Jowonews

Pijar Park Kudus, Menikmati Keindahan Alam di Lereng Gunung Muria

Pijar Park Kudus, Menikmati Keindahan Alam di Lereng Gunung Muria

Pijar Park Kudus yang terletak di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, merupakan salah satu tempat yang sedang populer belakangan ini. Pijar Park berada di lereng Gunung Muria, searah jalan menuju makam Sunan Muria. Jadi saat kamu sedang berziarah, kamu bisa singgah ke tempat wisata ini. Keindahan suasana dari Pijar Park pada siang dan malam hari memiliki kesan yang berbeda. Pada malam hari, lampu-lampu berkelap-kelip menyala, dan pada siang hari, spot foto terlihat jelas dan terang. Daya Tarik Pijar Park Kudus Pijar Park bisa disebut sebagai tempat wisata serba ada. Pijar Park memiliki banyak lokasi menarik, mulai dari permainan anak, lokasi foto, bahkan tersedia musholla untuk menjalankan ibadah. Terdapat area permainan anak seperti pasar malam, terdapat area kafe dan kemah. Jika akhir pekan akan ramai hingga tengah malam karena biasanya ada api unggun dan musik tari-tarian. Jika ingin mendirikan kemah per orang biasa dikenakan biaya Rp.25.000 yang akan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya. Beberapa lokasi menarik dan kegiatan yang dapat dilakukan di Pijar Park antara lain, tempat berkemah, lokasi foto instagramable, pasar krempyeng, food court, pernikahan di luar ruangan, kegiatan outbound, wisata berkuda dan wisata edukasi kopi serta pembuatan getuk nyimut. Selain itu, Pijar Park dapat dijadikan tempat wisata bagi keluarga yang ingin berlibur di sore hari dengan suasana pepohon pinus, bersama teman atau pasangan suami istri untuk mencari suasana yang romantis. Penginapan Pijar Park Bagi Anda yang berasal dari luar kota Kudus, Anda dapat menginap di daerah Pijar Park dengan menyewa kamar di Penginapan yang tersedia. Fasilitas yang akan Anda peroleh sangat lengkap bahkan ada area memasaknya juga. Tarif penginapan Pijar Park dimulai dari Rp. 500.000,- hingga Rp. 850.000,- per malam dengan desain kamar yang sangat estetis. Terdapat balkon untuk menikmati pemandangan yang cantik di pagi hari. Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Pijar Park Dikutip dari laman kuduskab.go.id, Waktu beroperasi dari Pijar Park Kudus adalah setiap hari dan 24 jam. Biaya tiket masuk sangat terjangkau, yaitu antara Rp10.000, sedangkan untuk parkir berkisar Rp2000 sampai Rp5000. Jika ingin mendirikan camping per orang biasa dikenakan biaya Rp25.000 yang akan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya. Di sini harga minuman yang dijual dihargai mulai Rp5.000 saja. Harga menu camilan makanan juga ditetapkan dengan harga yang ramah di kantong, contohnya tempe mendoan dan tahu walik dengan harga Rp10.000 saja. Tarif parkir hanya Rp2.000 saja. Apabila ingin masuk ke wahana jembatan pinus, maka pengunjung perlu membayar tiket Rp5.000. Rute Menuju Pijar Park Kudus Jalur ke Pijar Park dari pusat kota atau Alun-Alun Kudus memiliki jarak sekitar 16 Km dan membutuhkan waktu sekitar 29 menit jika menggunakan mobil. Anda dapat mengarahkan kendaraan ke Simpang Tujuh kemudian belok kiri ke Jl. Raya Kudus-colo/Jl.Sunan Muria, kemudian belok kiri ke Jl. Sosrokartono dan terus mengikuti jalan tersebut hingga sampai di lokasi wisata Kudus yang satu ini.

