibrahim Asmarakandi mengajak Raja Champa yang bernama Prabu Kiyan agar masuk Islam. Atas petunjuk Allah, Raja Champa pun bersedia masuk Islam. Raja Champa ini memiliki dua putri dan satu putra. Putri pertamanya kelak diambil sebagai permaisuri Prabu Brawijoyo V sebagaimana dalam mimpinya. Putra kedua yang bernama Dewi Condrowulan dinikahkan dengan Ibrahim Asmarakandi. Dari pernikahan dengan Dewi Condrowulan ini, Syekh Asmarakandi dikaruniai dua putra yaitu Raden Rahmat dan Raden Santri Ali. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Ibrahim Asmarakandi hijrah ke Pulau Jawa meninggalkankeluarganya. Raden Rahmat, putra Syekh Ibrahim Asmarakandi inilah yang kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel. Baliau lahir di Campa diperkirakan tahun 1401 M dan wafat pada tahun 1478 M. Dengan demikian, masa kehidupan Sunan Ampel mencapai usia 77 tahun. Nama Ampel sendiri, diidentikan dengan nama tempat di mana beliau lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Dento, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (Kota Wonokromo sekarang), Ibrahim Asmarakandi wafat tahun 1425 M. Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayyid Ali Murtadho, adik beliau. Akan tetapi sebalum tahun 1440 M menuju Jawa. mereka singgah dulu di Palembang. Setelah 3 tahun di Palembang, kemudian melabuh ke Gresik. Dilanjutkan pergi ke Mojopahit menemui bibinya, seorang putri dari Champa, bernama Dworowati, yang dipersunting salah seorang raja Mojopahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kerta Wijoyo. Sunan Ampel menikah dengan Dewi Condrowati alias Nyai Agung Manila binti Aryo Tejo, seorang Tumengguungan yang berkuasa di Tuban. Dari pernikahan ini memiliki lima anak, yaitu Siti Syariat, Siti Muthmainnah, Siti Hafsah, Raden Makhdum Ibrahim, (Sunan Mbonang), dan Raden Qasim (Sunan Drajat). Selain itu, Sunan Ampel juga menikah dengan Dewi Karimah, putri Ki Bung Kuning dan memiliki dua putri yaitu Dewi Murtasiah dan Dewi Murtasimah. Dewi Murtasimah kemudian dinikahkan dengan Sultan Fattah. Sunan Ampel dikenal sebagai salah seorang Wali yang berjuang menegakkan Islam. Jasanya sangat besar dalam menggelorakan dakwah dan jihad di tanah Jawa. Apabila Syekh Maulana Malik Ibrahim perintis jalan Islam di Jawa saat awal keruntuhan Mojopahit, maka Sunan Ampel adalah pelanjut cita-cita perjuangan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Raden Rahmat (Sunan Ampel) menjadi Ketua Dewan Ulama dalam Wali Songo angkatan ke 2. Dari tangan beliaulah muncul kader-kader ulama dan para pemimpin Islam yang sangat tangguh. Di antaranya adalah Ainul Yaqin (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Mbonang), Sultan Fattah (Raden Fattah), Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) dan Maseh Munat (Sunan Drajat).Bahkan Maulana Ishaq yang merupakan ayah Sunan Giri pun sebagai anggota Wali Songo masih taat kepada beliau. Sunan Ampel datang dari negeri Champa. Beliau mendirikan pesantren di Ampel Dento (Suroboyo) untuk mempersiapkan para ulama, mubaligh, da’i, dan para pemimpin Islam. Beliau pula yang mencetuskan ide untuk mendirikan Kerajaan Islam Demak dengan memerintahkan Sultan Fattah hijrah ke Gelagahwangi. Sunan Ampel pula yang ikut berperan mendirikan Masjid Agung Demak. Ketika Kesultanan Demak hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Fattah, putra dari Prabu Brawijoyo V, Raja Mojopahit, untuk menjadi Adipati Anom Projo Demak Bintoro tahun1477 M.