KUDUS, Jowonews.com — Hadirnya calon perseorangan yang diusulkan masyarakat pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah diprediksi bisa mereduksi kasus politik uang atau “money politic, kata Anggota KPU Jateng Muslim Aisha.
“Calon perseorangan yang diyakini bisa mereduksi kasus politik uang, harus memiliki ketokohan dan lahir dari masyarakat,” ujar Muslim Aisha di Kudus, Kamis (19/10).
Kalaupun masyarakat ingin mendorong seseorang yang dinilai memiliki kemampuan dan layak dicalonkan pada Pilkada Jateng 2018, namun belum mampu menarik perhatian partai politik, katanya, harus didukung masyarakat dalam jumlah tertentu dengan dibuktikan fotokopi KTP.
Hingga kini, dia mencatat, sudah ada lima orang yang menyatakan minatnya mengikuti Pilkada Jateng 2018 melalui jalur perseorangan.
“Jika keinginan mereka sungguh-sungguh, maka kami siap dimintai konsultasi soal persyaratan dukungan serta administrasi yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Ia mempersilakan, warga Jateng yang memiliki keinginan mencalonkan diri melalui jalur perseorangan, sebagai jalur alternatif bagi yang berniat mencalonkan diri karena tidak bisa mencalonkan lewat parpol.
“Mobilisasinya harus sejak awal, karena dibutuhkan dukungan masyarakat minimal sekitar satu juta lebih yang tersebar di lebih dari 50 persen kabupaten/kota di Jateng,” ujarnya.
Artinya, kata dia, untuk Jateng yang memiliki 35 kabupaten/kota, persebaran dukungannya di 18 kabupaten/kota.
Menurut dia, hal terpenting bagi calon perseorangan, persyaratan administrasinya harus dipenuhi, karena untuk syarat dukungan dipastikan bisa didapat dengan memanfaatkan jaringan yang ada di masing-masing kabupaten/kota, minimal tersebar di 18 kabupaten/kota. (jwn5/ant)
