BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, memetakan sejumlah wilayah rawan konflik pemilihan kepala desa tahap pertama yang akan mulai dilaksanakan September 2019.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Batang Komisaris Polisi Hartono di Batang, Minggu, mengatakan bahwa polres akan mengklasifikasikan wilayah rawan konflik pilkades yang meliputi kategori aman, rawan 1, dan rawan 2.
“Klasifikasi atau kategori wilayah rawan tersebut merujuk pada jumlah desa yang akan melaksanakan pilkades, jumlah pemilih, dan lokasi pilkades. Oleh karena, kami perlu melakukan antisipasi konflik dampak sosial pilkades,” katanya.
Ia mengatakan pada pelaksanaan pilkades tersebut, polres akan menerjunkan sekitar 1.700 personel yang akan diback up oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Brigader Mobile (Brimob) Pekalongan, dan Polres Pekalongan.
Selain itu, kata dia, polres juga akan menggelar simulasi penanggulangan konflik pilkades yang melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemkab Batang, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).
“Kita segera menggelar simulasi pilkades. Kami berharap pelaksanaan pilkades berlangsung aman dan sukses,” ujarnya, berharap.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata mengatakan sebanyak 206 desa yang akan melaksanakan pilkades serentak, September 2019.
Pemkab, kata dia, telah melakukan bimbingan teknis pada panitia pilkades agar mereka siap melaksanakan tugasnya sesuai mekanisme dan peraturan yang berlaku.
“Kami berharap bisa satu perspektif dalam penyelenggaraan pilkades agar berlangsung aman, damai, dan sukses. Pemkab akan mengalokasikan anggaran pilkades sekitar Rp9,7 miliar,” ucapnya. (jwn5/ant)