Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

71 Karya Sketsa Sambut “International Semarang Sketchwalk”

SEMARANG, Jowonews.com – Sebanyak 71 karya sketsa mengeksplorasi berbagai sudut perkotaan yang terangkum dalam tema “City in Line” dipamerkan di Galeri Semarang mulai 13-28 Agustus 2016.

“Ada 54 seniman yang memamerkan karya-karya sketsanya di sini,” kata ketua panitia pameran “City in Line” Yudi Mahaswanto di sela pembukaan pameran tersebut di Semarang, Sabtu malam.

Berbagai objek ditampilkan, seperti “Pasar Gang Baru” karya Rudi Hartanto, “Borobudur” karya LK Bing, “Museum Mpu Tantular” garapan Darman Angir, dan Donny HW dengan “Kampung Jowo Sekatul”.

Tak hanya seniman dari Indonesia, sejumlah seniman asing turut ambil bagian, antara lain dari Thailand dan Malaysia yang mengirimkan karya-karya sketsa terbaiknya untuk dipamerkan.

Objek sketsa yang dituangkan dalam karya juga tak terbatas yang ada di Semarang, melainkan juga kota-kota lainnya, termasuk objek yang ada di negara asal sang seniman asing.

Seperti Sh’ng Kiah Kiean, seniman sketsa dari Penang Malaysia yang menampilkan beberapa karyanya, yakni “Farquhar Street” yang menggambarkan sudut kota yang terletak di Negeri Jiran itu.

Namun, ada pula dua karyanya yang justru mengambil objek di dua kota di Indonesia, seperti karyanya “Jalan Sumaraja Bandung” di Bandung dan “Candi Prambanan” di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pameran itu, sambung Yudi, sebenarnya merupakan salah satu bagian dari rangkaian dari pergelaran “International Semarang Sketchwalk” yang bakal dilangsungkan pada 26-28 Agustus mendatang.

“Ya, istilahnya semacam pemanasan. Untuk mengangkat emosi teman-teman ‘sketcher’. Makanya, kami adakan (pameran, red.) dua minggu sebelum International Semarang Sketchwalk digelar,” katanya.

Terbukti, kata pria ramah yang merangkap sebagai Ketua “Semarang International Sketchwalk” itu, animo seniman sketsa untuk ambil bagian dalam pameran itu cukup besar, termasuk seniman asing.

BACA JUGA  P2T Siapkan Konsinyasi Pembebasan Lahan Tol Batang-Pemalang

Bahkan, beberapa seniman yang sudah tergolong profesional menggunakan media lukis yang berbeda dibandingkan biasanya, seperti ranting sehingga membuat hasil sketsanya terlihat unik.

“Mereka (seniman asing, red.) mengirimkan karyanya dalam bentuk ‘softcopy’ dulu, kemudian kami seleksi untuk yang akan dipamerkan. Rata-rata seniman asing mengirimkan lima karya,” katanya. Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...