SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sepertinya tidak main-main dalam menertibkan kegiatan galian C illegal di Jawa Tengah. Sepanang 2015, Dinas EDSM Jateng sudah menertibkan 107 praktek galian illegal.
Kepala Bidang Geologi, Mineral, dan Batubara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jawa Tengah, Achmad Gunawan mengatakan, penindakan dilakukan karena kegiatan tersebut merusak lingkungan.
Selain itu, mereka tak memiliki izin dan otomatis membahayakan warga. “Ini bukti kami tegas terhadap praktek galian C illegal,” katanya, kemarin.
Untuk penindakan di lapangan memang tidak mudah dan menghadapi berbagai kendala. Diantaranya masih adanya oknum aparat pemerintah yang ikut terlibat atau menjadi beking; perangkat hukum masib belum memiliki satu visi sama sampai belum adanya ketegasan baik oleh pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
“Kami berharap pihak Polda/Polres tegas tidak harus menunggu. Jika melanggar langsung saja tindak,” ujarnya.
Dinas ESDM Pemprov Jateng berjanji bakal menutup kegiatan galian C yang tidak sesuai dengan ruang. Sebab, rata-rata kegiatan dilakukan dengan seenaknya dan tidak mengindahkan kaidah lingkungan sekitar.
“Untuk yang sudah sesuai dengan peruntukan, tapi belum ada ijin, akan kami arahkan untuk mengurus perijinan. Jika semua persaratan lengkap pasti akan diberikan,” kata Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono.
Mengingat permasalahan galian C illegal begitu kompleks, maka penanggulangannya memerlukan konsep yang terintegrasi dan harus dilakukan secara terpadu. Dengan mempertimbangkan permasalahan faktual yang terjadi dibidang sosial, ekonomi, hukum dan politik, maka penanggulangan masalah ini menggunakan pendekatan sosial kemasyarakatan seiring dengan ditegakkannya hukum.
“Kami akan memperketat pemberian ijin usaha penambangan. Ini agar penambangan sesuai aturan dan tidak merusak lingkungan dan sosial,” tambahnya. (JN01/JN03)
