SALATIGA – Saat berkunjung ke Kota Salatiga, kini Anda bisa menikmati jajanan es krim yang terbuat dari olahan singkong. Inovasi ini diharapkan bisa membantu meningkatkan pendapatan para petani singkong di daerah setempat.
Ide kreatif es krim singkong pertama kali dikembangkan oleh Joko Mulyono, warga Kampung Singkong, Desa Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Bahan utamanya adalah mocaf atau tapioka, gula pasir, susu bubuk, susu kental manis, bahan pengembang makanan dan minuman.
“Untuk membuat es krim singkong, semua bahan dicampur hingga lembut dan meleleh,” Kata Joko, Senin (16/01/2023), dikutip dari iNews Jateng.
Kemudian, lanjutnya, dimasak sampai mendidih, aduk sampai lembut, sehingga tepung semakin tercampur sempurna.
Kemudian, dinginkan selama 8 jam di dalam freezer. Selanjutnya dicairkan lagi dengan blender dan siap dikemas dalam gelas kecil. Varian rasa es krim singkong disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Permintaan pasar paling banyak ada tiga varian yaitu coklat, vanilla dan strawberry. Secangkir es krim singkong dijual seharga Rp 5.000. Dalam sehari, Joko bisa membuat 150 hingga 180 cup es krim singkong. Sebagian besar produk dijual di beberapa kafe di sekitar kota Salatiga.
Keunggulan singkong dibandingkan tepung lainnya adalah kandungan glutennya yang rendah. Ini bagus untuk orang yang alergi gluten, jadi orang sakit dan anak berkebutuhan khusus bisa mengonsumsi mocaf. Inovasi ini dapat meningkatkan nilai ekonomi Joko dan petani singkong di wilayah Salatiga.
Foto: dok. Tribun Jateng