Rekomendasi Oleh-oleh Semarang untuk Keluarga di Rumah

Rekomendasi Oleh-oleh Semarang untuk Keluarga di Rumah

Rekomendasi oleh-oleh Semarang berikut ini mungkin bisa menjadi referensi Anda saat berkunjung ke Kota Atlas. Kota Semarang dinilai sebagai kota dengan nilai budaya Jawa Tengah yang kuat. Karena itu, kota ini hampir tak pernah sepi oleh wisatawan. Tentunya, setelah berkunjung, mereka mencari oleh-oleh Dikutip dari artikel Penelusuran Jejak Makanan Khas Semarang Sebagai Aset Inventarisasi dan Promosi Wisata Kuliner Jawa Tengah yang ditulis Novia Rochmawati, Nailah, dan Imam Oktariadi, masyarakat Semarang cenderung menyukai hidangan dengan rempah-rempah yang sederhana. Selain itu, rasa hidangan di Semarang terkenal akan kepedasannya. Rekomendasi Oleh-oleh Makanan Semarang Sambal Goreng Semarang Sambal Goreng Semarang sering kali disuguhkan pada acara santap bersama. Komposisinya terdiri dari kentang, telur, dan hati ampela ayam. Komponen kuliner ini terdiri dari sambal merah yang terbuat dari cabai, bawang bombay dan bawang putih, kemiri, hingga daun salam. Di tempat lain, Sambal Goreng Semarang sering juga dikenal sebagai sambal goreng ati. Pindang Serani Pindang Serani dikenal dengan pembuatannya yang cukup sederhana. Menurut artikel Penelusuran Jejak Makanan Khas Semarang Sebagai Aset Inventarisasi dan Promosi Wisata Kuliner Jawa Tengah oleh Novia Rochmawati, Nailah, dan Imam Oktariadi, metode memasak hidangan ini dilakukan dengan merebus ikan pindang bersama bumbu-bumbu dapur, seperti garam, bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, dan serai. Glewo Koyor Glewo Koyor sebenarnya adalah nasi berkuah kelapa dengan lauk daging sapi. Sajian ini, meskipun terkenal di Semarang, keberadaan kuliner ini kini semakin langka. Kuliner yang satu ini memiliki rasa kelapa yang lezat, dan umumnya disantap dengan keripik emping. Mie Titee Mie Titee menggabungkan hidangan mie kuning yang tebal dengan hiasan daging babi dan udang kecil. Supnya jernih dan lezat, dicampur dengan berbagai jenis sayuran seperti sawi dan kecambah. Makanan Mie Titee juga dikenal sebagai makanan khas China. Lontong Cap Gomeh Lontong Cap Gomeh tidak hanya terkenal di Semarang tetapi juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Lauk utamanya adalah opor ayam, sayur labu siam, sambal goreng ati, tepung kedelai, dengan taburan bawang goreng. Menariknya, makanan ini adalah perpaduan dari budaya Jawa dan Cina. Rekomendasi Oleh-oleh Minuman Semarang Wedang Tahu Wedang Tahu yang terkenal di Semarang sering disebut sebagai Tahwa di tempat lain. Proses pembuatannya dilakukan dengan merendam kedelai segar selama semalam, kemudian dibersihkan kulitnya. Setelah itu, kembang tahu disajikan dengan jahe dan kacang-kacangan. Wedang kacang Seperti namanya, wedang atau minuman panas ini menggunakan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Rasanya manis, berstruktur, dan panas. Es Gempol Es Gempol memadukan gempol atau adonan tepung beras yang tercampur dengan siraman kuah santan dan gula. Untuk menghasilkan gempolnya, dibutuhkan tepung beras, tepung sagu, air hangat, dan garam yang cukup. Sedangkan gula yang dimaksud adalah kombinasi gula merah, daun pandan, air, dan garam. Jamu Jun Siapa yang bilang jika oleh-oleh jamu tidak menarik? Malahan, Jamu Jun asal Semarang ini dianggap istimewa karena dibuat tidak hanya dari satu, melainkan 12 macam rempah sekaligus. Nama jun itu sendiri diambil dari tempat penyimpanannya, yaitu gerabah yang mirip dengan kendi. Es Kombor Jika belum pernah mendengar nama Es Kombor sebelumnya, ini adalah minuman kuno yang terkenal pada tahun 80-an. Sampai sekarang, Es Kombor masih ada, tetapi sudah mulai jarang dijual. Rasa Es Kombor pekat akan tape yang manis, asam, dan menyegarkan. Rekomendasi Oleh-oleh Camilan Semarang Lumpia Jika kita berbicara tentang Lumpia Semarang, sepertinya banyak orang yang sudah mengenal makanan khas yang terkenal ini. Pada umumnya, Lumpia Semarang diisi dengan bambu muda, telur, ayam, atau udang. Disajikan dengan tambahan serai, cabai kecil, atau saus pedas. Wingko Babat Makanan ringan lain yang tidak kalah terkenal adalah Wingko Babat. Gabungan beras ketan dan serutan kelapa yang khas, membuat Wingko Babat tidak pernah terlewatkan dari saran oleh-oleh khas Semarang. Oleh karena itu, tidak sulit menemukan warung-warung yang menjual Wingko Babat ini. Kue Ganjel Ril Kue Ganjel Ril memiliki bentuk persegi panjang, dengan warna yang kecoklatan. Nama Ganjel Ril sendiri bermakna pengganjal atau penopang rel kereta. Karena bentuknya yang menyerupai penopang rel kereta api itulah yang membuat kue ini disebut sebagai Kue Ganjel Ril. Ketan Salak Saat berkunjung ke Semarang, ketan salak ini tak patut Anda pertimbangkan sebagai oleh-oleh. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat ketan salak antara lain beras ketan, gula aren, daun pandan, serutan kelapa, garam, dan air. Warna ketan salak ini mayoritas coklat, dengan rasa yang manis, kenyal, dan gurih. Serabi Kucur Serabi Kucur memiliki bentuk bundar yang lembut. Makanan ringan ini terbuat dari tepung beras dan kelapa yang dipanggang di wajan kecil. Oleh karena itu, rasa Serabi Kucur mudah dikenali karena kombinasi manis dan gurih yang menyatu.

