Banjarnegara, Jowonews.com – Sejumlah petani cabe di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terancam gagal panen akibat kekeringan meskipun mereka telah berupaya mengairinya dengan menggunakan pompa air.
“Akibat kurangnya pasokan air, bunga cabai banyak yang rontok sehingga kami terancam gagal panen. Padahal, harga cabe di tingkat petani sedang bagus karena mencapai Rp30.000 per kilogram,” kata salah seorang petani cabai Tofa di Desa Majatengah, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jumat (14/8) kemarin.
Ia mengaku telah berupaya menyelamatkan tanaman cabainya dengan cara menyirami menggunakan pompa air. Akan tetapi, kata dia, upaya tersebut tidak maksimal karena selain kekeringan, kabut yang tebal turut menyebabkan kerusakan bunga cabe. “Selain cabe, tanaman tomat pun terancam gagal panen karena bunganya juga rontok akibat kekeringan,” katanya.
Sementara petani cabai di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, Mahmudin mengaku sengaja menginap di ladang untuk menjaga tanaman cabainya agar tidak dicuri. “Kebetulan ladang cabai saya dekat dengan sumber air sehingga kebutuhan air tetap terpenuhi meskipun tidak maksimal,” jelasnya. (JN03)