Jowonews

Warga Magelang Gelar Parade dan Kirab Merah Putih Sepanjang 100 Meter di Borobudur

Parade dan Kirab Merah Putih

MAGELANG – Masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar Parade Merah Putih dan panggung kebangsaan di kawasan Candi Borobudur. Peserta parade melakukan kirab Bendera Merah Putih sepanjang 100 meter dan mengibarkan 500 Bendera Merah Putih, Sabtu (14/8/2022) malam. Parade bertajuk “Tolak Intoleransi dan Radikalisme, Perkuat Nasionalisme untuk Indonesia Jaya” tersebut diikuti sekitar 700 orang dari wilayah Magelang dan sekitarnya. Penanggung Jawab Kegiatan, Abbet Nugroho mengatakan, agar masyarakat Indonesia senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menurutnya kelompok-kelompok intoleran yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara masih bergentayangan di tengah masyarakat. “Paham-paham yang berlawanan dengan Pancasila masih ada dan membaur dalam kehidupan bermasyarakat, maka potensi yang mengarah kepada ancaman keamanan bangsa dari dalam dan dari luar harus diwaspadai,” katanya, dikutip dari Antara Jateng. Ia berharap seluruh anak bangsa yang diwarisi Pancasila oleh para pendiri bangsa harus berpegang teguh dan menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai falsafah dan pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Camat Borobudur, Subiyanto mengapresiasi parade tersebut. Menurutnya langkah yang dilakukan merupakan wujud nyata yang jadi kewajiban masyarakat dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan. Ia menyampaikan Budi Utomo mengajak rakyat Indonesia untuk selalu bersikap nasionalis, sedangkan melalui Soekarno-Hatta dan para pejuang lain telah mewarisi kemerdekaan sehingga kini menjadi tugas masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dan menjaga NKRI. Selain diisi orasi kebangsaan oleh beberapa tokoh kebangsaan, seperti I Gede Mahardika, AR. Wasis Waluyo , dan KH. Ahmad Labib Asrori Katib Syuriah PCNU Magelang dan Pembina Jamaah Kopdariyah. Panggung kebangsaan diisi pula dengan penampilan seni budaya beberapa komunitas kesenian di Magelang dan atraksi Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa PCNU Kabupaten Magelang. Foto: Doc. Antara Jateng

Bendungan Urban Downhill Semarang, Trek Gowes Menantang Di Tengah Perkampungan

Bendungan Urban Downhill Semarang

SEMARANG – Sebanyak 208 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia mengayuh sepeda dengan medan menantang dan sulit di tengah perkampungan warga. Mereka mengikuti Bendungan Urban Downhill Competition 2022 pertama di Kota Semarang, Sabtu (13/8/2022). Peserta urban downhill terbagi dalam beberapa kategori yaitu, kategori lokal Semarang, hartil, usia mainude 15-16 tahun, main junior 17-18 tahun, main elite yaitu atlet 19 tahun ke atas, main open yaitu para pehobi sepeda usia 19 tahun ke atas, master A usia 30 – 39 tahun, master B usia 40-49 tahun, dan master C 50 tahun ke atas. Jarak lintasan yang ditempuh hanya sekitar 1,1 km, namun medan lintasan yang dilalui sangat menantang, mulai dari turunan tajam, jalan sempit, masuk rumah kosong, lewat bekas kandang kambing, pekarangan rumah warga dan menuruni anak tangga. Beberapa peserta sempat jatuh di sejumlah titik terutama saat menuruni tangga di perkampungan itu. Mengutip dari Detik Jateng, Ketua Panitia, Bagyo Putranto mengatakan peserta terjauh berasal dari Batam. Pihaknya menargetkan untuk kompetisi selanjutnya peserta ada yang datang dari luar negeri. Lebih lanjut ia menjelaskan dalam penyelenggaraan kompetisi ini pihaknya bekerjasama dengan warga sekitar. Salah satu diantaranya adalah menggandeng para ibu rumah tangga untuk menyiapkan makanan. “Kita libatkan semua warga, intinya event ini dari warga untuk warga. Tujuannya agar perekonomian warga bisa terangkat pasca pandemi,” ungkapnya. Salah satu peserta, Wahyu Purnomo dari tim Garuda Leader House Blora mengatakan cukup tertantang dengan medan Bendungan Urban Downhill. Namun ia berharap keamanan warga sekitar bisa lebih diperhatikan walau saat ini sudah baik. “Treknya sih perkampungan, keren sih ini dan asik. Semakin sulit itu semakin menantang. Lintasan yang turun anak tangga itu susah, saya sempat terjatuh. Tapi asik sih, saya harap event ini rutin digelar, dan kedepan keamanan warga juga lebih dipikirkan,” kata Wahyu. Sementara itu salah satu warga, Masrukan mengatakan senang kampungnya jadi ramai karena ajang itu bisa ditonton gratis oleh warga. Walaupun ketika hendak keluar rumah harus menunggu aba-aba panitia biar aman. “Kalau mau keluar rumah ya harus nunggu aba-aba dari petugas dulu. Nggak apa-apa Tapi senang kampung jadi ramai,” ujarnya. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) berharap event tersebut bisa digelar tahunan. Karena selain untuk ajang olahraga juga bisa jadi agenda wisata dan tentunya memberikan manfaat kepada warga di sekitar lokasi acara terutama. “Bismillah kita jadikan event tahunan. Dengan gotong-royong ini yang bisa memberikan hasil luar biasa,” kata Hendi. Foto: doc. Detik Jateng/Angling Adhitya Purbaya

