Jowonews

Rekomendasi Wisata Kudus Di Momen Liburan Tahun Baru

Rekomendasi Wisata Kudus Di Momen Liburan Tahun Baru

Banyak orang memanfaatkan libur tahun baru untuk pergi berlibur bersama keluarga. Beberapa tempat wisata Kudus, Jawa Tengah ini mungkin bisa menjadi salah satu destinasi liburan tahun barumu saat berada di Kota Kretek ini. Empat Rekomendasi Wisata Kabupaten Kudus Bukit Sepuser Kawasan Wisata Bukit Sepuser terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus. Daya tarik wisata ini adalah pemandangan alam sangat indah dari ketinggian. Suasana khas udara pegunungan alami yang sangat segar membuat tempat wisata ini semakin digemari oleh berbagai kalangan. Tiket masuk kawasan Bukit Sepuser hanya 2000 rupiah saja. Namun, untuk wisata berkemah harganya berbeda. Taman Pijar Taman Pijar merupakan wisata alam hutan pinus dengan pemandangan yang menawan dan indah dengan udara sejuk yang segar. Taman Pijar terletak di lereng gunung Muria di desa Kajar, kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Destinasi wisata ini sangat cocok untuk berwisata keluarga. Di sana, wisatawan akan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang sangat indah dengan spot foto yang cantik. Ada juga taman bermain atau arena bermain khusus untuk anak-anak. Bagi yang suka kulineran, Di Taman Pijar juga tersedia puluhan UMKM yang menjajakan dagangannya. Selain itu, terdapat restoran yang menyajikan menu premium dengan perpaduan menu makanan lokal, seperti getuk kajar dan aneka olahan kopi Tjolo. Wisatawan juga bisa bermalam, baik menggunakan tenda-tenda yang disediakan pengelola atau di pondok-pondok glamping yang ciamik. Harga tiket masuk objek wisata ini sangat terjangkau dengan beragam fasilitas yang ditawarkan yaitu Rp 15.000 dan tempat parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Museum Kretek Museum Kretek Kudus merupakan wisata edukasi yang terletak di desa Getaspejaten, kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Jika berangkat dari pusat kawasan Simpang Tiga Kudus, bisa ditempuh sekitar 10 menit. Tempat wisata yang dikelola pemerintah Kabupaten Kudus ini memiliki ratusan koleksi yang menceritakan kisah kretek di Kudus. Museum Kretek memiliki banyak koleksi sejarah kretek mulai dari rokok, alat tembakau, pendiri pabrik tembakau di Kudus, produk tembakau dari masa ke masa. Tidak hanya eksplorasi sejarah, tapi juga kolam renang anak. Ada juga replika rumah adat Kudus di kompleks taman. Saat berkunjung ke Museum Kretek, wisatawan harus membayar harga tiket masuk Rp 4.000 untuk hari biasa dan Rp 5.000 untuk hari libur. Harga tiket masuk ini hanya untuk perorangan. Museum Situs Purbakala Patiayam Museum Situs Purbakala Patiayam terletak di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Seperti namanya, museum ini menyimpan ribuan koleksi situs sejarah kuno di kawasan perbukitan Patiayam. Di ruang pameran terdapat berbagai jenis fosil hewan purba yang dapat dilihat wisatawan. Mulai dari gading purba, fragmen kerang purba, kerbau purba hingga beberapa fosil lainnya. Replika utuh kerangka manusia dan gajah purba juga dipamerkan. Ada juga penjelasan dan pemandu wisata dari pegawai museum, yang dapat membantu menginformasikan koleksi Museum Purbakala Patiayam.

Taman Menara Kudus Akan Difungsikan Untuk Wisata Seni dan Budaya

Taman Menara Kudus

KUDUS – Taman Menara Kudus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah telah selesai direvitalisais pada 25 Desember 2022, lalu. Tahun depan, kawasan Taman Menara Kudus akan mulai digunakan untuk kegiatan wisata, termasuk seni dan budaya. Taman Menara Kudus direvitalisasi sejak November 2022. Revitalisasi menggunakan anggaran sekitar Rp 600 juta dengan batas waktu hingga 25 Desember 2022. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah mengatakan, pihaknya menjadikan kawasan Taman Menara sebagai kegiatan wisata, seperti kegiatan seni, budaya, dan UMKM. “Langkah ini untuk menarik wisatawan dan meningkatkan PAD (Pendapatan Pokok Daerah, redaksi),” ujarnya, Jumat (30/12/2022). Menurutnya, kegiatan pariwisata cocok diselenggarakan di kawasan Taman Menara Kudus. Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan. “Agar wisatawan bisa betah dan berlama-lama di Kudus,” ujarnya. Sementara itu, Koordinator Taman Menara Kudus Budiyono mengatakan, penataan di kawasan Taman Menara Kudus dimaksudkan untuk mengatasi keluhan masyarakat. Terutama tentang kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di daerah tersebut. “Terkait dengan lalu lintas, ini juga karena keberadaan ojek menara. Kedepannya kami juga akan melakukan penataan terhadap ojek. Kami berharap Taman Menara akan lebih baik lagi ke depannya,” tambahnya.

