
Kendal, Jowonews.com – Perusahaan Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring, Kendal, terancam gulung tikar. PG warisan Belanda ini mulai kesulitan menentukan masa tanam tahun 2014/2015. Akibatnya sejumlah petani tebu yang justru siap tebang mulai kelimpungan dan terancam rugi puluhan juta rupiah.
Koordinator Humas Industri PT Gula Nusantara (IGN), Sugeng Setia ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini kondisi pabrik gula tersebut sangat memprihatinkan. Diakui pihaknya untuk sementara membekukan kegiatan. Akibatnya, petani-petani tebu yang kehilangan harapan untuk menyetorkan tebu ke pabrik.
“Kehadiran IGN banyak dirasakan manfaatnya terhadap penciptaan lapangan kerja, mengurangi pengangguran serta memberikan efek langsung terhadap ekonomi bagi Kabupaten Kendal maupun wilayah di sekitarnya,” ujar Sugeng.
Mengingat PT IGN saat ini kondisinya sangat memprihatinkan sehingga terancam tutup maka pihaknya mohon kepada pemerintah untuk dapat memberikan dukungan penuh demi kelangsungan operasional. Jika IGN terpaksa gulung tikar, swasembada yang digencarkan pemerintah terancam gagal. Padahal Wapres Jusuf Kalla mendorong pendirian 10 pabrik gula baru di Tanah Air.
Kondisi IGN yang nyaris kolaps disesalkan petani tebu yang selama ini memasok tebu ke IGN.
Salah satu petani tebu Amin, 60, warga Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring mengaku terkejut dengan kondisi IGN. Dia awalnya banyak berharap IGN yang kembali beroperasi pada 2008 tetap langgeng. PG peninggalan Belanda ini mulai vakum selama 10 tahun sebelum diambil alhi IGN.
“Sebagai mantan karyawan, saya berharap pabrik gula ini tetap berdiri,” ujar Amin.
Amin mengaku mulai menanam tebu kembali dan menyetorkan hasilnya ke IGN. Hasil dari menanam tebu membuat kehidupannya mulai membaik. Dia bisa membiayai sekolah anak-anaknya. Dikatakan tanda-tanda pabrik gula mulai kelimpungan terjadi sejak Oktober lalu karena pabrik menghentikan pasokan tebu dari petani. Padahal saat itu masih banyak tebu milik petani yang belum ditebang. (JN09)