UNGARAN, Jowonews.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Semarang menegaskan sikapnya netral dalam pemilihan bupati/wakil bupati 2015 mendatang. Sikap itu disampaikan Wakil Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Adi Prasetyo.
Adi mengatakan mengingat jumlah guru di kabupaten ini mencapai 8000 orang, banyak pihak memprediksi PGRI bakal menjadi tambang suara yang diincar pasangan calon (paslon). “Memang jumlah anggota PGRI banyak. Terimakasih jika PGRI dinilai akan menjadi tambang suara. Tetapi PGRI tetap harus netral,” kata Adi Prasetyo, Senin.
Dia memperkirakan akan ada pasangan calon tertentu yang memiliki akses dan kemampuan untuk menggerakan organisasi guru tersebut, Namun pihaknya memastikan PGRI tetap netral. Alasannya, lanjut Adi, PGRI tidak boleh berpolitik praktis karena ini adalah organisasi profesi yang berjuang untuk kemajuan, kesejahteraan, dan perlindungan guru.
Selain itu, anggota organisasi harus menjunjung kode etik dalam profesi yang tidak membolehkan berpihak pada paslon tertentu. “Kode etiknya jelas, juga ada aturan bahwa PNS harus netral seperti diatur dalam PP no 53,” katanya.
Adi pun menampik pihaknya mendukung salah satu paslon dalam pemilukada. “Tidak benar kami ini berpihak. PGRI tidak pernah mendukung salah satu calon terkait dalam pilkada dimanapun termasuk di Kabupaten Semarang,” ujarnya. (JN01)