Kudus Memiliki Enam Warisan Budaya Takbenda Nasional

Jamasan Keris Sunan Muria di Kudus

KUDUS – Kota Kretek Kudus saat ini memiliki enam Warisan Budaya Takbenda Nasional (WBTb). Keputusan penetapan WBTb ini dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) beberapa tahun terakhir. Warisan budaya itu meliputi Budaya Prosesi Jamasan Pusaka Pusaka Keris Cinthaka Warisan Tradisi Sunan Kudus, Buka Luwur Sunan Kudus, Kesenian Barongan, Dandangan, Jenang Kudus, hingga Joglo Pencu yang telah ditetapkan pada Tahun 2016. “Saat ini sudah ada enam WBTb yang dimiliki Kabupaten Kudus. Ini salah satu upaya untuk lebih melestarikannya,” kata Bambang Widiharto, Sub Koordinator Sentradasa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kudus, Jumat (30/12/2022). Setelah ditetapkan sebagai WBtb, pihaknya harus melaporkan secara rutin kegiatannya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan minimal satu tahun sekali. Jika tidak demikian, ada sejumlah ketentuan yang bisa berujung pada pencabutan status WBTb. “Setahun sekali kami meliput kegiatan budaya ini. Lanjutnya, bila tidak ada laporan kegiatan budaya selama 4 tahun berturut-turut, maka gelar WBtb akan dicabut,” ujarnya. Sejumlah seni dan budaya yang telah ditetapkan jadi WBtb nasional, lanjutnya, diharuskan merupakan budaya yang harus sudah mentradisi dan melekat di masyatakat. Bahkan paling tidak, tradisi tersebut harus sudah berusia 50 tahun.

Revitalisasi Mencapai 80 Persen, Taman Satwa Taru Jurug Akan Dibuka Januari 2023

Taman Satwa Taru Jurug

SURAKARTA – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dijadwalkan dibuka pada 27 Januari 2023 mendatang. Hal ini dilakukan setelah proses revitalisasi TSTJ mencapai 80 persen. “Bukanya sesuai dengan apa yang disampaikan Mas Wali (Wali Kota Solo) pada 27 Januari lalu. Soft opening ya, itu,” kata Direktur Utama Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, Jumat (30/12/2022). Bimo menjelaskan, ke depan, kebun binatang ini hanya sebatas soft opening, karena pembangunan baru di tahap 1. Di tahap 1, pembangunannya meliputi gerbang, kandang, dan pintu masuk langsung ke kebun binatang. “Jembatan ini sudah jadi. Ya, namanya tahap 1 belum sempurna, tapi nanti kalau sudah dibuka nyaman untuk menerima pengunjung. Untuk kafe, kita lihat dulu perkembangannya, apakah Januari nanti atau mundur,” jelasnya. Terkait biaya masuk TSTJ, pengelola masih dalam proses pengkajian. Di sisi lain, TSTJ nantinya akan berganti nama menjadi Solo Safari. Ia berharap dengan adanya pengelolaan yang melibatkan Taman Safari, TSTJ semakin dikenal. “Kami kan memang konservasi, kalau dulu lembaga konservasi kami berjuang untuk bertahan hidup. Nanti kan minimal jadi (kelas) B, standar pengelolaan satwa, tidak kehausan, tidak kelaparan, bisa hidup seperti di alam liar. Makanya disebut Solo Safari karena satwa lebih banyak dilepas,” papar dia. Bimo mengungkapkan, meski hewan tidak dikurung, pengelola tetap memperhatikan keselamatan pengunjung. “(Dengan sistem ini) hewan bisa bereproduksi sehingga bisa dilepas (ke alam bebas), tujuannya untuk mewujudkan itu,” jelasnya.

Dataran Tinggi Puncak Gunung Gupak Magelang Telah Diresemikan

Gunung Gupak Magelang

MAGELANG – Akhirnya wisata dataran tinggi puncak Gunung Gupak Magelang diresmikan oleh Bupati Magelang pada 29 Desember 2022, kemarin. Tempat ini menjadi salah satu desa wisata penunjang candi Borobudur yang akhir-akhir ini semakin masif berkembang. Lokasi Puncak Gunung Gupak Magelang berlokasi di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasi ini merupakan objek wisata dataran tinggi berbasis konservasi alam. Bupati Magelang Zaenal Arifin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, masyarakat harus bersyukur. Pasalnya, Kabupaten Magelang dikaruniai alam yang begitu indah sehingga menjadi daya tarik dan potensi wisata. “Masyarakat Kabupaten Magelang harus selalu bersyukur dikaruniai alam yang begitu indah,” ungkapnya. Menurutnya, jika potensi ini dimanfaatkan secara maksimal, tentu akan menjadi potensi wisata yang luar biasa. “Seperti halnya tempat-tempat yang saat ini sudah terkenal seperti Ketep Pass, Nepal Van Java, Punthuk Setumbu, Silancur Highland, dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (29/12/2022). Potensi Gunung Gupak, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan puncak sembilan gunung secara utuh, yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Telomoyo, Andong, Prau, Menoreh, dan Gunung Tidar. Wahana yang disajikan berupa camping ground, wisata edukasi pertanian yang bisa dinikmati oleh pengunjung.