PURBALINGGA, Jowonews.com – Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2018 untuk Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meningkat dari tahun sebelumnya meskipun tidak sebesar jumlah yang diusulkan, kata Kepala Dinas Pertanian (Dintan) Purbalingga Lily Purwati.
“Jika dibanding tahun sebelumnya, alokasi pupuk urea untuk Purbalingga pada tahun 2018 meningkat sebesar 9,63 persen, ZA naik 41,24 persen, NPK bertambah sebesar 35,9 persen, dan organik meningkat 171,1 persen, sedangkan SP-36 turun 1,6 persen,” katanya melalui Staf Bidang Tanaman Pangan Dintan Purbalingga Florentina Sekar Prima Swari di Purbalingga, Minggu.
Kendati demikian, dia mengatakan alokasi pupuk tersebut tidak sebesar usulan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam hal ini, kata dia, volume pupuk urea bersubsidi yang diajukan sebesar 17.340 ton namun hanya disetujui sekitar 95,09 persen atau 16.490 ton.
Sementara untuk ZA sebesar 1.000 ton atau disetujui 93,6 persen dari pengajuan 1.068 ton dan organik sebesar 1.700 ton atau disetujui 6,7 persen dari usulan 25.206 ton.
Volume pupuk SP-36 yang diusulkan sebesar 2.273 ton namun hanya disetujui 1.053 ton atau 46,33 persen dan NPK mendapat alokasi 7.500 ton atau 49,37 persen dari jumlah yang diusulkan sebesar 15.192 ton.
“Jadi, alokasi pupuk yang diterima tidak sebesar usulan dalam RDKK. Namun, kami berharap alokasi pupuk bersubsidi tersebut dapat memenuhi kebutuhan petani di Purbalingga selama tahun 2018,” tutur Florentina, menambahkan.
Ia mengakui jika dilihat dari besaran alokasi pupuk untuk Purbalingga tersebut, kemungkinan terjadinya kekurangan sangat kecil.
Akan tetapi jika diturunkan ke tiap kecamatan, kata dia, berpotensi terjadi kekurangan.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya melalui mekanisme yang telah ditentukan akan mengajukan ke Pemprov Jateng agar kekurangan yang terjadi dapat dipenuhi.(jwn4/ant)
