Semarang, Jowonews.com – Program Indonesia Mengajar yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini, Anies Rasyid Baswedan terbukti mampu menjadi sarana pelatihan bagi para guru untuk mengasah jiwa kepemimpinan, pengabdian dan tanggungjawab sosial.
Hal itu disampaikan oleh Lana Alfiayana, alumni Indonesia Mengajar angkatan VI saat menyampaikan pemaparannya dalam Indonesia Mengajar Goes to Campus yang digelar Departemen Pendidikan dan Keilmuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (27/5) di Gedung PKM Universitas Lantai II, Sekaran, Gunungpati.
Dalam kegiatan yang mengusung tema Ayo Bersama-sama Peduli Pendidikan Kita, Lana yang menjadi pengajar di program Indonesia Mengajar di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTB) ini mengatakan bahwa program tersebut adalah sebuah inisiatif bersama untuk menggalang putra-putra terbaik bangsa.
Dikatakan Lana, hal itu adalah sebagai bentuk partisipasi untuk ikut membantu mengisi kekurangan guru berkualitas khususnya di daerah terpencil. “Gerakan bersama ini, bukan hanya untuk mendidik anak-anak melainkan juga, guna mengembangkan jiwa kepemimpinan, pengabdian dan tanggungjawab sosial,” katanya.
Senada dengan Lana, salah satu guru lainnya, Rinay Tyta Febriana menegaskan bahwa Indonesia mengajar akan mengikatkan emosi antara guru dengan siswa yang dijara.
“Ini bukan hanya cerita mengajar karena ada perasaan berbeda ketika pertama kali menginjakkan kaki di Desa Kepayang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan. Sebuah desa dimana aku ditugaskan oleh Indonesia Mengajar untuk mengajar anak-anak di Sekolah Dasar Negeri Kepayang, melanjutkan tongkat estafet pengajar muda sebelum,” paparnya.
Selain Lana dan Rinay, turut hadir pula Endah Astuti, yang juga alumni Program Indonesia mengajar angkatan VI. Acara Indonesia Mengajar Goes to Campus ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai fakultas di Unnes. (JN03)
