Jowonews

Bank Jateng Luncurkan Buku Ensiklopedia Jawa Tengah

Bank Jateng

SEMARANG – Bank Jateng baru-baru ini meluncurkan Ensiklopedia Jawa Tengah: Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Buku tersebut berisi laporan kinerja yang dilakukan oleh Bank Jateng yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng selama kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Peluncuran ensiklopedia tersebut dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bank Jateng yang diwakili oleh Irianto Harko Saputro, Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Irianto mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Bank Jateng dengan Pemprov Jateng selama sepuluh tahun terakhir memiliki agenda penting yaitu sinergi dalam meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM di Jawa Tengah. Menurut Irianto, Bank Jateng percaya bahwa UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jateng dan nasional secara keseluruhan. Karena itu, Bank Jateng selalu memberikan dukungan kepada UMKM melalui penyaluran pembiayaan, penyelenggaraan pelatihan, dan pendampingan ekspor. Bank Jateng juga memiliki Unit Layanan Mikro yang khusus melayani para pelaku UMKM. “UMKM dipilih dan dilatih, serta diberikan pembiayaan dari awalnya nasabah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga menjadi nasabah kredit komersial dan terus meningkat hingga ke kredit ekspor,” ujarnya dalam unjuk wicara atau talkshow Ngopi Ngapak yang merupakan bagian dari rangkaian acara Bursa KUKM. Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi Bank Jateng yang turut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM. Menurut Ganjar, dari hasil evaluasi terhadap para pelaku UMKM Jateng, salah satu kebutuhan yang paling mendas. Foto dok. Antara Jateng

Pesona Hutan Walitis Temanggung, Terdapat Pohon Purba Berukuran Raksasa

Pesona Hutan Walitis Temanggung, Terdapat Pohon Purba Berukuran Raksasa

Hutan Walitis atau merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di kawasan hutan Rasamala Kabupaten Temanggung. Di tengah ratusan pohon di kawasan hutan Rasamala, terdapat satu pohon yang memiliki ukuran batang yang sangat besar. Pohon yang dimaksud adalah pohon walitis yang diyakini telah berumur ratusan tahun. Pohon walitis ini memiliki tinggi 30 meter dengan diameter batang sekitar 7,5 meter. Karena ukurannya yang sangat besar, diperlukan enam hingga tujuh orang dewasa yang berpegangan tangan untuk mengukurnya kembali. Sebelumnya, terdapat beberapa pohon walitis di hutan Rasamala, namun karena ditebang oleh penduduk sekitar, hanya tersisa satu pohon saja. Selain memiliki tinggi dan ukuran batang yang besar, pohon walitis juga memiliki keunikan lain yang pasti akan membuat siapa saja takjub. Pada suatu kejadian, terjadi kebakaran di hutan ini. Namun, pohon walitis tersebut tidak terbakar sama sekali, sebuah hal yang sangat aneh. Mitos Pohon Walitis Walitis berasal dari gabungan kata ‘wali’ dan ‘titis’ yang artinya pohon ini ditanam oleh seorang wali, seorang tokoh yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Dari cerita yang diceritakan oleh para sesepuh di desa setempat, wali yang dimaksud dalam penamaan pohon ini adalah Ki Ageng Makukuhan. Menurut cerita, Ki Ageng Makukuhan pernah mengungsi ke hutan Rasamala dan menancapkan tongkatnya ke tanah di kawasan hutan terbawah sebagai tanda keberadaannya di sana. Meskipun kebenarannya belum pasti, namun diyakini bahwa tempat di mana tongkat Ki Ageng Makukuhan ditanamkan menyebabkan tumbuhnya pohon raksasa Walitis. Ki Ageng Makukuhan adalah seorang ulama terkenal di Temanggung yang berjuang untuk menyebarkan agama Islam. Menurut mitos lain, pada tahun 1966 pohon Walitis tersambar petir dan terbelah menjadi dua, tetapi pohon itu dapat pulih dengan sendirinya dari waktu ke waktu. Bahkan, dipercaya bahwa ranting yang jatuh dari pohon tersebut dapat menambah karisma seorang pemimpin atau pejabat politik sehingga banyak pejabat politik yang ingin memiliki ranting pohon tersebut. Banyak pengunjung yang ingin membuktikan keberadaan pohon Walitis ini dan berharap dapat membawa pulang ranting sebagai kenang-kenangan. Selain melihat pohon raksasa, pengunjung juga dapat menikmati keindahan panorama alam yang menampilkan dua gunung, yaitu Gunung Sumbing dan Sindoro. Pohon Purba Tak Terbakar Api Di samping itu, Pohon Walitis dikenal sebagai pohon kuno yang tidak dapat hancur ketika terbakar. Fakta ini terbukti ketika kebakaran hutan menyebar di lereng Gunung Sumbing, di mana banyak pohon lain yang mati dan roboh karena terbakar, tetapi Pohon Walitis tetap berdiri tegak dan memiliki dedaunan yang lebat. Karena berada di daerah yang sejuk, lereng Gunung Sumbing menjadi tempat wisata yang populer, terutama di tempat di mana Pohon Walitis tumbuh. Perjalanan Menuju Hutan Walitis Temanggung Agar menyaksiskan keberadaan Pohon Walitis di hutan Rasamala, para pengunjung akan menghadapi rute perjalanan yang cukup menantang. Kendaraan yang digunakan harus bertenaga karena banyak melewati tanjakan. Jika menggunakan kendaraan beroda dua, pengunjung dapat langsung mencapai tempat pohon tersebut berada. Sebelum memasuki hutan, para pengunjung juga akan melintasi Embung Jetis, dari sini pemandangan hutan dengan latar Gunung Sumbing terlihat sangat indah. Terlebih lagi, jika dilihat dari gardu pandang yang diisi Embung, di arah sebaliknya akan terlihat panorama Kota Temanggung dari kejauhan. Pilihan Transportasi Opsi transportasi yang dapat dipilih untuk mencapai hutan walitis adalah mobil ataupun sepeda motor. Untuk mengetahui rute yang harus ditempuh, dapat mengandalkan panduan dari Google Maps yang dapat diakses melalui perangkat pintar Anda. Jika menggunakan moda transportasi umum seperti bus, Anda dapat turun di Kecamatan Selompampang. Kemudian, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek atau kendaraan umum lainnya untuk menuju Desa Tanggulanom. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga mencapai lokasi wisata hutan walitis di Tanggulanom Temanggung yang terletak di Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung.