Larungan Tanggulangin Kebumen Diselenggarakan Kembali, Bupati Naik Kuda Joget

Larungan Tanggulangin Kebumen

KEBUMEN – Warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, tumpah ruah mengikuti tradisi Larungan Tanggulangin. Arak-arakan tradisi sedekah bumi dan sedekah laut itu membawa gunungan yang terdiri dari sayur-sayuran, ayang ingkung, nasi kuning dan kepala kerbau. Prosesi arak-arakan dimulai dari Balai Desa Tanggulangin dan berakhir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) desa setempat yang menjadi pusat kegiatan acara. Selanjutnya gunungan dan berbagai sesajian yang telah diarak sebelumnya dilarung ke laut melalui muara Kali Ratu. Mengutip dari kebumenekspres.com, Kamis (11/8/2022), arak-arakan tersebut menjadi lebih menarik dan meriah karena dibarengi iring-iringan kuda joget. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto yang turut menaiki kuda joget mengucapkan rasa syukur karena kegiatan ini dapat terlaksana kembali. Menurutnya kegiatan ini sangat positif, selain untuk melestarikan budaya, juga dapat memacu perputaran ekonomi. “Alhamdulillah, sedekah laut dan bumi tahun ini dapat terlaksana kembali. Masyarakat dapat berkumpul di sini untuk nguri-nguri budaya. Menjaga tradisi kearifan nenk moyang,” kata Arif. Lebih lanjut Arif mengungkapkan pada bulan Muharram seperti sekarang ini, banyak masyarakat di wilayah pesisir Pantai Selatan Jawa banyak yang menyelenggarakan Sedekah Laut. Tradisi sedekah laut bukan hanya menjaga budaya, tapi juga jadi sarana masyarakat untuk saling berkumpul kembali. “Dengan berkumpul begini ini, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berjualan,” ungkapnya. Foto: doc. kebumenekspress.com

Aja Kuminter Mundak Keblinger, Jangan Merasa Jadi Paling Pandai Agar Tak Salah Arah

Aja Kuminter Mundak Keblinger, Jangan Merasa Jadi Paling Pandai Agar Tak Salah Arah

