SEMARANG, Jowonews.com – Sejumlah karya kreatif dipamerkan dalam acara “Legal Expo & Napi Craft” senin (26/10) di atrium DP Mall Semarang. Karya tersebut mulai dari batik tulis, sandal dan sepatu, boneka, berbagai sulaman, aneka anyaman, karya pahat hingga batu akik menghiasi pameran ini. Yang menarik, handycraft ini seluruhnya merupakan hasil kreatifitas tangan dari narapidana.
Acara yang diselenggarakan oleh Kementrian Hukum dan HAM Kanwil Jawa Tengah ini diikuti juga oleh seluruh divisi dibawah Kemenkumham, Lembaga Permasyarakatan se-Jateng, kantor catatan sipil dan kejaksaan negeri (Kejari).
Kepala Harian Kakanwil Kemenkumham Jateng, Iwan Kurniawan, yang membuka acara tersebut menjelaskan bahwa acara itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika 2015 yang merupakan nama lain hari jadi Kemenkumham.
Iwan memaparkan tentang persepsi masyarakat yang negatif tentang Lapas, tapi sebenarnya banyak hal positif yang dikembangkan di dalamnya guna pembinaan narapidana. “Rutan atau lapas cenderung dinilai seram, namun di lembaga permasyarakatan sudah banyak hasil karya yang produktif, termasuk batu akik di nusa kambangan sebelum jadi tren, para napi sudah sering memproduksi” jelas Iwan.
Selain itu Iwan menambahkan harapan acara ini untuk menambah wawasan masyarakat mengenai hukum dam HAM di Indonesia.
Sementara itu, salah satu narapidana yang hadir menjaga Stand pameran, Lida (bukan nama sebenarnya), mengaku senang dengan program pembinaan yang diadakan di lapas, “saat sebelum di Lapas malah belum pernah belajar menyulam, sekarang di dalam malah bisa,” katanya.
Lida yang memilih kelas menyulam, menjelaskan ada banyak kelas program pembinaan yang bisa dipih oleh setiap narapidana. Para narapidana berharap setelah keluar dari Lapas, keahlian mereka ini dapat bermanfaat untuk menambah penghasilan.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Fakultas Hukum beberapa kampus di semarang, Polda Jateng, serta pegawai di lingkungan kemenkumham.
Expo yang berlangsung di tempat keramaian yakni Mall ini, berlangsung selama 2 hari, Senin dan selasa (26-27/10) dibuka dengan kemeriahan tarian dari binaan Lembaga permasyarakatan, pemutaran film pejuang hukum, serta dimeriahkan oleh seminar mengenai HKI dan keimigrasian. (JN17/JN03)
