Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Lestarikan Ikan, Gelar Festival Gebyuk

KENDAL, Jowonews.com – Desa Laban, Kecamatan Kangkung kemarin menggelar festival gebyuk (mencari ikan) di Kali Bulanan. Festival yang sudah digelar beberapa tahun terakhir melibatkan ratusan warga mencari ikan secara massal di sungai.

Banyaknya warga yang turun ke sungai menyebabkan ikan bermunculan di permukaan dan mudah ditangkap.

Kades Laban Muhammad Ulil Amri mengatakan gebyuk sudah dilakukan generasi sebelumnya. Tradisi ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan ekosistem ikan di sungai. Sebab sekarang ini banyak alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan seperti racun dan setrum.”Nah dengan gebyuk ini, warga bisa bersama-sama masuk ke sungai mencari ikan,” ujar Ulil.

Karena tujuannya untuk melestarikan ekosistem ikan, maka peralatan yang dibawa tidak boleh mematikan ikan. Alat yang dibawa warga biasanya jala dan serok dari jaring untuk menangkap ikan yang setengah mabuk.

Tahun lalu, tradisi gebyuk juga sangat meriah karena diikuti ratusan warga. Setelah ikan didapat, warga langsung memasaknya di rumah masing-masing. “Dengan tradisi ini, ikan yang ada nggak punah dan masih bisa dinikmati generasi berikutnya,” ujar Ulil.

Dalam acara tersebut juga hadir Bupati Kendal Mirna Annisa ,Ketua DPRD Kendal Prapto Utono, dan paguyuban Usaha  mikro kecil menengah (UMKM) Kendal.

Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan tradisi gebyuk perlu dilestarikan karena merupakan warisan leluhur. Bahkan ke depan  akan di jadikan objek wisata sekalipun dilakukan hanya setahun sekali.

“Ini adalah salah satu ciri khas masyarakat Desa Laban yang mana penuh kegotongroyongan sesuai dengan sifat dasar Indonesia, pemerintah akan mendukung dan   menjadikan tradisi sebagai ikon Kendal,” ujar bupati.

Aturan penangkapan ikan hanya boleh menggunakan alat menangkap ikan yang disebut susug atau gebyuk, yakni sejenis keranjang ayam yang terbuat dari bambu di atas ada lubang tangan untuk menangkap ikan.

BACA JUGA  HPN, Wartawan Gelar Aksi Teatrikal

“Sudah berjalan sejak zaman dahulu setiap musim kemarau tiba, tradisi ini dilakukan oleh warga,” ujar Kades Laban Muhammad Ulil Amri kepada Begitu warga turun ke sungai, maka semuanya saling mengobok-obok air sekitar sampai amat keruh. Karena keruh, ikan saling naik ke permukaan air. Saat ikan berada mengambang di atas air tersebut ratusan warga langsung menangkapi ikan jenis dokang dan kakap.

Salah satu warga Desa Laban Mujiono mengatakan dalam penangkapan ikan tidak mudah sebab harus menggunakan insting, apakah di dalam ada ikan atau tidak. Adapun jenis ikan meliputi ikan sembilan, ikan petek dan ikan lencer yang beratnya ada yang mencapai dua kilogram.

“Cara menagkap gampang susah sebab harus menggunakan perasaan  kalau tidak gak terbiasa sulit untuk  mendapatkan ikan,” kata Mujiono. (jn09/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...