SEMARANG, Jowonews.com — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memantau ketersediaan daging sapi di pasaran menjelang bulan puasa pada tahun ini.
“Saya menyambut baik keberadaan sistem informasi harga dan ‘produksi komoditi’ (sihati) generasi ketiga karena bermanfaat sebagai peringatan dini terhadap kenaikan harga,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto di Semarang, Minggu (30/4).
Dengan adanya sistem tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan dapat mengetahui seberapa besar persediaan komoditas dalam hal ini daging ternak untuk selanjutnya dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.
“Dengan demikian, secara khusus kondisi ternak secara keseluruhan dapat dipantau. Selanjutnya, stabilisasi harga dapat dilakukan,” katanya.
Meskipun demikian, kata Agus, sejauh ini tidak ada gejolak harga, khususnya daging sapi di Jawa Tengah seperti halnya yang pernah terjadi di beberapa provinsi lain.
Menurut dia, hal itu merupakan dampak positif dari populasi hewan ternak sapi di Jawa Tengah yang relatif cukup besar. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, saat ini populasi sapi di Jawa Tengah mencapai 1,6 juta ekor.
“Ini sangat cukup untuk konsumsi di Jawa Tengah, bukan hanya di Jateng, tetapi juga bisa mengirim ke daerah lain, di antaranya Jabodetabek,” katanya. (jwn5/ant)
