Semarang, Jowonews.com – Biaya pemeliharaan 5 rumah dinas (Rumdin) pimpinan dewan (Pimwan) Jateng ternyata sangat mahal sekali. Pasalnya, dalam 3 tahun terakhir kurang lebih menghabiskan uang rakyat Rp 13 M.
Berdasarkan buku APBD Jateng, untuk tahun anggaran 2014, numenklatur biaya pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas pimwan sebesar Rp 3,9 M. Belum bisa dipastikan anggaran sebesar itu habis apa tidak.
Karena tahun anggaran 2014 belum berakhir. Sekarang masih bulan Oktober dan akan berakhir 31 Desember 2014.
Yang menarik, kalau ditarik kebelakang dari tahun 2012, anggaran pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas pimwan selalu ada. Ironisnya ternyata jumlahnya hampir sama terus.
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas tahun 2012, anggarannya Rp 4.221.088.000,00 Realisasinya Rp 4.179.412.169,00 atau 99,01%. Sehingga hampir semua dipergunakan.
Sementara untuk tahun 2013, anggarannya Rp 4.922.190.000,00. Realisasinya ternyata Rp 4.825.182.079,00 atau 98,03%.
Karuan, dalam 3 tahun saja, dari tahun 2012-2014, anggaran pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas pimpinan dewan mencapai kurang lebih Rp 13 M.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), H Boyamin Saiman menilai anggaran itu sangat tidak layak.
“Itu anggaran yang tidak realistis. Memangnya setiap hari ganti cat, setiap hari ganti genteng,”ungkapnya.
Dia mencurigai telah terjadi mark up besar-besaran pada anggaran perawatan/pemeliharaan rumdin pimwan Jateng. Apalagi dirinya memperoleh informasi juga tidak ada renofasi besar-besaran dalam 3 tahun terakhir.
“Dengan anggaran sebanyak itu, sebenarnya kan sudah cukup untuk membelikan 5 rumah baru untuk 5 pimwan,”tegasnya.
Sekretaris dewan Priyo Anggoro saat dikonfirmasi tidak mau memberikan penjelasan. Dia malah minta wartawan Jowonews konfirmasi kepada bawahannya, kepala biro umum setwan, Prabowo. “Ke Kepala Biro Umum Pak Bowo saja masn”pungkasnya. (AS-JN01)