Aja Kuminter Mundak Keblinger artinya jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Orang yang merasa pintar, biasanya sulit dinasihati, sulit diberi tahu. Selalu saja ngeyel atau membantah yang memberi nasihat. Pada akhirnya, mereka yang memberitahu jengkel dan tidak mau lagi memberi tahu. Repotnya kalau orang yang biasa kuminter ini benar-benar tidak mengerti apa-apa dan harus menyelesaikan pekerjaan berat atau sulit. Menjadi orang yang rendah hati, mau mendengarkan nasihat atau sarang orang lain, jauh lebih baik. Mendengarkan dulu, baru memikirkan nasihat tersebut mau digunakan atau tidak. Kalu sudah bersikap sok pintar dan merasa paling benar, sering kita sendiri yang rugi karena tidak mendapatkan pelajaran atau hal penting tertentu dari orang lain. Arti dalam bahasa Jawa Aja Kuminter Mundak Keblinger tegese ojo mikir sing paling pinter ben ora salah arah. Wong sing rumangsa pinter, biasane angel menehi saran, angel ngomong. Tansah ngganggu utawa mbantah wong sing menehi pitutur. Pungkasane, sing ngomong jengkel lan ora gelem ngomong maneh. Repot yen wong sing wis biasa cumi-cumi iki pancen ora ngerti apa-apa lan kudu ngrampungke pagawean kang abot utawa abot. Dadi wong sing andhap asor, gelem ngrungokake pitutur utawa susuhe wong liya, luwih becik. Rungokake dhisik, banjur pikirake apa arep nggunakake pitutur utawa ora. Yen sampeyan tumindak pinter lan mikir sampeyan sing paling bener, kita asring kelangan awake dhewe amarga ora entuk pelajaran utawa perkara penting saka wong liya.

Aja Kumingsung, Jangan Sok Berkuasa

Aja Kumingsung, Jangan Sok Berkuasa

Aja Kumingsun artinya jangan sok berkuasa, bahkan ketika seseorang memegang kekuasaan pun ia tidak boleh menggunakan kekuasaannya untuk menindas atau bertindak sewenang-wenang kepada orang lain. Jangan merasa “siapa saya”. Secara luas pitutur luhur ini menasihatkan agar orang tidak berbuat seolah dirinya paling hebat dan paling segalanya dibandingkan orang lain. Dalam khasanah budaya Jawa, kata ingsun adalah penyebutan saya untuk raja. Apabila seseorang yang bukan raja menyebut dirinya dengan ingsun maka itu dianggap hal yang memalukan. Ditabukan bagi seseorang yang bukan raja menyebut dirinya ingsun. Kumingsun biasanya dilakukan seseorang setelah mendapatkan jabatan baru, kekayaan baru, atau hal-hal istimewa lainnya yang besar sehingga orang tersebut menjadi lebih istimewa dibandingkan orang lain. Arti dalam bahasa Jawa Aja Kumingsun tegese aja dumeh, sanajan ana kang kuwasa, ora kena nggunakake kekuwatane kanggo nindhes utawa tumindak sewenang-wenang marang liyan. Aja rumangsa “sapa aku”. Sacara umum, pitutur luhur iki menehi pitutur marang manungsa supaya aja tumindak kaya-kaya dheweke paling gedhe lan paling akeh dibandhingake karo wong liya. Ing budaya Jawa, tembung ingsun iku jenengku raja. Yen wong sing dudu ratu ngarani awake ingsun, iku dianggep ngisin-isini. Wong kang dudu ratu iku tabu yen ngarani awake dewe ingsung. Kumingsun biasane ditindakake dening wong sawise entuk jabatan anyar, kasugihan anyar, utawa hak istimewa liyane sing ndadekake wong kasebut luwih istimewa tinimbang liyane.

Aja Kumalungkung, Jangan Merasa Lebih Dari Orang Lain

Aja Kumalungkung, Jangan Merasa Lebih Dari Orang Lain

Aja Kumalungkung artinya jangan merasa lebih dari orang lain. Setiap orang pada hakikatnya sempurna dalam kemanusiaannya. Artinya, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila ia memiliki kelebihan, pasti ia memiliki kekurangan. Dengan kesempurnaan manusiawi tersebut, Pitutur luhur ini menggariskan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang lebih dari orang lain. Oleh karena itu, tidak pantas seseorang merasa lebih dari orang lain. Yang terbaik bila saling menyadari kelebihan dan kekurangan, kemudian bersama-sama untuk menggunakannya dalam kebaikan. Arti dalam bahasa Jawa Aja Kumalungkung tegese aja rumangsa luwih saka wong liya. Saben uwong pancen sampurna ing kamanungsane. Iki tegese saben wong duwe kaluwihan lan kekurangane dhewe-dhewe. Yen duwe kaluwihan, mesthi ana kekurangane. Kanthi kasampurnan manungsa menika, Pitutur ingkang luhung menika negesi bilih sejatosipun boten wonten tiyang ingkang ngungkuli sanesipun. Mula, ora pantes yen wong siji rumangsa luwih unggul tinimbang wong liya. Saenipun menawi sami mangertos kekiyatan saha kekiranganipun piyambak-piyambak, lajeng gotong-royong ngginakaken kabecikan.

