Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dewan Desak Ada Mitigasi dan Adaptasi Bencana di Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Ahmadi meminta kepada segenap warga dan pemerintah untuk kembali belajar mengenai bencana Alam di Jawa Tengah yang kembali memakan korban, mulai dari longsor sampai banjir memakan korban meninggal. Ahmadi mengatakan bahwa penerapan konsep mitigasi bencana alam di Jawa Tengah perlu untuk ditingkatkan guna mengurangi korban luka maupun meninggal.

“Kita tahu bahwa Jawa Tengah itu daerah rawan bencana, dari 275 titik, Jateng paling banyak titik rawannya. Jadi kita harus siap siaga,”papar Ahmadi dalam keterangan persnya, Kamis di Semarang.

Menurut Ahmadi, salah satu penerapan konsep Mitigasi yang bisa dilakukan oleh pemerintah setelah mengetahui peta potensi bencana adalah mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, pengondisian lingkungan alam, pengelolaan Tata Ruang serta jika memungkinkan relokasi daerah rawan.

Melihat kondisi geografis dan letak yang mengakibatkan minimnya akses alat berat ke daerah longsor, sehingga menyebabkan tim relawan evakuasi menggunakan cara manual dengan alat seadanya untuk mencari korban longsor. Ahmadi mengatakan bahwa kesadaran dan adaptasi masyarakat untuk melakukan antisipasi perlu untuk ditumbuhkan, guna meminimalisir korban.

“Kata salah satu anggota Sarnas tadi, kemarin 3 korban ditemukan didekat pintu rumah jadi diprediksi mereka bermaksud menyelamatkan diri, tapi terlambat. Jadi masyarakat butuh adaptasi terhadap tanda-tanda alam, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana,” papar Anggota legislatif dari Fraksi PKS Jateng itu.

Bencana Alam di Jawa Tengah kali ini mendera 16 Kota/kabupaten di Jawa Tengah setelah hujan lebat intensitas tinggi pada sabtu sore hingga malam lalu. Purworejo menjadi daerah yang mengalami banjir dan longsor dengan korban jiwa terbanyak. Menurut informasi Relawan PKS hingga Rabu pukul 16.00, baru ditemukan 1 korban lagi, sehingga masih ada belasan korban yang belum ditemukan.

BACA JUGA  Dewan PDIP dan Gerindra Tetap Nyalon, Tak Terpengaruh Keputusan MK

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah hingga Selasa (22/6/2016) tercatat 53 korban tewas yang telah ditemukan. BNPB menyatakan bahwa anomali cuaca karena fenomena La Nina menjadi salah satu penyebab bencana di Jateng. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...