Semarang, Jowonews.com – Gadget, terutama smartphone dan tablet dewasa ini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Kebutuhan komunikasi dan informasi terjembatani dengan mudah dan murah. Selain itu, gadget juga memberikan hiburan lain, seperti game dan musik.
Dengan realita ini tentunya gadget akan sangat mudah diterima oleh anak-anak. Namun banyak kejadian dimana anak memakai gadget tanpa pengawasan orang tua, berakibat buruk. Kejadian pada 2013 di AS, seorang anak membuat ibunya harus membayar 28 juta rupiah, akibat si anak membeli beraneka aplikasi dan game di Apps Store milik Apple.
Sang Ibu tidak memperhatikan saat anaknya memakai iPad dan membiarkan setting data 3G hidup begitu saja. Mungkin itu masih belum seberapa dibanding kejadian dimana anak memanfaatkan gadget untuk menonton film kekerasan dan yang berkonten dewasa lainnya.
Gadget mempunyai dampak negatif lainnya, seperti membuat anak cenderung asosial. Namun sebenarnya bila orang tua mampu dan mau mengarahkab pemakaian gadget oleh anak, dampaknya bisa positif.
Pada dasarnya keberadaan tablet dan smartphone dibuat untuk membantu kehidupan seseorang. Dalam kasus pemakaian oleh anak, sudah banyak aplikasi dan game yang didesain untuk anak.
Aplikasi dan game bagi anak banyak yang didesain edukatif, bahkan bagi umat Muslim banyak aplikasi variatif untuk pendidikan Islam pada anak. Seperti menghafal surat pendek dan kumpulan doa.
Dalam setiap pemakaian gadget, hendaknya orang tua mematikan koneksi internet. Hal ini untuk menghindari pemakaian internet yang merusak anak.
Semarang seluruhnya kembali pada orang tua, apakah mau repot memperhatikan anak atau mau melepas begitu sana. Karena kebutuhan akan hiburan dan edukasi via gadget juga dibutuhkan anak. Turki bahkan saat ini sedang menggodok kerjasama dengan Apple untuk membekali siswa sekolah dengan iPad. Hebat bukan? (IDC)
Redaktur : Ibnu Dwi Cahyo (Ikuti di Twitter @Ibnucloudheart)
