Jowonews

Cepogo Cheese Park Boyolali, Menikmati Sensasi Liburan Serasa di Pegunungan Swiss

Cepogo Cheese Park Boyolali, Menikmati Sensasi Liburan Serasa di Pegunungan Swiss

Cepogo Cheese Park Boyolali merupakan wahana wisata edukasi keluarga yang dibuat oleh Cimory. Salah satu yang ditawarkan tempat wisata ini adalah pesona alamnya. Dari area piknik Anda dapat melihat Gunung Merapi dan Merbabu saat cuaca sedang cerah. Cepogo Cheese Park terletak di lereng gunung Merapi dan Merbabu, di desa Genting, kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Daya Tarik Cepoge Cheese Park Boyolali Cepogo Cheese Park terletak di lahan seluas 7 hektar. Di dalamnya terdapat berbagai wahana untuk wisata alam sekaligus edukasi. Cepogo Cheese Park adalah rumah bagi berbagai hewan seperti kuda poni, merpati, kelinci, domba, ikan, kura-kura, ular sawa, berang-berang, burung beo, dan burung lain yang dapat Anda ajak berinteraksi. Pengunjung juga akan diajak belajar untuk mengenai hewan-hewan tersebut, dari kecil menjadi besar dan menjadi sesuatu sebagai sumber ekonomi. Cepogo Cheese Park didekorasi seperti taman di luar negeri, cocok digunakan sebagai latar foto. Dekorasi semakin menarik dengan pemandangan indah dengan udara pegunungan yang segar. Di lokasi ini juga terdapat banyak wahana ramah anak, seperti sepeda gunung, kereta kelinci, dan permainan anak lainnya. Ada juga wahana menunggang kuda dan wahan untuk belajar memanah. Beberapa tempat penjualan minuman dan makanan yang menjual produk Cimory juga tersedia. Cepogo Cheese Park juga memberikan kesempatan bagi usaha kecil dan menengah dari masyarakat setempat untuk terlibat. Nantinya, jumlah satwa dan wahana akan ditambah, salah satunya adalah rusa. Ada pula rumah keju yang masih belum buka saat itu. Nantinya, wisatawan bisa belajar seputar proses pembuatan keju di sana. Harga tiket masuk Cepogo Cheese Park Boyolali dan jam buka Jika ingin mengunjungi Cepogo Cheese Park Boyolali, harga tiketnya adalah Rp 20.000/orang. Tiket ini berlaku untuk dewasa. Untuk anak-anak, tiket berlaku untuk mereka yang tingginya lebih dari 80 cm. Selain tiket masuk, pengunjung juga perlu menyiapkan uang biaya parkir yaitu Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Selain itu, beberapa kegiatan juga dikenakan biaya. Beberapa di antaranya adalah memberi makan hewan Rp 10.000 atau naik ATV Rp 20.000 untuk dua kali putaran. Jam buka Cepogo Cheese Park adalah dari pukul 08.00 hingga 17.30 WIB.