Oleh-oleh Grobogan Terbaik Untuk Keluarga Tercinta di Rumah

Oleh-oleh Grobogan Terbaik Untuk Keluarga Tercinta di Rumah

Oleh-oleh Grobogan berikut mungkin bisa menjadi rekomendasi bagi Anda saat berkunjung ke Kota Swieke ini. Walaupun kota ini tidak sebesar dan sepopuler kota-kota sekitarnya seperti Solo, Semarang, dan lain-lain, namun siapa sangka bahwa kota ini memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang menarik bagi para wisatawan. Selain itu, ada juga sejumlah kuliner khas Grobogan yang pantas dijadikan oleh-oleh. Kuliner-kuliner tersebut tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga dijual dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya itu, keunikan dan rasa dari kuliner-kuliner di Kabupaten Grobogan dapat dianggap sebanding dengan daerah-daerah yang lebih terkenal. Oleh-oleh Grobogan Yang Unik dan Menggugah Selera Berikut ini adalah oleh-oleh khas Kabupaten Grobogan yang bisa dijadikan pilihan ketika berkunjung ke daerah tersebut. Emping Jagung Makanan ini menjadi oleh-oleh yang khas karena di Grobogan menjadi salah satu sentra penghasil jagung. Emping jagung memiliki rasa yang khas, yaitu renyah dan gurih, serta lebih tipis jika dibandingkan dengan emping melinjo. Makanan ringan ini sangat pas untuk dijadikan camilan saat menonton TV atau berbincang-bincang dengan keluarga. Rasa gurih dan sedikit pedas dari makanan ringan ini juga terkenal sebagai oleh-oleh khas Purwodadi di kalangan masyarakat setempat. Yangko Makanan ini merupakan salah satu oleh-oleh khas Purwodadi yang memiliki nama serupa dengan wingko. Yangko dibuat dari campuran gula dan ketan. Di dalamnya terdapat isian gula jawa atau kacang yang telah dihaluskan. Dari penampilan dan kemasannya, kue ini sangat menyerupai dodol asli Garut. Namun, yang membedakan kue yangko adalah variasi warnanya yang mencakup hijau, kuning, dan merah muda. Kue ini diproduksi secara massal di desa Godong, Kabupaten Grobogan dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Kue Semprong kuliner satu ini mirip dengan egg roll. Rasanya manis, asin, dan renyah. Cemilan kering ini menjadi oleh-oleh yang populer di Purwodadi. Merk yang terkenal adalah Ganeca. Kue semprong umumnya disajikan oleh masyarakat Grobogan saat Hari Raya. Ini tentu menjadi salah satu oleh-oleh yang sesuai sebagai hadiah ketika mengunjungi keluarga. Marning Jagung Makanan ringan yang satu ini terbuat dari jagung dan memiliki cita rasa yang gurih serta tekstur yang renyah. Kamu pasti akan ketagihan mencicipinya. Sekarang ini, kamu bisa menemukan banyak variasi rasa yang tersedia di pasaran. Marning jagung juga merupakan oleh-oleh khas Purwodadi yang mudah ditemukan di toko oleh-oleh. Sale Banyak daerah yang menghasilkan sale sebagai oleh-oleh khas. Ini karena rasa sale yang lezat dan daya tahannya yang terbukti. Namun, setiap daerah memiliki citarasa yang berbeda. Sale Purwodadi dijual dalam dua varian: basah dan kering. Kamu dapat memilih sesuai selera. Pasti akan tersedia di pusat oleh-oleh. Sambal Pecel Gambringan Sambal pecel sudah menjadi makanan yang umum. Namun, setiap daerah memiliki sambal pecel dengan karakteristik yang berbeda-beda, seperti sambal pecel gambringan yang memiliki rasa gurih dan asin yang khas. Ini berbeda dengan sambal pecel lain yang lebih manis. Anda bisa mendapatkan sambal pecel kering di toko oleh-oleh pusat Purwodadi. Anda bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Telur Asin Bledug Telur asin ini serupa dengan telur asin biasanya. Namun, yang membedakannya adalah penggunaan garam lokal Puwodadi dalam proses pembuatannya. Selain itu, nama bledug berasal dari daerah penghasil garam, yaitu Bledug Kuwu. Sirup Kartika Sirup Kartika merupakan salah satu jenis oleh-oleh khas yang terkenal di kalangan penduduk Grobogan. Pabriknya terletak di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Sirop dengan kemasan yang berwarna merah khasnya dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko, terutama di beberapa pusat oleh-oleh Purwodadi. Kecap Purwodadi Cap Udang Kecap Purwodadi Cap Udang terkenal dengan reputasinya yang legendaris. Produk ini dapat ditemukan di beberapa tempat penjualan oleh-oleh dan di pasar modern Purwodadi. Kecap ini dilabeli dengan label berwarna cerah kuning dengan gambar udang berwarna merah. Labelnya menampilkan nama Kecap Purwodadi cap Udang Manis Gurih yang dibuat oleh Ny. Oei Hok Hoo dan dikemas dalam botol kaca dan plastik. Tempe Keripik Di samping kecap, Kedelai Grobogan diolah menjadi berbagai produk, termasuk tempe kripik yang bisa dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke kerabat. Makanan ini terkenal di Grobogan dan dianggap sebagai hidangan khas Purwodadi. Tempe kripik sangat pas sebagai camilan atau pelengkap makan nasi. Pusat Oleh-oleh Grobogan Harus diingat bahwa kebanyakan barang oleh-oleh yang disebutkan di atas tersedia di tiga lokasi pusat oleh-oleh di Grobogan. Ketiga lokasi tersebut adalah Pusat Oleh-Oleh Purwodadi “Mas Bambang” di Jalan Purwodadi-Solo, yang terletak di Desa Depok, Kecamatan Toroh. Selanjutnya, Pusat Oleh-Oleh Purwodadi “Toko Dewi” di Jalan MT Haryono No 91 Purwodadi, sekitar 250 meter ke utara dari perempatan RS Yakkum Purwodadi. Terakhir, Pusat Oleh-Oleh Purwodadi “Toko Viva” di Jalan Ahmad Yani No 37, sekitar 50 meter ke timur dari Pasar Induk Purwodadi.