Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dikerjakan 24 Jam Non Stop, H-7 Jembatan Sipait Bisa Dilalui

SEMARANG, Jowonews.com – Pembangunan Jembatan Sipait yang menghubungkan Pemalang-Pekalongan dipastikan sudah selesai dan bisa dilalui pemudik pada H-7 Lebaran. Tidak hanya sementara, tapi seterusnya. Sebab sudah selesai 100 persen.

Kepastian itu disampaikan langsung Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Ir.Bambang NK M. Si saat dihubungi, Senin (20/6). “H-7 Lebaran Jembatan Sipait sudah bisa dibuka penuh dua arah. Karena sudah selesai 100 persen,”ungkapnya.

Menurutnya, sekarang juga terus dilakukan upaya percepatan penyelesaian. Diantaranya dengan menambah tim pekerja menjadi 2 tim.

Masing-masing tim pembesian, tim form work dan tim pengecoran. Tim yang didatangkan khusus dari pusat itu sekarang ini bekerja 24 jam non stop.

Sehingga pengerjaan bisa berjalan maksimal untuk mengejar target penyelesaian.‎ Apalagi untuk tiang pancang, balok girder dan pembesian juga sudah tersedia 100 persen di lokasi.

“Saat ini pembangunan jembatan sudah dalam proses pemasangan balok girder,”jelasnya mantap.

Dengan progres yang ada, maka pihaknya optimis Jembatan Sipahit selesai 100 persen pada H-7 Lebaran. 

Disampaikannya dalam mengerjakan pekerjaan Jembatan Sipait sementara tidaka ada kendala, kecuali hujan. “Jadi semoga tidak ada hujan lagi,” tambahnya.

Tidak hanya Jembatan Sipait, kabar gembira juga disampaikan Bambang NK. Pembangunan Jembatan Pah yang menghubungkan Pemalang-Tegal dipastikan juga sudah selesai. “Insya Allah di dua jembatan yang selama ini kita khawatirkan akan menjadi titik kemacetan utama di Pantura Barat sudah tidak ada masalah dan lancar,”ujarnya.

Menurut  Bambang NK, kedua jembatan tersebut, kontruksinya sudah berusia tua, sehingga sudah tidak layak untuk menahan beban lalu lintas yang ada. Lewat pembongkaran dan pembangunan jembatan baru diharapkan arus lalu-lintas di jalur Pantura bisa berjalan dengan lancar.

Disampaikan pula, secara umum jalan-jalan provinsi atau nasional serta jalan alternatif sekarang ini kondisinya baik. Kalau ada kerusakan, masih dalam batas kewajaran dan langsung ditangani.

BACA JUGA  DPRD Pekalongan Nyatakan LCC Tema Wawasan Kebangsaan Sebagai Antisipasi Globalisasi

“Kami sudah melakukan pengecekan keberbagai daerah di Jateng. Kondisi jalan sudah cukup baik, meski memang sekarang masih ada pekerjaan jalan yang belum selesai,”ungkapnya.

 Pada H-10 Lebaran, semua pekerjaan berat sudah harus berhenti semua. Pekerjaan yang masih dilakukan hanya berupa penambahan rambu dan marka jalan saja.

Pusat-pusat kemacetan yang ada di wilayah Jateng juga sudah dipersiapkan dengan baik. Seperti di Kabupaten Brebes yang merupakan ruas utama Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa dan selama ini menjadi pusat kemacetan.

Mulai Lebaran tahun  ini  ruas  Tol Pejagan-Brebes Timur sepanjang 20,2 Km, yang rencana awal akan dioperasikan bulan Agustus 2016 sudah bisa dilalui pemudik.

“Ruas  tol yang merupakan bagian dari tol Pejagan-Pemalang ini  tengah dikebut penyelesaiannya untuk Seksi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) dari total empat seksi yang direncanakan,”paparnya.

Percepatan penyelesaian tol ini memang dilakukan guna membantu kelancaran arus mudik Lebaran. Pada Lebaran tahun lalu pintu keluar tol di Pejagan sangat padat namun tahun ini diperkirakan kemacetan berkurang.

Jalan Tol Pejagan-Pemalang sendiri memiliki panjang 57,50 kilometer dan terdiri dari empat seksi yaitu Seksi I (Pejagan-Brebes Barat)-14,20 kilometer, Seksi II (Brebes Barat-Brebes Timur)-6 kilometer.

Untuk Seksi III (Brebes Timur-Tegal Timur)-  panjangnya 10,40 kilometer dan seksi IV (Tegal Timur-Tegal Barat)-26,90 kilometer. Setelah itu akan dilanjutkan hingga Pemalang.

Dengan dioperasikannya jalan tol tersebut, diharapkan akan mampu mengatasi kemacetan di Jalur Pantura.

Sementara itu untuk jalur utama Pantura mulai batas Jawa Barat/Losari-Pejagan-Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Batang-Weleri-Kendal-Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang-Tuban/batas Jawa Timur, jalannya juga sudah baik dan nyaman untuk pemudik.

Di jalur ini juga ada jalur alternatif Pantura yang bisa dimanfaatkan pemudik. Yaitu dari batas Jawa Barat/Bantarsari-Ketanggungngan-Slawi-Randudongkal-Batarbolang-Kebonagung-Wonotunggal-Bawang-Sukorejo-Boja-Ungaran-Semarang/Solo.

BACA JUGA  Bawaslu Pekalongan Libatkan Masyarakat Ikut Awasi Proses Pelaksanaan Pemilu 2019

Dari Semarang yang akan ke arah timur, pemudik juga bisa melalui jalur alternatif Semarang-Gubug-Godong-Purwodadi-Kunduran-Blora-Cepu-Padangan batas Jatim.

“Jadi secara umum infrastruktur di Jateng siap menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini. Karena, selain jaur Pantura, jalur utama dan alternatif lintas Selatan dan Pantai Selatan serta jalur utama dan alternatif lintas Tengah sudah cukup baik,”katanya.

Yang justru menjadi problem nantinya adalah jalur alternatif yang menjadi kewenangan kabupaten/kota. Pihaknya tidak bisa memastikan apakah kondisinya baik/tidak pada saat mudik Lebaran nanti. (jn01/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...