Cara Mengolah Pepes Ikan Agar Tidak Amis, Bisa Dicoba di Rumah

Cara Mengolah Pepes Ikan Agar Tidak Amis, Bisa Dicoba di Rumah

Cara mengolah pepes ikan agar tidak amis menjadi salah satu hal perlu dilakukan agar olahan ikan terasa lebih nikmat dan aromanya sedap. Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, terutama oleh anak-anak. Pasalnya, ikan mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, ikan merupakan produk yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Apalagi jenis ikan yang ada di Indonesia juga menjadi primadona. Mulai dari ikan air tawar hingga air asin, ada semuanya. Mengolah ikan menjadi menu masakan yang lezat juga cukup mudah. Bisa digoreng, dipanggang atau dijadikan menu sayur dikombinasikan dengan bahan lainnya. Kemudian ikan juga bisa diolah dalam bentuk pepes. Menu pepes ikan ini juga menjadi sajian favorit banyak orang. Nah, untuk memasak pepes ikan, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut beberapa tips pepes ikan anti amis yang bisa Anda coba, seperti dilansir dari situs Maggi, Selasa (12/6/2022). Cara Mengolah Pepes Ikan Agar Tidak Amis Pastikan Ikannya Segar Pertama, pastikan ikan yang Anda pilih untuk dimasak masih segar. Bagaimana cara memeriksa? Anda bisa melihat warna, tekstur, dan aromanya. Ikan segar biasanya memiliki mata yang jernih, insang berwarna merah cerah, dan memiliki tekstur kenyal saat ditekan secara ringan. Juga, baunya tidak menyengat atau berlebihan. Nah, tips awal ini bisa anda terapkan saat mulai memilih ikan di pasar atau penjual sayur. Bersihkan ikan dengan baik Setelah sampai rumah, saatnya ikan dibersihkan agar bisa segera diolah. Tahukah Anda, bagi yang baru belajar memasak, membersihkan ikan seringkali cukup sulit. Namun, agar pepes Anda tidak amis, bagian insang dan perut memang perlu dibersihkan dengan baik. Caranya, setelah sisik diberisihkan, gunakan pisau untuk menarik insang. Biasanya, saat insang ditarik, organ dalam ikan juga ikut tertarik. Kemudian, Anda mengerat salah satu sisi ikan, membuang sisa ususnya dan mencucinya di bawah air mengalir hingga bersih. Hilangkan bau amis dengan jeruk nipis Setelah ikan dibersihkan, Anda bisa menggunakan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis pada ikan. Caranya cukup mudah. Potong saja jeruk nipis menjadi dua, peras sedikit agar sarinya keluar, lalu gosokkan pada kulit dan daging ikan. Kemudian bilas dengan air mengalir agar rasa asam jeruk nipis tidak lagi menempel pada daging ikan untuk diolah. Setelah bau amis hilang, Anda bisa menambahkan bumbu untuk menambahkan rasa gurih pada ikan. Perkaya Pepes Ikan dengan Bumbu Rempah Setelah proses pembersihan selesai, Anda bisa menghilangkan bau amis dengan menggunakan rempah-rempah sebagai bumbu halus. Anda juga bisa menambahkan serai yang dihancurkan atau dihaluskan, daun salam, atau daun kemangi ke dalam campuran pepes ikan. Tambahkah Aroma Penyedap Supaya aroma pepes ikan Anda menjadi lebih sedap, jangan lupa untuk menambahkan bumbu halus agar aromanya lebih menggoda. Tujuannya agar ikan lebih beraroma dan enak untuk disantap.

Sate Ayam Pak Djie Pati, Kuliner Legendaris Sejak 1976

Sate Ayam Pak Djie Pati, Kuliner Legendaris Sejak 1976

Sate ayam Pak Djie Pati merupakan salah satu kuliner legendaris di Kabupaten Pati dengan tekstur daging empuk, dan bumbu yang diolah menggunakan resep pilihan warisan keluarga. Bagi pecinta kuliner di Pati dan sekitarnya yang ingin menikmati sate ayam beraroma unik, Warung Sate Ayam Pak Dji Pati bisa menjadi destinasi tujuan. Sate Ayam Pak Djie sudah ada sejak tahun 1976. Bisa dibilang tempat ini adalah warung sate legendaris di Kabupaten Pati. Warung Sate Ayam Pak Djie terletak di Pujasera seberang hotel Kurnia, Jalan Tondonegoro, Pati Wetan. Saat ini Warung Sate Pak Dji dijalankan oleh generasi kedua yaitu anak dari almarhum Pak Dji. Dilihat dari tampilannya, meski sama-sama menggunakan bumbu kacang, penyajian sate ayam Pak Dji berbeda dengan sate ayam Madura. Satu porsi sate ayam Pak Djie terdiri dari sepiring nasi/lontong; Sepuluh tusuk daging, jeroan dan telur, serta bumbu disajikan di piring terpisah. Bisa dibilang cara penyajian sate ayam bumbu Pak Dji mirip dengan penyajian warung-warung sate kambing di Pati. Bumbu kacang disajikan di piring terpisah, ditemani sambal hijau, irisan tomat, bawang merah segar, serta kecap. Bumbu ini disajikan tanpa diaduk. Rasanya manis-asin dan sedikit pedas. Anda juga bisa menambahkan rasa asam segar dengan sedikit perasan buah jeruk nipis. Irisan jeruk nipis dan bawang putih goreng biasanya sudah tersaji di meja, dan pembeli dapat menambahkan sendiri sesuai selera. “Awalnya warung sate ini ada di belakang toko Enggal, lalu pindah ke sebelah gedung DPRD. Sejak tahun 2014, kami pindah ke sini, Pujasera seberang hotel Kurnia,” kata Andrean Tri Mukti, putra bungsu Pak Dji, dikutip dari Tribun Jateng. Menurut Andrean, yang membedakan Sate Pak Dji Pati dengan sate ayam lainnya adalah bumbu dan variasi satenya. “Bumbunya pakai bumbu kacang, resep keluarga. Sementara itu varian saten yang ada disini ada beberapa macam. Tapi yang paling banyak diminta adalah sate telor,” ujarnya. Andrean menegaskan Warung Sate Pak Dji tidak membuka cabang. Warung Sate Pak Djie di depan hotel Kurnia adalah satu-satunya. Warung Sate Khas Pati ini buka setiap hari, Senin sampai Minggu. Pagi dimulai pukul 07.00 WIB hingga habis dan siang mulai pukul 16.30 WIB hingga malam hari. Namun, khusus hari Minggu warung sate Pak Djie ini hanya buka di pagi hari. Satu porsi Sate Ayam Pak Dji harganya Rp 35.000. Menurut Andrean, rata-rata ia mampu menjual sekitar 50 porsi sate ayam setiap hari. “Kami juga menerima pesanan untuk acara pernikahan atau hajatan lainnya,” ujarnya.