BUMD Belum Support Anggaran Daerah, Perlu Ada Terobosan

SEMARANG – Peningkatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi usaha bersama untuk dapat memberikan keuntungan bagi daerah. Model pengurusan perusahaan pemerintah itu masih belum terlihat baik dalam mencapai target pendapatan maupun keahlian bisnis. Hal ini diungkapkan Prabowo Yudho selaku akademikus dari Fakultas Ekonomi Unnes dalam dialog Prime Topic : Tata Kelola BUMD Prov. Jateng, Rabu (12/7/2023). Menurutnya, belum ada terobosan usaha yang menjadikan keuntungan BUMD naik. Dari 11 unit usaha yang ada nilai aset antara Rp 91 triliun sampai Rp 120 triliun. Namun demikian penambahan pendapatan daerah tercatat Rp 160 miliar. Baginya, nilai aset dengan perbandingan pendapatan tak sesuai. “Ada aset yang tidak dikelola atau pasif. Perlu keputusan yang berani untuk mengelola aset sebesar itu. Sayang, asetnya besar namun pendapatannya kecil, kalau dijumlah ahanya 3,3 persen. Ingat, BUMD itu profit oriented (fokus keuntungan) bukan social oriented (fokus sosial),” ucapnya.   Terlebih dalam penerapan good corporate government (GCG), nilai profesionalitas jadi tolok ukur utama. Menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus terus digenjot untuk diterapkan. Anggota Komisi C DPRD Jateng Agung Budi Margono meluruskan nilai pendapatan yang disetor hanyalah 0,5 persen dari total nilai aset Rp 125 triliun. Sebagai komisi yang membidangi masalah perekonomian, optimalisasi BUMD menjadi dorongan untuk diwujudkan. Menurutnya, keputusan pemerintah dalam hal ini gubernur menjadi penentu kemajuan usaha perusahaan daerah itu. “Saya mau meluruskan data terlebih dahulu  bahwa bukan 3,3%, hanya 0,5%  kalau dari aset Rp 125 triliun aset kita. Itulah mengapa mengelola hal ini harus sangat serius. DPRD memiliki keterbatasan untuk mendorong usaha daerah maju. Contoh Bank Jateng yang  sudah lama didorong untuk digitalisasi baru pada tahun lalu kita  memiliki Qris. Aplikasi Qris ini banyak digunakan di UMKM. Sehingga ketika transaksi retail terjadi faktor kali dapat diserap oleh Bank Jateng yang merupakan bank milik rakyat Jawa Tengah  dikelola  lagi oleh Bank Jawa Tengah untuk kembali lagi ke masyarakat Jawa Tengah,” kata dia. Kepala Biro Perekonomian Jateng July Emmylia mengakui belum sepenuhnya BUMD berkinerja optimal. Dengan semakin mengoptimalkan pendapatan dari BUMD, maka keuangan daerah tidak tergantung pada dana transfer dari pusat. Hanya saja yang patut ditabalkan dari pengelolaan BUMD, lanjut dia, meski pendirian perusahaan mengejar laba (profit/keuntungan), ada fungsi lain seperti menggerakan ekonomi yang efeknya lebih luas, selain itu  memberikan kemanfaatan pelayanan umum, kemudian baru laba dalam bentuk deviden untuk sumbangan ke PAD. “Contoh untuk mencukupi kebutuhan masyarakat kita mempunyai TUJ atau Tirta Utama Jawa Tengah sebagai pemasok bahan baku air bersih ke SPAM Regional Jawa Tengah. Kemudian, BPR BKK yang sudah  memberikan kredit Rp 5 triliun lebih kepada UKM, dan Bank Jateng sudah memberikan kredit kepada wirausaha muda Rp 5 triliun lebih. Jika dikatakan sumbanganya masih kecil saya sepakat namun, jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang diketahui PAD nya jauh di atas Jawa Tengah sumbangan deviden Jawa Tengah justru lebih besar,” jelasnya. Agung BM turut menyatakan, optimalisasi BUMD tidak hanya pada konteks teknokratik tetapi juga ada satu lagi pendekatan politik secara tepat. Dorongan beberapa pihal supaya ada BUMD masuk IPO. Tapi, dalam beberapa diskusi sepertinya masih perlu panjang pembahasan mengenai detail tersebut dimana prinsipnya adalah tata kelola BUMD memiliki banyak aspek yang harus diperhatikan seperti penyertaan modal ada yang memang perlu didukung baik karena memang perlu untuk men-scale up daripada perusahaan tersebut atau yang sifatnya sudah terdilusi.