SEMARANG, Jowonews.com – Bakal calon (balon) Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu layak mendampingi Hendrar Prihadi dalam Pilwalkot Semarang, apabila PDIP mengambil kebijakan mengusung wakil dari eksternal.
Hal itu disampaikan pengamat politik dari Undip Semarang, M Yulianto, baru- baru ini. Dimana sekarang ini memang yang menjadi sorotan di PDIP adalah perebutan rekomendasi orang nomor dua atau balon wakil walikota.
“Pertarungan rekomendasi di PDIP ini sekarang yang menarik adalah untuk bakal calon wakil walikota. Kalau kebijakan PDIP wakilnya dari eksternal, maka Hevearita (Hevearita G Rahayu,red), berpeluang besar mendampingi mas Hendi (Hendrar Prihadi,red),”bebernya.
Menurutnya, Mbak Ita, begitu biasa disapa Hevearita G Rahayu, dari sisi popularitas dan elektabilitas, sekarang ini paling menonjol. Dia sekarng ini lebih meyakinkan bila dibandingkan dengan balon lain yang berasal dari eksternal. Karena sosialisasi yang dilakukan juga lebih maksimal.
Apalagi dia satu-satunya balon perempuan. “Saya ini tidak kenal dan belum pernah ketemu Hevearita. Dari sisi Pemkot Semarang, kebijakan yang pro perempuan juga akan lebih bagus. Sebab, itu juga merupakan salah satu kebijakan Pemkot Semarang.
Meski berasal dari eksternal, menurut Yulianto, Hevearita juga tidak asing dengan PDIP. Suaminya adalah Alwin Basri, anggota DPRD Jateng dari PDIP. “Jadi kalau wakilnya adalah Hevearita, pasti juga bisa mendukung kemapanan PDIP di Kota Semarang kedepannya,”yakinnya.
Lebih lanjut Yulianto menyampaikan kalau di PDIP sekarang ini memang ada dua kelompok, yaitu internal dan eksternal. Kalau pada akhirnya PDIP akhirnya memilih balon wakil walikota dari internal, pasti akan memilih orang yang sudah berpengalaman menjadi anggota dewan dua kali. Selain itu juga akan memilih orang yang memiliki basis masa jelas.
“Kalau ini yang dipilih, kemungkinan, PDIP akan memilih Kadarlusman, yang sudah dua periode menjadi anggota dewan kota Semarang,”pungkasnya.
Sementara itu pengamat politik dari Undip lainnya, Turtiantoro menyampaikan bahwa balon wakil walikota Semarang harus memiliki ide atau pemikiran yang jauh kedepan. Yaitu tentang pembangunan dan penataan tata Kota Semarang. Sehingga Kota Semarang bisa mengimbangi kemajuan kota lain seperti Bandung, Surabaya dan kota metropolitan lainnya.
“Kota Semarang punya potensi besar untuk maju dan berkembang apalagi nanti jalan tol Semarang – Solo jadi. Maka dari itu dibutuhkan ide dan pemikiran bagaimana memanfaatkan peluang besar ini. Jangan sampai Kota Semarang terlalu lama pada kondisi seperti ini. Selain ide, tentunya butuh juga kriteria wakil yang bisa kerja dan dapat dukungan yang banyak dari masyarakat,” ujarnya.
Rektor Undip Yos Johan Utama menyampaikan, sebuah fenomena yang baik dan menarik jika akademisi bisa meramaikan Pilwalkot Semarang. Seperti munculnya Widhi Handoko, Djoko Setijowarno. “Mereka maju di posisi Wali Kota dan Wakil Wali Kota dengan mesin partai yang berbeda,” ujar Yos Johan Utama. (JN01)