Es Badeg, Minuman Tradisional Khas Banyumas yang Manis dan Menyegarkan

Es Badeg, Minuman Tradisional Khas Banyumas yang Manis dan Menyegarkan

Es Badeg merupakan minuman yang berbahan dasar nira kelapa. Minuman tradisional ini memiliki rasa manis dan memiliki aroma harum yang khas. Minuman tradisional Indonesia sebenarnya sangat beragam, namun keberadaannya semakin hilang dengan hadirnya minuman kekinian kekinian yang dianggap lebih modern seperti Thai Tea, Bubble Tea, hingga Rice Mango. Salah satu yang jarang kita jumpai saat ini adalah Es Badeg. Es badeg, minuman tradisional khas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Minuman ini sudah ada sejak lama dan masih ada sampai sekarang. Es badeg sangat cocok dinikmati dalam kondisi dingin dan pas untuk dinikmati saat kondisi cuaca terik. Minuman ini berasal dari bunga kelapa atau dalam bahasa Jawa disebut manggar. Untuk membuat es badeg khas banyumas ini, bunga kelapa atau manggar disadap air niranya. Untuk mendapatkan bahan dasar membuat es badeg tidaklah mudah karena harus memanjat pohon kelapa dengan tinggi puluhan meter. Setelah itu barulah dipasang wadah untuk menampung air nira sampai penuh. Cara mendapatkan nira yang sulit dan beresiko tinggi inilah yang membuat es badeg khas Banyumas ini sangat langka ditemukan dan konon menjadi minuman legendaris. Bahkan, belakangan di Banyumas sendiri penjual es badeg ini sudah sangat susah ditemukan. Penjual es Badeg saat ini sangat jarang. Penjual es Badeg kerap menjual produknya dengan cara yang unik. Biasanya badeg diletakkan di dalam wadah bambu panjang. Bambu ini biasanya diletakkan di bagian belakang sepeda dan pedagang menjajakan badeg dengan berkeliling. Bambu yang digunakan sebagai tempat badeg ini disebut pongkor. Namun minuman khas Banyumas ini tidak dijual per-pongkor melainkan dijual per-gelas. Segelas es badeg biasanya dihargai antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Warna badeg ini menyerupai air kelapa namun tidak bening dan sedikit keruh. Airnya juga terasa manis dan menyegarkan, sehingga sangat efektif meredakan tenggorokan yang kering. Minuman tradisional es badeg khas Banyumas ini rasanya agak mirip dengan legen yang biasa ditemukan di Yogyakarta dan Jawa Timur. Bedanya, legen terbuat dari pohon siwalan sedangkan badeg terbuat dari bunga kelapa. Penjual es Badeg juga kerap menjajakan jajanan tradisional bernama cimplung. Cemilan cimplung ini terbuat dari singkong yang direbus dengan gula aren. Rasanya manis dengan tekstur yang kenyal dan nikmat disantap dalam keadaan hangat. Meski saat ini sudah jarang ditemukan penjual badeg dan cimplung, kuliner khas Banyumas ini tak hilang begitu saja. Saat ini cimplung dan badeg banyak disajikan di beberapa rumah makan dan kafe di Banyumas.