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan Lan Kemareman

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan Lan Kemareman

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan Lan Kemareman artinya jangan terobsesi atau terkungkung dengan kedudukan, harta atau materi dan kesenangan duniawi. Semua itu tidak langgeng dan bisa hilang kapan saja. Bersikap wajar terhadap kedudukan, materi, dan kesenangan duniawi dapat membantu orang hidup seimbang. Arti yang lebih mendalam dari pitutur luhur ini meminta kita untuk mengutamakan sikap jujur, ikhlas, dan ringan hati dalam menghadapi hidup. Sikap menerima segala sesuatu dengan syukur dalam porsi yang tepat akan membuat hidup terasa mudah. Orang yang tidak pernah puas itu biasanya karena menurutkan hawa nafsu dan kurang bersyukur, serta selalu meliha ke atas pada orang yang dianggap lebih daripada dirinya. Arti dalam bahasa Jawa Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan Lan Kemareman tegese ojo dumeh dumeh kakuwatan, bandha utawa kasenengan kadonyan. Kabeh iku ora permanen lan bisa ilang ing sembarang wektu. Nduwe akal pikiran babagan kedudukan, materi, lan kesenengan kadonyan bisa mbantu wong urip kanthi seimbang. Tegesipun pitutur luhur menika langkung rumiyin nyuwun supados kita kedah ngutamakaken sikap jujur, tulus, lan entheng anggenipun ngadhepi pagesangan. Sikap nampa kabeh kanthi rasa syukur ing porsi sing bener bakal nggawe urip luwih gampang. Tiyang ingkang boten nate marem punika limrahipun amargi ndadosaken hawa nepsu saha kirang sukur, saha tansah ngajeng-ajeng dhateng tiyang ingkang dipunanggep ngungkuli piyambak.

Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot, Chord dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot, Chord dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Lirik Lagu Kasmaran – Kasmaran merupakan salah satu lagu yang pernah dipopulerkan mendiang penyanyi campursari Legendaris, Didi Kempot. Sebelumnya lagu ini sempat juga dipopulerkan Ratu Keroncong Indonesia, Waldjinah. Lagu Kasmaran menceritakan tentang rasa pilu dan penderitaan yang sedang dialami seseorang yang sedang jatuh cinta. Lagu ciptaan Jujuk Eksa tersebut dimuat di album Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang. Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot dan Artinya Dalam bahasa Indonesia Yen arep crita karo sapaYa ingin cerita dengan siapa Yen ora crita kok tambah nelongsoYa tidak cerita kok tambah kecewa Kok soyo suwe koyo ngene rasaneKok lama lama seperti kni rasanya Sedina dina gur nakoni waeSehari hari hanya bertanya saja Yen ora sambat wis ra kuatYa tidak mengeluh sudah tidak kuat Arep jaluk tulungIngin minta tolong Bingung le ku nanggungBingung aku menanggung Tekan sok kapan iso mendem ikiSampai kapam bisa memendam ini Kasmaran kenya tan kepati patiKasmaran kenyataan kematian Tindak tanduke kalem ra di gaweTingkah lakunya kalem tidak dibuat Larane sembe gregetakeLaranya sambil menggemaskan Yo ben mung ngimpi ora popoYa biar hanya mimpi tidak apa-apa Yen ati iki iso dadi legaYa hati ini bisa jadi lega Deweke teka lan kanda yen tresnaSendiri sampaikan abang yang cinta Piye piye aku pasrah lan liloGimana gimana aku pasrah dan rela Chord Kasmaran Didi Kempot