PURWOKERTO – Kerajinan limbah kayu “D&D Craft” yang dikelola Suhendi (46), warga Desa Majatengah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai menjajaki pasar ekspor setelah produknya dikenal di sejumlah daerah. “Kemarin ada sedikit ekspor ke Singapura setelah bertemu dengan pembeli yang dikenalkan oleh Bank Indonesia,” ujar Suhendi saat ditemui di acara Bursa Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Jawa Tengah 2023 di kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (20/5/2023). Sebagai binaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, dia berharap bahwa peluang untuk mengekspor kerajinan limbah kayu buatannya akan semakin terbuka lebar di masa depan. Dia telah mendalami kerajinan limbah kayu tersebut sejak tahun 2017 dan saat ini pasarnya relatif bagus. “Tetapi pasar tergantung pada kita. Jika kita terus melakukan inovasi pada produk yang kita buat, maka produk akan diterima oleh pasar,” jelasnya. Oleh karena itu, ketika memulai usaha kerajinan tersebut, dia terus berupaya membuka pasar dengan berbagai inovasi hingga akhirnya produk yang dihasilkan oleh “D&D Craft” mulai diterima pasar meskipun pada awalnya hanya di tingkat lokal. Namun, dalam perkembangannya, pasar kerajinan limbah kayu tersebut semakin meluas berkat pemanfaatan teknologi informatika khususnya media sosial. “Terutama sekarang, dengan adanya IG (Instagram), lebih mudah secara online untuk mencari reseller,” jelasnya. Terkait dengan pendampingan yang diberikan oleh Bank Indonesia, pria yang akrab disapa Hendi itu mengakui jika selama ini Bank Indonesia banyak memberi dukungan secara totalitas. Oleh sebab itu, ia menyatakan bahwa tim dari Bank Indonesia selalu memantau dan mendampingi dalam segala aspek, mulai dari pemasaran hingga pengembangan. “Khususnya dalam bidang pemasaran, kami mendapat pendampingan dari Bank Indonesia,” tegasnya. Menurutnya, pendampingan tersebut meliputi keikutsertaan dalam pameran untuk memperluas jangkauan pasar. Dampak positif dari pendampingan tersebut juga dirasakannya, di mana penjualan produknya mengalami peningkatan signifikan. “Sebelum mendapat pendampingan, penjualan kami hanya sekitar Rp5 juta per bulan, namun sekarang bisa mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta per bulan,” jelasnya. Saat ini, produk kerajinan limbah kayu “D&D Craft” telah didistribusikan ke beberapa daerah seperti Bali, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Mengenai keikutsertaannya dalam Bursa KUKM Jateng 2023, Hendi berharap dapat memperkenalkan produk kerajinan limbah kayu yang diproduksi oleh masyarakat Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. “Produk kerajinan limbah kayu yang kami tawarkan antara lain talenan, stoples kerupuk, kursi kayu, tas kayu, dan lain-lain,” katanya. Selain itu, ia berencana untuk membangun jaringan pemasaran dengan pelaku usaha lain yang turut serta dalam Bursa KUKM, termasuk pelaku usaha kafe yang dapat menggunakan produk lokal tersebut. Menurutnya, sejumlah produk kerajinan limbah kayu yang dipamerkan dalam Bursa KUKM Jateng 2023 juga telah terjual dengan baik. Foto dok. Antara Jateng