Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

MPR RI: Pendiri Negara Pahami Kemajemukan

KENDAL, Jowonews.com – Para pendiri negara memahami kemajemukan bangsa. Meski para pendiri negara mayoritas muslim, mereka tidak memaksakan diri mendirikan negara Islam usai merdeka 17 Agustus 1945.

“Para pendiri negara ini selain cerdas juga punya kebijaksanaan yang luar biasa,” ujar anggota MPR RI HA Mujib Rohmat saat sosialisasi empat pilar MPR RI dan penyerapan aspirasi masyarakat di aula balai desa Krajan Kulon, Kaliwungu, Senin (12/12/2016) kemarin.

Selain Mujib ikut memberikan materi dosen Undip Prof Mudjahirin Thohir dan KH Muhib.

Menurut Mujib saat hendak membentuk negara para pendiri yang terdiri dari berbagai agama sempat bimbang untuk merumuskan. Akhirnya dengan kebijaksanaan dan kecerdasan yang tinggi para pendiri negara sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila dinilai mampu mengayomi seluruh agama karena tidak bertentangan dengan ajaran agama, terutama Islam.

Diakui memang Soekarno pernah mengusulkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila terakhir. Namun setelah dimusyawarahkan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama ini menjiwai sila-sila lain di bawahnya.

“Dengan urutan sila seperti sekarang ini ternyata mampu melindungi seluruh rakyat yang berbeda suku, bahasa dan agama,” ujar wakil rakyat dari Golkar ini.

Menurut Mujib saat ini banyak wacana untuk mengembalikan ruh Pancasila kedalam pemikiran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini untuk mencegah gejala radikalisme yang cukup mengkhawatirkan. Bahkan tak tertutup kemungkinan GBHN yang pernah dipakai Orde Baru bisa dipakai kembali. Dengan GBHN visi dan visi pemimpin mulai presiden hingga bupati akan sama. Selama ini visi dan misi para pemimpin tidak sama sehingga meresahkan masyarakat. (JN09/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...